tag:blogger.com,1999:blog-54345800166853726192024-02-20T16:56:56.777-08:00CalvinBiologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-25562246635921914282011-06-15T01:20:00.001-07:002011-06-15T01:20:50.616-07:00DNA<div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg71EdjHRBlZSD1K6l2ztmNDxnM_gJkzsYyZW_xk4pkIQApOsZ-IhK3o2CQRu-ykX-YUNgnrG_1TWvATzsf89bV6aGIpdDyd1EaZsOXKI928i8QJuJvrWnXvr6QHyllODn9xwtTNowqnq5a/s1600/DNA+DOUBLE+HELIX.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543171658662012610" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg71EdjHRBlZSD1K6l2ztmNDxnM_gJkzsYyZW_xk4pkIQApOsZ-IhK3o2CQRu-ykX-YUNgnrG_1TWvATzsf89bV6aGIpdDyd1EaZsOXKI928i8QJuJvrWnXvr6QHyllODn9xwtTNowqnq5a/s400/DNA+DOUBLE+HELIX.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 255px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a> <br />
DNA merupakan suatu makromolekul yang tersusun oleh nukleotida sebagai molekul dasarnya yang membawa sifat gen.<ul><li>DNA terbentuk dari empat tipe nukleotida, yang berikatan secara kovalen membentuk rantai polinukleotida (rantai DNA atau benang DNA)</li>
<li>Dengan tulang punggung gula-fosfat tempat melekatnya basa-basa.</li>
</ul><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIX0iAd6rL7lS8h6fRpMCVqVT6BLazurn6W8qupBNTPgrYe1rtOvrbnLIxEOsVT1J4MShRARerlQK0oVAwFUPmYGzOhsPZfd-ZD9lbZphed2FqbRJ2ZuFwH6vwicaih290qAlYAiUBXBQg/s1600/dna+base+nitrogen.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538653898756574562" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIX0iAd6rL7lS8h6fRpMCVqVT6BLazurn6W8qupBNTPgrYe1rtOvrbnLIxEOsVT1J4MShRARerlQK0oVAwFUPmYGzOhsPZfd-ZD9lbZphed2FqbRJ2ZuFwH6vwicaih290qAlYAiUBXBQg/s400/dna+base+nitrogen.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 632px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 488px;" /></a><ul><li>Dua rantai polinukleotida saling berikatan melalui ikatan hydrogen antara basa-basa nitrogen dari rantai yang berbeda.</li>
</ul><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm1zWtMLPeyQe0Wk0bxQhYnQUY55z4ao_60En-7Mw2obB_gY8CDfysdngVzjsgB4mKLNBvvPJTBQs_dTGdaP1G_73_L98pf7JdQAQ_EqoYmlj9fzcYUM1lo22AMFEsD45j7utAbSH0J6Ar/s1600/IKATAN+HIDROGEN.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538663488927219282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm1zWtMLPeyQe0Wk0bxQhYnQUY55z4ao_60En-7Mw2obB_gY8CDfysdngVzjsgB4mKLNBvvPJTBQs_dTGdaP1G_73_L98pf7JdQAQ_EqoYmlj9fzcYUM1lo22AMFEsD45j7utAbSH0J6Ar/s400/IKATAN+HIDROGEN.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 328px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 500px;" /></a><ul><li>Semua basa berada di dalam double helix dan tulangpunggung gula-fosfat berada di bagian luar. </li>
<li>Purin selalu berpasangan dengan pirimidin (A-T, G-C). Perpasangan secara komplemen tersebut memungkinkan pasangan basa dikemas dengan susunan yang paling sesuai. </li>
</ul><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbmTVqG0cy9TZ-PpQu91atxIz60XsJeS_ypyTkDCTjRRxId4Gm138TEi0tS-4_VGRlMRUL7yTXGfYsbLVT1LL-XNU_qJVSf88tNK6PZ6L3DCRxFqAq4uu35_TcYy9hXi8Ne8iVTzBxeVvx/s1600/dna.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538648320360988530" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbmTVqG0cy9TZ-PpQu91atxIz60XsJeS_ypyTkDCTjRRxId4Gm138TEi0tS-4_VGRlMRUL7yTXGfYsbLVT1LL-XNU_qJVSf88tNK6PZ6L3DCRxFqAq4uu35_TcYy9hXi8Ne8iVTzBxeVvx/s400/dna.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 338px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 495px;" /></a> <ul><li>Hal ini bisa terjadi bila kedua rantai polinukleotida tersusun secara antiparalel. </li>
<li>Komposisi gen adalah: Daerah pengkode (exon and intron) yang mengkode RNA atau protein + sekuen-sekuen pengaturan (Regulatory sequences: termasuk. promoter yang menginisiasi terjadinya transkripsi, enhancer/silencer yang menentukan tinggi rendahnya aktivitas transkripsi, polyadenylation site, splicing sites serta signal terminasi transkripsi).</li>
</ul>Produk gen :<br />
<ul><li>RNA yang kemudian ditranslasi menjadi protein</li>
<li>Hanya RNA seperti rRNA, tRNA, snRNA, snoRNA dan miRNA</li>
<li>Satu gen mempunyai potensi menghasilkan banyak produk karena</li>
</ul>adanya :<br />
<ul><li>promoter-promoter yang berbeda</li>
<li>alternative splicing</li>
</ul>Karakteristiknya:<br />
<ul><li>Disusun oleh tiga komponen, yaitu: Gula (deoksiribonukleotida), fosfat, dan basa.</li>
<li>Ada empat jenis basa pada DNA yaitu Sitosin, Guanin, Adenin, dan Timin.</li>
<li>Dalam satu molekul DNA terdapat dua utas polinukleotida yang diikat oleh ikatan hidrogen yang terbentuk antara basa-basanya.</li>
<li>Perpasangan A-T diikat oleh dua ikatan hidrogen dan perpasangan G-C oleh tiga ikatan hidrogen.</li>
</ul><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMHe7MAeZ_NUiAwvqywUQXw_BEkKu1C6HoIV5Et28BtodO_NsvFve_BLN4qaxWCEMkKPQM30NmFeDogQq_8fvKAPuCOiEvw19LiisF8aZyLi-mGpNcclRwJ9kJ98e1OE2L35kJW5C4PYld/s1600/dna+struktur+basa+nitrogen.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538655569605205714" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMHe7MAeZ_NUiAwvqywUQXw_BEkKu1C6HoIV5Et28BtodO_NsvFve_BLN4qaxWCEMkKPQM30NmFeDogQq_8fvKAPuCOiEvw19LiisF8aZyLi-mGpNcclRwJ9kJ98e1OE2L35kJW5C4PYld/s400/dna+struktur+basa+nitrogen.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 425px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 469px;" /></a><ul><li>Pasangan kedua utasan tersebut berpilin membentuk heliks ganda</li>
</ul><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9TIUqb1CoYly670lnsUjWl3oqqsIpAW5PFfwA6mQbN02uNh4q9wAhFIHDWVsx2up6iPrNGgfR-JujfiMYxt89cs43fWoFWzWnOQYds9W3Y3AJg3EbHL5v3kgGoBpHtEb3Ph60T6FNMwHZ/s1600/beda+rna+dan+dna+ya.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5539538491672190450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9TIUqb1CoYly670lnsUjWl3oqqsIpAW5PFfwA6mQbN02uNh4q9wAhFIHDWVsx2up6iPrNGgfR-JujfiMYxt89cs43fWoFWzWnOQYds9W3Y3AJg3EbHL5v3kgGoBpHtEb3Ph60T6FNMwHZ/s400/beda+rna+dan+dna+ya.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 325px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 486px;" /></a><strong>What is mitochondrial DNA?</strong><br />
<ul><li>Walaupun kebanyakan DNA dikemas dalam kromosom yang berada di dalam nukleus, namun mitokondrial juga memiliki DNA dengan jumlah yang sedikit. </li>
<li>Material genetik ini dikenal dengan mitochondrial DNA atau mtDNA.</li>
<li>Mitochondria tersusun atas sel yang mengubah energi dari makanan menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan oleh sel. </li>
<li>Setiap sel terdiri atas ratusan hingga ribuan mitochondria, yang terletak di dalam cairan yang mengelilingi nukleus (sitoplasma).</li>
<li>Mitochondria memproduksi energi melewati suatu proses yang dikenal dengan nama oxidative phosphorylation. </li>
<li>Proses ini menggunakan oksigen dan gula sederhana untuk membuat ATP, sumber energi sel.</li>
<li>Disamping untuk memproduksi energi, mitokondria berperan dalam beberapa aktivitas sel. Sebagai contoh, mitochondria membantu mengatur penghancuran diri sel. </li>
<li>Mereka juga dibutuhkan untuk memproduksi substansi seperti kolestrol dan heme (komponen dari hemoglobin yang membawa oksigen dalam darah).</li>
<li>Mitochondrial DNA terdiri atas 37 gen, semuanya dibutuhkan untuk menjalankan fungsi mitochondrial secara normal. </li>
<li>Tiga belas gen dari semua gen ini mengatur pembuatan enzim yang melibatkan oxidative phosphorylation. </li>
<li>Sisa gen yang lain mengatur pembuatan molekul yang disebut transfer RNAs dan ribosom RNAs</li>
<li>RNA tipe ini membantu memasang dinding protein menjadi protein fungsional.</li>
</ul><strong>Jadi</strong><br />
<div style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 100%;">DNA Sebagai Bahan Genetik </span></div><ul><li><span style="font-size: 100%;"><a href="" name="23"></a>Struktur. DNA merupakan molekul sederhana, dan mempunyai fungsi yang kompleks. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Fungsi penting DNA yang dinyatakan oleh Watson & Crick adalah pertama DNA mempunyai fungsi untuk menurunkan sifat (herediter) yang dimiliki oleh suatu organisme ke generasi berikutnya. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Kedua DNA membentuk organisme hidup mengikuti prinsip dasar arsitektur bentuk mengikuti fungsi. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Dalam proses penurunan sifat-sifat genetis tersebut mengikuti suatu dogma yang disebut dengan dogma sentral yaitu informasi atau manifestasi genetik dialirkan dari DNA melalu RNA, yang kemudian membentuk protein. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Para ahli berpendapat bahwa struktur DNA sangat menentukan fungsi dari DNA tersebut. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Pada dasarnya DNA semua jenis hewan dan tumbuhan yang hidup di planet bumi ini tersusun atas 6 macam komponen sebagai berikut: Gula (deoksiribosa), Gugus fosfat dan 4 macam basa nitrogen (Adenin, Guanin, Sitosin dan Timin). </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Komponen-komponen tersebut membentuk DNA, di mana satuan terkecil komponen penyusun DNA dinamakan nukleotida/deoksinukleotida. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Beberapa nukleotida dapat bergabung menjadi 1, contohnya gabungan dari 3 nukleotida disebut dengan trinukleotida. </span></li>
</ul><div style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 100%;"> <br />
Fungsi DNA </span></div><ul><li><span style="font-size: 100%;"><a href="" name="28"></a>Dalam perkembangan suatu organisme, penentuan perkembangan fenotipnya ditentukan oleh protein. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Dalam hal ini fungsi protein ditentukan oleh sekuen asam amino, di mana susunan dari sekuen-sekuen tersebut ditentukan oleh DNA. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Dalam menentukan sekuen-sekuen asam amino, DNA mengandung sandi genetik untuk setiap jenis asam amino. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Masing-masing asam amino ditampilkan oleh 3 pasang basa (triplet) yang disebut dengan kodon.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Urutan-urutan kodon pada sekuen DNA itulah yang mencerminkan urutan asam amino yang akan dirakit menjadi suatu rantai protein. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Replikasi DNA merupakan proses perbanyakan DNA, di mana dalam perbanyakan tersebut melibatkan berbagai macam enzim. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Setiap enzim mempunyai fungsi tertentu, misalnya: 1) terdapat enzim yang menangkap nukleotida 2) enzim yang memasangkan dengan basa sesuai templat 3) enzim yang membentuk ikatan fosfodiester pada tulang punggung gula fosfat baru dan sebagainya\</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Secara garis besar proses terjadinya sintesis protein mengalami beberapa langkah sebagai berikut. </span></li>
</ul><ol><li> <div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size: 100%;"><a href="" name="213"></a><a href="" name="212"></a> DNA menyampaikan informasi ke ribosom, dengan cara enzim-enzim seluler membuat salinan/copy, sehingga dapat dibaca oleh ribosom. mRNA yang merupakan salinan copy gen tersebut akan membawa sandi genetik yang kemudian digunakan untuk mensintesis protein dalam ribosom. </span></div></li>
<li> <div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size: 100%;"><a href="" name="214"></a> Kodon pada mRNA dikorelasikan dengan asam amino yang seharusnya. Tahapan dilakukan oleh tRNA (RNA transfer). </span></div></li>
<li> <div style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 100%;"><a href="" name="215"></a>Asam amino disambungkan untuk membentuk rantai protein fungsional oleh ribosom, selanjutnya ribosom melepaskan protein ke dalam sel. </span></div></li>
</ol><div style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 100%;"> <br />
Transkripsi </span></div><ul><li><span style="font-size: 100%;"><a href="" name="33"></a>Proses trankripsi pada dasarnya adalah sintesis suatu molekul RNA. Molekul RNA adalah suatu polimer yang terbentuk dari berbagai gugus ribonukleotid. RNA polimerase adalah suatu enzim yang bertugas mengenali tempat tertentu pada rantai DNA yang menentukan mulainya transkripsi. </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">Proses transkripsi terdiri atas inisiasi, pemanjangan dan terminasi. Untuk memulai transkripsi, RNA polimerase harus bisa membedakan suatu gen dari pasangan basa lainnya. Bagian DNA yang menjadi tempat melekatnya RNA polimerase adalah promotor. Setelah transkripsi dimulai, RNA polimerase bergerak sepanjang molekul DNA untuk membuka DNA utas ganda sambil menempelkan ribonukleotida pada ujung molekul RNA yang sedang tumbuh. </span></li>
</ul><div style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 100%;">Translasi </span></div><ul><li><span style="font-size: 100%;"><a href="" name="36"></a><a href="" name="4"></a>Translasi adalah penerjemahan kodon pada mRNA menjadi suatu polipetida. Suatu bagian dari rantai mRNA yang menjadi tempat mulainya translasi adalah Ribosome Binding Sites (RBS) atau sekuen Shine Dalgarno. Proses translasi dimulai dari menempelnya ribosom pada RBS. Setelah subunit 30S dari ribosom menempel pada RBS. Subunit itu bergerak sepanjang mRNA hingga mencapai kodon awal (kodon AUG). Proses translasi berakhir bila ribosom mencapai kodon akhir (kodon UAA, UAG dan UGA). </span></li>
</ul><b><b><b><a href="" name="42"></a><a href="" name="41"></a></b></b></b><strong> <br />
What is a gene?</strong> <ul><li>Gen adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_genetik" title="Bahan genetik">bahan genetik</a> yang terkait dengan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sifat&action=edit&redlink=1" title="Sifat (belum dibuat)">sifat</a> tertentu.</li>
<li>Sebagai bahan genetik tentu saja gen diwariskan dari satu individu ke individu lainnya. </li>
<li>Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang dinamakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alel" title="Alel">alel</a>. </li>
<li>Ekspresi dari alel dapat serupa, tetapi orang lebih sering menggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang secara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fenotipe" title="Fenotipe">fenotipik</a> berbeda.</li>
</ul><br />
<ul><li>Gregor Mendel telah berasumsi tentang adanya suatu bahan yang terkait dengan suatu sifat atau karakter yang dapat diwariskan. </li>
<li>Ia menyebutnya ‘faktor’. </li>
<li>Pada 1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen terletak di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosom" title="Kromosom">kromosom</a>. </li>
<li>Selanjutnya, terjadi ‘perlombaan’ seru untuk menemukan substansi yang merupakan gen. </li>
<li>Banyak penghargaan Nobel yang kemudian jatuh pada peneliti yang terlibat dalam subjek ini.</li>
<li>Pada saat itu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA">DNA</a> sudah ditemukan dan diketahui hanya berada pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosom" title="Kromosom">kromosom</a> (1869), tetapi orang belum menyadari bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA">DNA</a> terkait dengan gen. </li>
<li>Melalui penelitian Oswald Avery terhadap bakteri <em>Pneumococcus</em> (1943), serta Alfred Hershey dan Martha Chase (publikasi 1953) dengan virus bakteriofag T2, barulah orang mengetahui bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA">DNA</a> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_genetik" title="Bahan genetik">bahan genetik</a>.</li>
</ul><strong></strong><strong>What is a chromosome?</strong><br />
<ul><li>Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. </li>
<li>Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).</li>
<li>Kromosom juga merupakan struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). </li>
<li>Kromosom adalah KHAS bagi makhluk hidup.</li>
<li>Sepasang kromosom adalah “HOMOLOG” sesamanya, artinya mengandung lokus gen-gen yang bersesuaian yang disebut ALELA.</li>
<li>LOKUS adalah lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam kromosom. </li>
</ul>ALEL GANDA (MULTIPLE ALLELES) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang sama.<br />
<div style="text-align: center;"><img alt="kromosom" class="aligncenter size-medium wp-image-434" src="http://littleaboutmyworld.files.wordpress.com/2009/09/kromosom.jpg?w=300&h=92" style="height: 117px; width: 384px;" title="kromosom" /></div><div align="center"> </div>Dikenal dua macam kromosom yaitu:<br />
<ol><li>Kromosom badan <strong>(Autosom)</strong>.</li>
<li>Kromosom kelamin / kromosom seks <strong>(Gonosom)</strong>.</li>
</ol><ul><li>Kromosom-Y adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosom" title="Kromosom">kromosom</a> yang membawa sifat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laki-laki" title="Laki-laki">laki-laki</a>, dan kromosom-X adalah kromosom yang membawa sifat wanita. </li>
<li>Pada manusia laki-laki mempunyai kromosom XY sedangkan perempuan XX. </li>
<li>Di tingkat bibit, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sperma" title="Sperma">sperma</a> hanya mempunyai satu kromosom, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kromosom-X&action=edit&redlink=1" title="Kromosom-X (belum dibuat)">kromosom-X</a> atau kromosom-Y, </li>
<li>sedangkan bibit wanita hanya mempunyai kromosom-X.</li>
</ul><strong></strong><strong>How many chromosomes do people have?</strong><br />
<ul><li>Jumlah kromosom manusia adalah 46 buah (23 pasang) yang terdiri dari 22 pasang autosom dan 1 pasang gonosom.</li>
</ul><strong></strong><strong>Intron</strong><br />
<ul><li>Berasal dari singkatan <em>intragenic regions, </em>yang merupakan<em> </em>bagian yang tidak berkode dari precursor mRNA (pre-mRNA)yang dibuang sebelum mRNA siap ditranslasi. </li>
<li>Tetapi ada juga intron prokariot yang ditemukan di tRNA dan rRNA.</li>
<li>Ketika intron telah dibuang dari pre-mRNA, hasilnya adalah exon (bagian mRNA yang berkode).</li>
<li>Panjang dan ukuran intron berbeda pada satu spesies yang sama dan berbeda juga pada gen yang berbeda dalam satu individu.</li>
<li>Intron sering ditemukan dalam genome eukariotik dalam pasangan AU atau AC.</li>
</ul><div style="text-align: center;"><img alt="intron" class="aligncenter size-full wp-image-435" src="http://littleaboutmyworld.files.wordpress.com/2009/09/intron.jpg?w=254&h=220" style="height: 295px; width: 340px;" title="intron" /></div><div style="text-align: center;">Figure Intron</div><ul><li>Intron adalah hasil transkripsi seringkali juga membawa sekuensi yang terdapat di bagian ORF atau di bagian <em>non-translated </em>5’ atau 3’ <em>region. </em></li>
<li>Secara bertahap intron ini akan dibuang dari transkrip yang terbentuk dan exon yang ada akan digabungkan membentuk mRNA yang siap untuk ditranslasi menjadi protein.</li>
<li>Antara intron dan ekson diketahui mempunyai batasan tertentu, yaitu batas ujung 5’ dari intron adalah pasangan nukleotida GT dan batas ujung 3’ adalah pasangan nukleotida AG. </li>
<li>Proses splicing diawali dengan terbentuknya struktur kompleks yang disebut spliceosome. </li>
<li>Proses splicing akan berlanjut melalui dua tahapan.</li>
</ul><div style="text-align: center;"><img alt="pre-mRNA" class="aligncenter size-full wp-image-436" height="80" src="http://littleaboutmyworld.files.wordpress.com/2009/09/pre-mrna.jpg?w=424&h=80" title="pre-mRNA" width="424" /></div><div style="text-align: center;">Figure Ilustrasi pre-mRNA </div>Intron terdiri atas empat kelas:<br />
<ul><li>Intron inti (splisiomal intron)</li>
<li>Intron grup I</li>
<li>Intron grup II</li>
<li>Intron grup III</li>
</ul>Ada dua hipotesis mengenai mengapa intron terbentuk:<br />
1. Intron Early (IE) <ul><li>Pada awalnya intron banyak ditemukan pada organisme purba prokariotik maupun eukariotik. Kemudian intron menghilang pada organisme prokariotik. </li>
<li>Fakta yang menjadi dasar teori ini adalah intron memfasilitasi exon sebagai dominan dalam pembentukan protein. </li>
<li>Model ini memungkinkan adanya evolusi gen baru.</li>
</ul>2. Intron Late (IL) <ul><li>Pada awalnya intron berupa parasit yang memiliki gen yang disebut transposable elemen. </li>
<li>Gen ini masuk pada organisme yang tidak memiliki intron, kemudian terakumulasi sehingga terbentuk dalam rangkaian DNA yang ditranskripsi sebagai intron. </li>
<li>Model ini didasarkan pada adanya speciomal intron yang hanya ditemui pada organisme eukariotik.</li>
</ul>Fungsi intron adalah sebagai berikut:<br />
<ul><li>Mengatur aktifitas gen dalam setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme dan kebutuhan biologis sesaat melalui control ekspresi gen.</li>
<li>Struktur stabil pada intron memungkinkan intron dapat melindungi pre-mRNA dari regradasi enzim.</li>
<li>Menghasilkan variasi fenotipik dengan mengatur atau memfasilitasi transporsisi dari exon.</li>
<li>Beberapa exon memiliki fungsi mengontrol rangkaian proses pada kromosom X. hal ini penting dalam menentukan jenis kelamin pada tanaman dan vertebrata.</li>
<li>Mempengaruhi peran dalam pengaturan sintesis protein, walaupun tidak mempunyai fungsi dalam proses translasi.</li>
</ul><strong></strong><strong>Exon</strong><br />
<ul><li>Merupakan rangkaian asam nukleat yang menggambarkan bentuk dari RNA sesudah bagian awal dari RNA molekul. </li>
<li>Intron sudah dipindahkan oleh sambungan cis, dua atau lebih sambungan molekul RNA sudah diligasi dengan sambungan trans.</li>
<li>Bentuk molekul RNA dapat menjadi mRNA atau bentuk fungsi dari non-coding mRNA seperti rRNA atau tRNA.</li>
<li>Exon dapat menunjukan rangkaian dalam DNA atau transkrip RNA itu.</li>
</ul><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";"> </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">GEN DAN KROMOSOM </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">Letak Kromosom</span></b></span></div><ul><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Seperti telah dijelaskan dalam pembahasan tentang perkembangbiakan, semua keturunan hasil perkembangbiakan generatif mempunyai sifat yang bervariasi yang merupakan hasil dari campuran sifat kedua induknya. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Misalnya, seorang ayah berambut lurus menikah dengan seorang ibu berambut keriting. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Anak-anak mereka mungkin ada yang berambut lurus, berambut keriting, atau berambut ikal (antara lurus dan keriting). </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Rambut lurus dan rambut keriting disebut sifat beda.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Contoh sifat beda pada tumbuhan adalah batang tinggi, batang pendek, warna bunga merah, warna bunga putih, rasa buah manis, rasa buah asam, biji bulat, dan biji kisut (keriput). </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Sekarang sudah diketahui bahwa sifat beda ditentukan dan diwariskan oleh gen penentu sifat yang terletak di dalam kromosom. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Istilah kromosom pertama kali diperkenalkan oleh W. Waldeyer. Kromosom berasal dari dua kata, yaitu chroma (warna) dan soma (badan). </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Istilah ini muncul karena bagian ini akan jelas terlihat di bawah mikroskop apabila diberi zat warna. Kromosom terletak di dalam nukleus (inti sel). </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Inti sel tubuh dan inti sel kelamin suatu organisme mempunyai jumlah yang berbeda. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kromosom yang terletak di dalam inti sel tubuh bersifat haploid (2n), sedangkan yang terletak di dalam inti sel kelamin (gamet) bersifat haploid (n). </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Jumlah kromosom pada sel tubuh manusia sebanyak 46 (23 pasang), sedangkan pada sel kelaminnya (sperma atau ovum) sebanyak 23. dalam setiap kromosom manusia terdapat ribuan gen.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";"> </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">Macam-Macam Kromosom</span></b></span></div><ul><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan menjadi </span></li>
</ul><ol><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">kromosom tubuh </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">kromosom kelamin.</span></li>
</ol><ul><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kromosom tubuh atau autosom adalah kromosom yang tidak menentukan jenis kelamin, </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">berjumlah 2n-2. pada manusia jumlah autosom pada setiap sel tubuh sebanyak 44 (22 pasang). </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kromosom kelamin (seks) atau gonosom adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin, berjumlah sepasang. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kromosom kelamin pada wanita XX, sedangkan laki-laki XY.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">Istilah – Istilah dalam Penurunan Kromosom.</span></b></span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";"> </span></i></span></div><ul><li><span>Parental (P)</span><span>, yaitu induk (jantan dan betina) yang mengadakan perkawinan/persilangan. Parental disebut juga orang tua/tetua.</span></li>
<li><span></span><span>Filial (F), yaitu individu hasil persilangan, disebut juga keturunan/zuriat. Keturuanan pertama diberi simbol F1, keturunan kedua diberi simbol F2, dst.</span></li>
<li><span></span><span style="font-family: Symbol;"></span><span><span></span></span><i><span>Gen dominan, </span></i><span>yaitu gen yang mampu menutupi sifat gen lain yang sealel.</span></li>
<li><span></span><span style="font-family: Symbol;"></span><span><span></span></span><i><span>Gen resesif,</span></i><span> yaitu gen yang ditutupi oleh sifat gen lain yang sealel.</span></li>
<li><span></span><span style="font-family: Symbol;"></span><span><span></span></span><i><span>Gen intermediat/kodominan,</span></i><span> yaitu gen yang tidak saling mengalahkan atau mempunyai pengaruh yang sama kuat.</span></li>
<li><span></span> <span><span></span></span><i><span>Alel,</span></i><span> yaitu gen-gen yang terletak pada kromosom homolog.</span></li>
<li><span></span><span style="font-family: Symbol;"></span><span><span></span></span><i><span>Fenotipe, </span></i><span>yaitu sifat-sitat yang tampak dari luar, dapat dicium, dapat dirasakan, misalnya rambut lurus, batang tinggi, bunga merah. bau harum, dan rasa manis. </span></li>
<li><span>Fenotipe merupakan perpaduan antara faktor genotipe dan faktor lingkungan.</span></li>
<li><span></span> <span><span></span></span><i><span>Genotipe</span></i><span>, yaitu sitat yang tidak tampak dari luar dan disimbolkan dengan huruf awal sifat-sifat yang diwakilinya. </span></li>
<li><span>Sifat dominan disimbolkan dengan huruf besar. </span></li>
<li><span>sedang sifat resesif disimbolkan dengan huruf kecil. </span></li>
<li><span>Misalnya, batang tinggi dominan terhadap batang pendek. </span></li>
<li><span>Gen batang tinggidisimbolkan dengan huruf T, sedangkan batang pendek disimbolkan dengan huruf t. </span></li>
<li><span>Sifat pada genotip disimbolkan dengan huruf yang ditulis rangkap. misalnya TT, Tt, atau tt.</span></li>
<li><span></span> <span><span></span></span><i><span>Homozigot</span></i><span>, yaitu pasangan gen yang mempunyai alel yang sama. misalnya AA atau mm.</span></li>
<li><span></span> <span><span></span></span><i><span>Heterozigot,</span></i><span> yaitu pasangan gen yang mempunyai alel yang berbeda. misalnya Aa atau Mm.</span></li>
<li><span></span> <span><span></span></span><i><span>Hibrid,</span></i><span> yaitu hasil persilangan atau hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda. </span></li>
<li><span>Persilangan dengan satu sitat beda disebut persilangan monohibrid, persilangan dengan dua sifat beda disebut persilangan dihibrid. persilangan dengan tiga silat beda disebut persilangan trihibrid, dan seterusnya.</span></li>
</ul><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">Persilangan Monohibrid Dominan</span></b></span></div><ul><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan satu sifat beda. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Persilangan rnonohibrid dibedakan menjadi dua macam, yaitu persilangan monohibrid dominan dan monohibrid intermediat.</span></li>
</ul><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">Persilangan Monohibrid Dominan</span></b></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"></span> <ul><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Persilangan monohibrid dominan adalah persilangan dua individu sejenis yang memerhatikan satu sifat beda dengan gen-gen yang dominan. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Sifat dominan dapat dilihat secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak muncul pada keturunan dari pada sifat lainnya yang sealel.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Persilangan monohibrid sudah diteliti oleh Mendel. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Dari hasil penelitiannya dengan tanaman kacang kapri.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Jika tumbuhan berbatang tinggi disilangkan dengan tumbuhan sejenis berbatang pendek menghasilkan F, tumbuhan berbatang tinggi, dikatakan bahwa batang tinggi merupakan sifat dominan, sedangkan batang pendek merupakan sifat resesif. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Jadi, pada F, dihasilkan keturunan yang mempunyai sifat sama dengan sifat induk yang dominan. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Rasio/perbandingan genotipe pada F2 = 1 : 2 : 1, sedangkan rasio fenotipenya = 3 : l.</span></li>
</ul><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";"> <br />
Persilangan Monohibrid Intermediat</span></b></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"></span> <ul><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Persilangan monohibrid intermediat adalah persilangan antara dua individu sejenis yang memperhatikan satu sifat beda dengan gen-gen intermediat. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Jika tumbuhan berbunga merah disilangkan dengan tumbuhan sejenis berbunga putih menghasilkan F, tumbuhan berbunga merah muda, dikatakan bahwa bunga merah bersifat intermediat. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Dengan cara persilangan seperti pada persilangan monohibrid dominan di atas. dapat diketahui bahwa rasio genotipe dan fenotipe F, pada persilangan monohobrid intermediat sama, yaitu 1 :2 : l.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";"> </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">Persilangan Dihibrid</span></b></span></div><ul><li><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">Persilangan dihibrid</span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> adalah persilangan antara dua individu sejenis yang melibatkan dua sifat beda, </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">misalnya persilangan antara tanaman ercis berbiji bulat dan berwarna hijau dengan tanaman ercis berbiji kisut dan berwarna cokelat; padi berumur pendek dan berbulir sedikit dengan padi berumur panjang dan berbulir banyak. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Mendel juga meneliti persilangan dihibrid pada kacang kapri. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Mendel menyilangkan kacang kapri berbiji bulat dan berwarna kuning dengan tanaman kacang kapri berbiji kisut dan berwarna hijau. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Ternyata semua F1, nya berbiji bulat dan berwarna kuning. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Berarti biji bulat dan warna kuning merupakan sifat dominan. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Selanjutnya. semua tanaman F, dibiarkan menyerbuk sendiri. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Ternyata pada F2 dihasilkan 315 tanaman berbiji bulat dan berwarna kuning. 108 tanaman berbiji bulat dan berwarna hijau. 106 tanaman berbiji kisut dan berwarna kuning, serta 32 tanaman berbiji kisut dan berwarna hijau. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Hasil penelitiannya mengehasilkan hukum Mendel II atau hukum asortasi atau hukum pengelompokan gen seceru bebas.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Hukum ini menyatakan bahwa gen-gen dari kedua induk akan mengumpul dalam zigot, tetapi kemudian akan memisah lagi ke dalam gamet-gantet secara bebas.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";"> </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">Pewarisan Sifat dan Bibit Unggul</span></b></span></div><ul><li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Hukum Mendel dapat digunakan untuk menghasilkan tanaman atau ternak bibit unggul. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Sifat-sifat unggul tanaman, antara lain adaptif (mudah menyesuaikan diri) terhadap berbagai kondisi lingkungan, </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">misalnya cuaca buruk dan kekeringan; tahan terhadap hama dan penyakit; lebih cepat menghasilkan: produktivitasnya tinggi dan rasanya enak; atau untuk tanaman menahun mempunyai masa produksi yang lebih lama. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Sifat-sitat unggul hervan, antara lain tahan terhadap penyakit: hewan pedaging menghasilkan daging yang lebih banyak dan enak, unggas petelur menghasilkan telur yang lebih banyak; atau sapi menghasilkan susu yang lebih banyak. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Untuk memperoleh bibit unggul, dapat dilakukan dengan seleksi dan hibridisasi. Kedua proses ini berkaitan erat. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Sebelum dilakukan hibridisasi, dilakukan dulu proses seleksi. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Seleksi adalah pemilihan sifat-sifat tanaman dan hewan yang sesuai dengan kehendak manusia. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Misalnya, untuk menghasilkan bahan pangan, diseleksi tanaman dengan sifat-sifat produktivitas tinggi, rasanya enak, serta tahan hama dan penyakit. Untuk hewan diseleksi hewan-hewan penghasil daging, telur, dan susu yang tinggi. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Seleksi yang dilakukan secara terus-menerus dan dalam waktu yang sangat lama akan mengakibatkan organisme dengan sifat unggul akan makin bertambah. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Sebaliknya. organisme dengan sifat-sifat yang tidak dikehendaki akan makin berkurang atau bahkan punah.</span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Hibridisasi/pembastaran/persilangan adalah mengawinkan dua individu sejenis yang berbeda sifatnya sehingga diperoleh keturunan dengan sifat-sifat unggul yang dimiliki kedua induknya. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Misalnya, persilangan induk varietas padi yang produktivitasnya tinggi. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Tetapi tidak tahan terhadap hama dan penyakit dengan induk varietas padi yang produktivitasnya rendah, tetapi tahan terhadap hama dan perryakit, diharapkan menghasilkan keturunan dengan sifat produktivitasnya tinggi dan tahan terhadap hama dan penyakit. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Bibit unggul juga dapat diperoleh dengan menyilangkan tanaman liar dengan tanaman yang sudah dibudidayakan. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Misalnya. Antara tomat liar dengan tomat komersial yang sudah dibudidayakan. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Tomat liar berbuah kecil-kecil, tetapi memiliki keunggulan, yaitu kebal terhadap penyakit layu karena jamur Fusarium. </span></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 12pt;"><span style="font-size: 100%;">Setelah kedua tomat tersebut disilangkan. dihasilkan tomat dengan ukuran buah seperti tomat komersial yang tahan terhadap penyakit layu karena jamur Fusarium.</span></span></li>
</ul></div></div></div></div>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-90242673610684513702011-04-09T07:52:00.001-07:002011-04-09T07:52:50.420-07:00SINDROMA MANUSIAPENYAKIT GENETIS DAN ANOMALIA MANUSIA <br />
<br />
Penyakit Immunodefisiensi adalah sekumpulan keadaan yang berlainan, dimana sistem kekebalan tidak berfungsi secara adekuat, sehingga infeksi lebih sering terjadi, lebih sering berulang, luar biasa berat dan berlangsung lebih lama dari biasanya. <br />
<br />
Jika suatu infeksi terjadi secara berulang dan berat (pada bayi baru lahir, anak-anak maupun dewasa), serta tidak memberikan respon terhadap antibiotik, maka kemungkinan masalahnya terletak pada sistem kekebalan. <br />
Gangguan pada sistem kekebalan juga menyebabkan kanker atau infeksi virus, jamur atau bakteri yang tidak biasa. <br />
<div style="color: black;"><style>
@font-face {
font-family: "Wingdings";
}@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}@font-face {
font-family: "Calibri";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 10pt; line-height: 115%; font-size: 11pt; font-family: "Calibri","sans-serif"; }.MsoChpDefault { }.MsoPapDefault { margin-bottom: 10pt; line-height: 115%; }div.WordSection1 { page: WordSection1; }ol { margin-bottom: 0in; }ul { margin-bottom: 0in; }
</style> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">The gain or loss of chromosome material can lead to a variety of <a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Genetic+disorders"><span style="color: windowtext;">genetic disorders</span></a>. Human examples include:</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Cri+du+chat"><span style="color: windowtext;">Cri du chat</span></a>, which is caused by the <a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Genetic+deletion"><span style="color: windowtext;">deletion</span></a> of part of the short arm of chromosome 5. "Cri du chat" means "cry of the cat" in French, and the condition was so-named because affected babies make high-pitched cries that sound like a cat. Affected individuals have wide-set eyes, a small head and jaw and are moderately to severely mentally retarded and very short.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Wolf-Hirschhorn+syndrome"><span style="color: windowtext;">Wolf-Hirschhorn syndrome</span></a>, which is caused by partial deletion of the short arm of chromosome 4. It is characterized by severe growth retardation and severe to profound mental retardation.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Down%27s+syndrome"><span style="color: windowtext;">Down's syndrome</span></a>, usually is caused by an extra copy of chromosome 21 (<a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Trisomy+21"><span style="color: windowtext;">trisomy 21</span></a>). Characteristics include decreased muscle tone, stockier build, asymmetrical skull, slanting eyes and mild to moderate mental retardation.<sup><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/#cite_note-49" title=""><span style="color: windowtext;">[50]</span></a></sup></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Edwards+syndrome"><span style="color: windowtext;">Edwards syndrome</span></a>, which is the second most common trisomy after Down syndrome. It is a trisomy of chromosome 18. Symptoms include mental and motor retardation and numerous congenital anomalies causing serious health problems. Ninety percent die in infancy; however, those who live past their first birthday usually are quite healthy thereafter. They have a characteristic hand appearance with clenched hands and overlapping fingers.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Patau+Syndrome"><span style="color: windowtext;">Patau Syndrome</span></a>, also called D-Syndrome or trisomy-13. Symptoms are somewhat similar to those of trisomy-18, but they do not have the characteristic hand shape.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Idic15"><span style="color: windowtext;">Idic15</span></a>, abbreviation for Isodicentric 15 on chromosome 15; also called the following names due to various researches, but they all mean the same; IDIC(15), Inverted dupliction 15, extra Marker, Inv dup 15, partial tetrasomy 15</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Jacobsen+syndrome"><span style="color: windowtext;">Jacobsen syndrome</span></a>, also called the terminal 11q deletion disorder.<a href="http://www.11q.org/"><span style="color: windowtext;">[1]</span></a> This is a very rare disorder. Those affected have normal intelligence or mild mental retardation, with poor expressive language skills. Most have a bleeding disorder called Paris-Trousseau syndrome.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Klinefelter%27s+syndrome"><span style="color: windowtext;">Klinefelter's syndrome</span></a> (XXY). Men with Klinefelter syndrome are usually sterile, and tend to have longer arms and legs and to be taller than their peers. Boys with the syndrome are often shy and quiet, and have a higher incidence of speech delay and <a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Dyslexia"><span style="color: windowtext;">dyslexia</span></a>. During puberty, without testosterone treatment, some of them may develop <a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Gynecomastia"><span style="color: windowtext;">gynecomastia</span></a>.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Turner+syndrome"><span style="color: windowtext;">Turner syndrome</span></a> (X instead of XX or XY). In Turner syndrome, female sexual characteristics are present but underdeveloped. People with Turner syndrome often have a short stature, low hairline, abnormal eye features and bone development and a "caved-in" appearance to the chest.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/XYY+syndrome"><span style="color: windowtext;">XYY syndrome</span></a>. XYY boys are usually taller than their siblings. Like XXY boys and XXX girls, they are somewhat more likely to have learning difficulties.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Triple-X+syndrome"><span style="color: windowtext;">Triple-X syndrome</span></a> (XXX). XXX girls tend to be tall and thin. They have a higher incidence of dyslexia.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Small+supernumerary+marker+chromosome"><span style="color: windowtext;">Small supernumerary marker chromosome</span></a>. This means there is an extra, abnormal chromosome. Features depend on the origin of the extra genetic material. <a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Cat-eye+syndrome"><span style="color: windowtext;">Cat-eye syndrome</span></a> and <a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Isodicentric+15"><span style="color: windowtext;">isodicentric chromosome 15 syndrome</span></a> (or Idic15) are both caused by a supernumerary marker chromosome, as is <a href="http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Pallister-Killian+syndrome"><span style="color: windowtext;">Pallister-Killian syndrome</span></a>.</span></li>
</ul>Penyakit imunodefisiensi kongenital <br />
<br />
1. Penyakit dimana terdapat kadar antibodi yang rendah <br />
- Common variable immunodeficiency <br />
- Kekurangan antibodi selektif (misalnya kekurangan IgA) <br />
- Hipogammaglobulinemia sementara pada bayi <br />
- Agammaglobulinemia X-linked <br />
2. Penyakit dimana terjadi gangguan fungsi sel darah putih <br />
* Kelainan pada limfosit T <br />
- Kandidiasis mukokutaneus kronis <br />
- Anomali DiGeorge <br />
* Kelainan pada limfosit T dan limfosit B <br />
- Ataksia-teleangiektasia <br />
- Penyakit imunodefisiensi gabungan yang berat <br />
- Sindroma Wiskott-Aldrich <br />
- Sindroma limfoproliferatif X-linked <br />
3. Penyakit dimana terjadi kelainan pada fungsi pembunuh dari sel darah putih <br />
- Sindroma Chediak-Higashi <br />
- Penyakit granulomatosa kronis <br />
- Kekurangan leukosit glukosa-6-fosfatas dehidrogenasi <br />
- Kekurangan mieloperoksidase <br />
4. Penyakit dimana terdapat kelainan pergerakan sel darah putih <br />
- Hiperimmunoglobulinemia E <br />
- Kelainan perlekatan leukosit <br />
5. Penyakit dimana terdapat kelainan pada sistem komplemen <br />
- Kekurangan komplemen komponen 3 (C3) <br />
- Kekurangan komplemen komponen 6 (C6) <br />
- Kekurangan komplemen komponen 7 (C7) <br />
- Kekurangan kompleman komponen 8 (C8) <br />
<br />
<br />
<br />
AGAMMAGLOBULINEMIA X-LINKED <br />
<br />
Agammaglobulinemia X-linked (agammaglobulinemia Bruton) hanya menyerang anak laki-laki dan merupakan akibat dari penurunan jumlah atau tidak adanya limfosit B serta sangat rendahnya kadar antibodi karena terdapat kelainan pada kromosom X. <br />
<br />
Bayi akan menderita infeksi paru-paru, sinus dan tulang, biasanya karena bakteri (misalnya Hemophilus dan Streptococcus) dan bisa terjadi infeksi virus yang tidak biasa di otak. <br />
Tetapi infeksi biasanya baru terjadi setelah usia 6 bulan karena sebelumnya bayi memiliki antibodi perlindungan di dalam darahnya yang berasal dari ibunya. <br />
<br />
Jika tidak mendapatkan vaksinasi polio, anak-anak bisa menderita polio. Mereka juga bisa menderita artritis. <br />
<br />
Suntikan atau infus immunoglobulin diberikan selama hidup penderita agar penderita memiliki antibodi sehingga bisa membantu mencegah infeksi. <br />
Jika terjadi infeksi bakteri diberikan antibiotik. <br />
Anak laki-laki penderita agammaglobulinemia X-linked banyak yang menderita infeksi sinus dan paru-paru menahun dan cenderung menderita kanker. <br />
<br />
<br />
COMMON VARIABLE IMMUNODEFICIENCY <br />
<br />
Immunodefisiensi yang berubah-ubah terjadi pada pria dan wanita pada usia berapapun, tetapi biasanya baru muncul pada usia 10-20 tahun. <br />
Penyakit ini terjadi akibat sangat rendahnya kadar antibodi meskipun jumlah limfosit Bnya normal. Pada beberapa penderita limfosit T berfungsi secara normal, sedangkan pada penderita lainnya tidak. <br />
<br />
Sering terjadi penyakit autoimun, seperti penyakit Addison, tiroiditis dan artritis rematoid. <br />
Biasanya terjadi diare dan makanan pada saluran pencernaan tidak diserap dengan baik. <br />
<br />
Suntikan atau infus immunoglobulin diberikan selama hidup penderita. <br />
Jika terjadi infeksi diberikan antibiotik. <br />
<br />
<br />
KEKURANGAN ANTIBODI SELEKTIF <br />
<br />
Pada penyakit ini, kadar antibodi total adalah normal, tetapi terdapat kekurangan antibodi jenis tertentu. <br />
<br />
Yang paling sering terjadi adalah kekurangan IgA. Kadang kekurangan IgA sifatnya diturunkan, tetapi penyakit ini lebih sering terjadi tanpa penyebab yang jelas. <br />
Penyakit ini juga bisa timbul akibat pemakaian fenitoin (obat anti kejang). <br />
<br />
Sebagian besar penderita kekurangan IgA tidak mengalami gangguan atau hanya mengalami gangguan ringan, tetapi penderita lainnya bisa mengalami infeksi pernafasan menahun dan alergi. <br />
Jika diberikan transfusi darah, plasma atau immunoglobulin yang mengandung IgA, beberapa penderita menghasilkan antibodi anti-IgA, yang bisa menyebabkan reaksi alergi yang hebat ketika mereka menerima plasma atau immunoglobulin berikutnya. <br />
<br />
Biasanya tidak ada pengobatan untuk kekurangan IgA. <br />
Antibiotik diberikan pada mereka yang mengalami infeksi berulang. <br />
<br />
<br />
PENYAKIT IMMUNODEFISIENSI GABUNGAN YANG BERAT <br />
<br />
Penyakit immunodefisiensi gabungan yang berat merupakan penyakit immunodefisiensi yang paling serius. <br />
Terjadi kekurangan limfosit B dan antibodi, disertai kekurangan atau tidak berfungsinya limfosit T, sehingga penderita tidak mampu melawan infeksi secara adekuat. <br />
<br />
Sebagian besar bayi akan mengalami pneumonia dan thrush (infeksi jamur di mulut); diare biasanya baru muncul pada usia 3 bulan. <br />
Bisa juga terjadi infeksi yang lebih serius, seperti pneumonia pneumokistik. <br />
Jika tidak diobati, biasanya anak akan meninggal pada usia 2 tahun. Antibiotik dan immunoglobulin bisa membantu, tetapi tidak menyembuhkan. <br />
Pengobatan terbaik adalah pencangkokan sumsum tulang atau darah dari tali pusar. <br />
<br />
<br />
SINDROMA WISKOTT-ALDRICH <br />
<br />
Sindroma Wiskott-Aldrich hanya menyerang anak laki-laki dan menyebabkan eksim, penurunan jumlah trombosit serta kekurangan limfosit T dan limfosit B yang menyebabkan terjadinya infeksi berulang. <br />
<br />
Akibat rendahnya jumlah trombosit, maka gejala pertamanya bisa berupa kelainan perdarahan (misalnya diare berdarah). <br />
Kekurangan limfosit T dan limfosit B menyebabkan anak rentan terhadap infeksi bakteri, virus dan jamur. Sering terjadi infeksi saluran pernafasan. <br />
Anak yang bertahan sampai usia 10 tahun, kemungkinan akan menderita kanker (misalnya limfoma dan leukemia). <br />
<br />
Pengangkatan limpa seringkali bisa mengatasi masalah perdarahan, karena penderita memiliki jumlah trombosit yang sedikit dan trombosit dihancurkan di dalam limpa. <br />
Antibiotik dan infus immunoglobulin bisa membantu penderita, tetapi pengobatan terbaik adalah dengan pencangkokan sumsum tulang. <br />
<br />
<br />
ATAKSIA-TELANGIEKTASIA <br />
<br />
Ataksia-telangiektasia adalah suatu penyakit keturunan yang menyerang sistem kekebalan dan sistem saraf. <br />
<br />
Kelainan pada serebelum (bagian otak yang mengendalikan koordinasi) menyebabkan pergerakan yang tidak terkoordinasi (ataksia). <br />
Kelainan pergerakan biasanya timbul ketika anak sudah mulai berjalan, tetapi bisa juga baru muncul pada usia 4 tahun. <br />
Anak tidak dapat berbicara dengan jelas, otot-ototnya lemah dan kadang terjadi keterbelakangan mental. <br />
<br />
Telangiektasi adalah suatu keadaan dimana terjadi pelebaran kapiler (pembuluh darah yang sangat kecil) di kulit dan mata. <br />
Telangiektasi terjadi pada usia 1-6 tahun, biasanya paling jelas terlihat di mata, telinga, bagian pinggir hidung dan lengan. <br />
<br />
Sering terjadi pneumonia, infeksi bronkus dan infeksi sinus yang bisa menyebakan kelainan paru-paru menahun. <br />
Kelainan pada sistem endokrin bisa menyebabkan ukuran buah zakar yang kecil, kemandulan dan diabetes. <br />
Banyak anak-anak yang menderita kanker, terutama leukemia, kanker otak dan kanker lambung. <br />
<br />
Antibiotik dan suntikan atau infus immunoglobulin bisa membantu mencegah infeksi tetapi tidak dapat mengatasi kelaianan saraf. <br />
Ataksia-telangiektasia biasanya berkembang menjadi kelemahan otot yang semakin memburuk, kelumpuhan, demensia dan kematian. <br />
<br />
<br />
SINDROMA HIPER-IgE <br />
<br />
Sindroma hiper-IgE (sindroma Job-Buckley) adalah suatu penyakit immunodefisiensi yang ditandai dengan sangat tingginya kadar antibodi IgE dan infeksi bakteri stafilokokus berulang. <br />
Infeksi bisa menyerang kulit, paru-paru, sendi atau organ lainnya. <br />
<br />
Banyak penderita yang memiliki tulang yang lemah sehingga sering mengalami patah tulang. <br />
Beberapa penderita menunjukkan gejala-gejala alergi, seperti eksim, hidung tersumbat dan asma. <br />
<br />
Antibiotik diberikan secara terus menerus atau ketika terjadi infeksi stafilokokus. <br />
Sebagai tindakan pencegahan diberikan antibiotik trimetoprim-sulfametoksazol. <br />
<br />
<br />
PENYAKIT GRANULOMATOSA KRONIS <br />
<br />
Penyakit granulomatosa kronis kebanyakan menyerang anak laki-laki dan terjadi akibat kelainan pada sel-sel darah putih yang menyebabkan terganggunya kemampuan mereka untuk membunuh bakteri dan jamur tertentu. <br />
Sel darah putih tidak menghasilkan hidrogen peroksida, superoksida dan zat kimia lainnya yang membantu melawan infeksi. <br />
<br />
Gejala biasanya muncul pada masa kanak-kanak awal, tetapi bisa juga baru timbul pada usia belasan tahun. <br />
Infeksi kronis terjadi pada kulit, paru-paru, kelenjar getah bening, mulut, hidung dan usus. <br />
Di sekitar anus, di dalam tulan dan otak bisa terjadi abses. <br />
<br />
Kelenjar getah bening cenderung membesar dan mengering. Hati dan limpa membesar. <br />
Pertumbuhan anak menjadi lambat. <br />
<br />
Antibiotik bisa membantu mencegah terjadinya infeksi. <br />
Suntikan gamma interferon setiap minggu bisa menurunkan kejadian infeksi. <br />
Pada beberapa kasus, pencangkokan sumsum tulang berhasi menyembuhkan penyakit ini. <br />
<br />
<br />
HIPOGAMMAGLOBULIN SEMENTARA PADA BAYI <br />
<br />
Pada penyakit ini, bayi memiliki kadar antibodi yang rendah, yang mulai terjadi pada usia 3-6 bulan. <br />
Keadaan ini lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang lahir prematur karena selama dalam kandungan, mereka menerima antibodi ibunya dalam jumlah yang lebih sedikit. <br />
<br />
Penyakit ini tidak diturunkan, dan menyerang anak laki-laki dan anak perempuan. <br />
Biasanya hanya berlangsung selama 6-18 bulan. <br />
<br />
Sebagian bayi mampu membuat antibodi dan tidak memiliki masalah dengan infeksi, sehingga tidak diperlukan pengobatan. <br />
<br />
Beberapa bayi (terutama bayi prematur) sering mengalami infeksi. <br />
Pemberian immunoglobulin sangat efektif untuk mencegah dan membantu mengobati infeksi. Biasanya diberikan selama 3-6 bulan. <br />
Jika perlu, bisa diberikan antibiotik. <br />
<br />
<br />
ANOMALI DiGEORGE <br />
<br />
Anomali DiGeorge terjadi akibat adanya kelainan pada perkembangan janin. <br />
Keadaan ini tidak diturunkan dan bisa menyerang anak laki-laki maupun anak perempuan. <br />
<br />
Anak-anak tidak memiliki kelenjar thymus, yang merupakan kelenjar yang penting untuk perkembangan limfosit T yang normal. Tanpa limfosit T, penderita tidak dapat melawan infeksi dengan baik. <br />
Segera setelah lahir, akan terjadi infeksi berulang. Beratnya gangguan kekebalan sangat bervariasi. <br />
Kadang kelainannya bersifat parsial dan fungsi limfosit T akan membaik dengan sendirinya. <br />
<br />
Anak-anak memiliki kelainan jantung dan gambaran wajah yang tidak biasa (telinganya lebih renadh, tulang rahangnya kecil dan menonjol serta jarak antara kedua matanya lebih lebar). <br />
Penderita juga tidak memiliki kelenjar paratiroid, sehingga kadar kalium darahnya rendah dan segera setelah lahir seringkali mengalami kejang. <br />
<br />
Jika keadaannya sangat berat, dilakukan pencangkokan sumsum tulang. <br />
Bisa juga dilakukan pencangkokan kelenjar thymus dari janin atau bayi baru lahir (janin yang mengalami keguguran). <br />
Kadang kelainan jantungnya lebih berat daripada kelainan kekebalan sehingga perlu dilakukan pembedahan jantung untuk mencegah gagal jantung yang berat dan kematian. <br />
Juga dilakukan tindakan untuk mengatasi rendahnya kadar kalsium dalam darah. <br />
<br />
<br />
KANDIDIASIS MUKOKUTANEUS KRONIS <br />
<br />
Kandidiasi mukokutaneus kronis terjadi akibat buruknya fungsi sel darah putih, yang menyebabkan terjadinya infeksi jamur Candida yang menetap pada bayi atau dewasa muda. <br />
Jamur bisa menyebabkan infeksi mulut (thrush), infeksi pada kulit kepala, kulit dan kuku. <br />
<br />
Penyakit ini agak lebih sering ditemukan pada anak perempuan dan beratnya bervariasi. <br />
Beberapa penderita mengalami hepatitis dan penyakit paru-paru menahun. Penderita lainnya memiliki kelainan endokrin (seperti hipoparatiroidisme). <br />
<br />
Infeksi internal oleh Candida jarang terjadi. <br />
Biasanya infeksi bisa diobati dengan obat anti-jamur nistatin atau klotrimazol. <br />
Infeksi yang lebih berat memerlukan obat anti-jamur yang lebih kuat (misalnya ketokonazol per-oral atau amfoterisin B intravena). <br />
Kadang dilakukan pencangkokan sumsum tulang. <br />
<br />
PENYEBAB <br />
Immunodefisiensi bisa timbul sejak seseorang dilahirkan (immunodefisiensi kongenital) atau bisa muncul di kemudian hari. <br />
Immunodefisiensi kongenital biasanya diturunkan. Terdapat lebih dari 70 macam penyakit immunodefisiensi yang sifatnya diturunkan (herediter). <br />
Pada beberapa penyakit, jumlah sel darah putihnya menurun; pada penyakit lainnya, jumlah sel darah putih adalah normal tetapi fungsinya mengalami gangguan. Pada sebagian penyakit lainnya, tidak terjadi kelainan pada sel darah putih, tetapi komponen sistem kekebalan lainnya mengalami kelainan atau hilang. <br />
<br />
Immunodefisiensi yang didapat biasanya terjadi akibat suatu penyakit. Immunodefisiensi yang didapat lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan immunodefisiensi kongenital. <br />
Beberapa penyakit hanya menyebabkan gangguan sistem kekebalan yang ringan, sedangkan penyakit lainnya menghancurkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. <br />
Pada infeksi HIV yang menyebabkan AIDS, virus menyerang dan menghancurkan sel darah putih yang dalam keadaan normal melawan infeksi virus dan jamur. <br />
<br />
Berbagai keadaan bisa mempengaruhi sistem kekebalan. <br />
Pada kenyataannya, hampir setiap penyakit serius menahun menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan. <br />
<br />
Orang yang memiliki kelainan limpa seringkali mengalami immunodefisiensi. Limpa tidak saja membantu menjerat dan menghancurkan bakteri dan organisme infeksius lainnya yang masuk ke dalam peredaran darah, tetapi juga merupakan salah satu tempat pembentukan antibodi. <br />
Jika limpa diangkat atau mengalami kerusakan akibat penyakit (misalnya penyakit sel sabit), maka bisa terjadi gangguan sistem kekebalan. <br />
Jika tidak memiliki limpa, seseorang (terutama bayi) akan sangat peka terhadai infeksi bakteri tertentu (misalnya Haemophilus influenzae, Escherichia coli dan Streptococcus). Selain vaksin yang biasa diberikan kepada anak-anak, seorang anak yang tidak memiliki limpa harus mendapatkan vaksin pneumokokus dan meningokokus. <br />
Anak kecil yang tidak memiliki limpa harus terus menerus mengkonsumsi antibiotik selama 5 tahun pertama. Semua orang yang tidak memiliki limpa, harus segera mengkonsumsi antibiotik begitu ada demam sebagai pertanda awal infeksi. <br />
<br />
Malnutrisi (kurang gizi) juga bisa secara serius menyebabkan gangguan sistem kekebalan. <br />
Jika malnutrisi menyebabkan berat badan kurang dari 80% berat badan ideal, maka biasanya akan terjadi gangguan sistem kekebalan yang ringan. <br />
Jika berat badan turun sampai kurang dari 70% berat badan ideal, maka biasanya terjadi gangguan sistem kekebalan yang berat. <br />
Infeksi (yang sering terjadi pada penderita kelainan sistem kekebalan) akan mengurangi nafsu makand an meningkatkan kebutuhan metabolisme tubuh, sehingga semakin memperburuk keadaan malnutrisi. <br />
Beratnya gangguan sistem kekebalan tergantung kepada beratnya dan lamanya malnutrisi dan ada atau tidak adanya penyakit. Jika malnutrisi berhasil diatasi, maka sistem kekebalan segera akan kembali normal. <br />
<br />
Beberapa penyebab dari immunodefisiensi yang didapat: <br />
<br />
1. Penyakit keturunan dan kelainan metabolisme <br />
- Diabetes <br />
- Sindroma Down <br />
- Gagal ginjal <br />
- Malnutrisi <br />
- Penyakit sel sabit <br />
2. Bahan kimia dan pengobatan yang menekan sistem kekebalan <br />
- Kemoterapi kanker <br />
- Kortikosteroid <br />
- Obat immunosupresan <br />
- Terapi penyinaran <br />
3. Infeksi <br />
- Cacar air <br />
- Infeksi sitomegalovirus <br />
- Campak Jerman (rubella kongenital) <br />
- Infeksi HIV (AIDS) <br />
- Mononukleosis infeksiosa <br />
- Campak <br />
- Infeksi bakteri yang berat <br />
- Infeksi jamur yang berat <br />
- Tuberkulosis yang berat <br />
4. Penyakit darah dan kanker <br />
- Agranulositosis <br />
- Semua jenis kanker <br />
- Anemia aplastik <br />
- Histiositosis <br />
- Leukemia <br />
- Limfoma <br />
- Mielofibrosis <br />
- Mieloma <br />
5. Pembedahan dan trauma <br />
- Luka bakar <br />
- Pengangkatan limpa <br />
6. Lain-lain <br />
- Sirosis karena alkohol <br />
- Hepatitis kronis <br />
- Penuaan yang normal <br />
- Sarkoidosis <br />
- Lupus eritematosus sistemik. <br />
<br />
GEJALA <br />
Sebagian besar bayi yang sehat mengalami infeksi saluran pernafasan sebanyak 6 kali atau lebih dalam 1 tahun, terutama jika tertular oleh anak lain. <br />
Sebaliknya, bayi dengan gangguan sistem kekebalan, biasanya menderita infeksi bakteri berat yang menetap, berulang atau menyebabkan komplikasi. Misalnya infeksi sinus, infeksi telinga menahun dan bronkitis kronis yang biasanya terjadi setelah demam dan sakit tenggorokan. Bronkitis bisa berkembang menjadi pneumonia <br />
<br />
Kulit dan selaput lendir yang melapisi mulut, mata dan alat kelamin sangat peka terhadap infeksi. <br />
Thrush (suatu infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem kekebalan. <br />
<br />
Peradangan mata (konjungtivitis), rambut rontok, eksim yang berat dan pelebaran kapiler dibawah kulit juga merupakan pertanda dari penyakit immunodefisiensi. <br />
<br />
Infeksi pada saluran pencernaan bisa menyebabkan diare, pembentukan gas yang berlebihan dan penurunan berat badan. <br />
<br />
DIAGNOSA <br />
Infeksi yang menetap atau berulang, atau infeksi berat oleh mikroorganisme yang biasanya tidak menyebabkan infeksi berat, bisa merupakan petunjuk adanya penyakit immunodefisiensi. <br />
# Petunjuk lainnya adalah: Respon yang buruk terhadap pengobatan <br />
# Pemulihan yang tertunda atau pemulihan tidak sempurna <br />
# Adanya jenis kanker tertentu <br />
# Infeksi oportunistik (misalnya infeksi Pneumocystis carinii yang tersebar luas atau infeksi jamur berulang). <br />
<br />
Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui: <br />
- jumlah sel darah putih <br />
- kadar antibodi/immunoglobulin <br />
- jumlah limfosit T <br />
- kadar komplemen. <br />
<br />
PENGOBATAN <br />
Jika ditemukan pertanda awal infeksi, segera diberikan antibiotik. <br />
Kepada penderita sindroma Wiskott-Aldrich dan penderita yang tidak memiliki limpa diberikan antibiotik sebagai tindakan pencegahan sebelum terjadinya infeksi. Untuk mencegah pneumonia seringkali digunakan trimetoprim-sulfametoksazol. <br />
<br />
Obat-obat untuk meningkatkan sistem kekebalan (contohnya levamisol, inosipleks dan hormon thymus) belum berhasil mengobati penderita yang sel darah putihnya sedikit atau fungsinya tidak optimal. <br />
Peningkatan kadar antibodi dapat dilakukan dengan suntikan atau infus immun globulin, yang biasanya dilakukan setiap bulan. <br />
Untuk mengobati penyakit granulomatosa kronis diberikan suntikan gamma interferon. <br />
<br />
Prosedur yang masih bersifat eksperimental, yaitu pencangkokan sel-sel thymus dan sel-sel lemak hati janin, kadang membantu penderita anomali DiGeorge. <br />
Pada penyakit immunodefisiensi gabungan yang berat yang disertai kekurangan adenosin deaminase, kadang dilakukan terapi sulih enzim. <br />
Jika ditemukan kelainan genetik, maka terapi genetik memberikan hasil yang menjanjikan. <br />
<br />
Pencangkokan sumsum tulan gkadang bisa mengatasi kelainan sistem kekebalan kongenital yang berat. <br />
Prosedur ini biasanya hanya dilakukan pada penyakit yang paling berat, seperti penyakit immunodefisiensi gabungan yang berat. <br />
<br />
Kepada penderita yang memiliki kelainan sel darah putih tidak dilakukan transfusi darah kecuali jika darah donor sebelumnya telah disinar, karena sel darah putih di dalam darah donor bisa menyerang darah penderita sehingga terjadi penyakit serius yang bisa berakibat fatal (penyakit graft-versus-host). <br />
<br />
PENCEGAHAN <br />
# Hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh penderita penyakit immunodefisiensi: Mempertahankan gizi yang baik <br />
# Memelihara kebersihan badan <br />
# Menghindari makanan yang kurang matang <br />
# Menghindari kontak dengan orang yang menderita penyakit menular <br />
# Menghindari merokok dan obat-obat terlarang <br />
# Menjaga kebersihan gigi untuk mencegah infeksi di mulut <br />
# Vaksinasi diberikan kepada penderita yang mampu membentuk antibodi. <br />
Kepada penderita yang mengalami kekurangan limfosit B atau limfosit T hanya diberikan vaksin virus dan bakteri yang telah dimatikan (misalnya vaksin polio, MMR dan BCG). <br />
<br />
Jika diketahui ada anggota keluarga yang membawa gen penyakit immunodefisiensi, sebaiknya melakukan konseling agar anaknya tidak menderita penyakit ini. <br />
Beberapa penyakit immunodefisiensi yang bisa didiagnosis pda janin dengan melakukan pemeriksaaan pada contoh darah janin atau cairan ketuban: <br />
- Agammaglobulinemia <br />
- Sindroma Wiskott-Aldrich <br />
- Penyakit immunodefisiensi gabungan yang berat <br />
- Penyakit granulomatosa kronis. <br />
Pada kebanyakan penyakit ini , orang tua atau saudara kandungnya dapat menjalani pemeriksaan untuk menentukan apakah mereka membawa gen dari penyakit ini. <br />
<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/12/klinefelter-syndrome.html">Klinefelter Syndrome</a> </h3><span style="color: #000099; font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="What is Klinefelter syndrome?"> <br />
Apa itu sindrom Klinefelter?</span></span></span> <br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Klinefelter syndrome is a disorder that affects only males.">Sindrom Klinefelter adalah kelainan yang <span style="color: red;">hanya terjadi pada laki-laki</span>. </span><span style="background-color: white;" title="Males normally have an X chromosome and a Y chromosome (XY).">Laki-laki normal memiliki kromosom X dan kromosom Y (XY)</span></span></span><span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Males normally have an X chromosome and a Y chromosome (XY).">. </span><span style="background-color: white;" title="But males who have Klinefelter syndrome have an extra X chromosome (XXY), giving them a total of 47 instead of the normal 46 chromosomes.">Tetapi laki-laki yang memiliki sindrom Klinefelter memiliki kromosom X tambah</span></span></span><span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="But males who have Klinefelter syndrome have an extra X chromosome (XXY), giving them a total of 47 instead of the normal 46 chromosomes.">an sehingga jumlah kromosom seks nya menjadi <span style="color: red;">XXY</span>, dan formula kromosom mereka menjadi <span style="color: red;">47,XXY</span>, bukan 46, XY</span></span></span> <br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxmNqftIhEI/AAAAAAAABWk/k0yezAh7P6c/s1600-h/a1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5411512188467184706" src="http://1.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxmNqftIhEI/AAAAAAAABWk/k0yezAh7P6c/s320/a1.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 416px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 266px;" /></a> <br />
<span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Orang-orang dengan kelainan ini secara <span style="color: red;">fenotip sebagai laki-laki </span>dengan karakteristik <span style="color: red;">lebih feminin</span>, hal ini semakin menjadi jelas saat mereka memasuki fase pubertas. Tinggi badan mereka <span style="color: red;">diatas tinggi rata-rata</span>, tidak menunjukkan adanya perkembangan kelamin sekunder, seperti <span style="color: red;">tidak tumbuh rambut pada wajah </span>(kumis, jenggot, dan cambang), t<span style="color: red;">idak tumbuh rambut pada ketiak, dada dan pubis.</span> Kelebihan kromosom X berdampak langsung pada <span style="color: red;">ketidakmampuan testis membentuk sperma</span> dan hormon kelamin laki-laki seperti <span style="color: red;">testoster</span></span></span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="color: red;">on.</span></span></span> <br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxmN_fCtqgI/AAAAAAAABWs/RI3TYEuteuI/s1600-h/a2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5411512549066516994" src="http://2.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxmN_fCtqgI/AAAAAAAABWs/RI3TYEuteuI/s320/a2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 367px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 256px;" /></a> <br />
<span style="color: #000099; font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="How do people get Klinefelter syndrome?">Bagaimana terbentuknya laki-laki sindrome klinefelter? </span></span></span> <br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Normally, males inherit one X chromosome from their mother and one Y chromosome from their father.">Laki-laki normal mewarisi satu kromosom X dari ibu d</span></span></span><span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Normally, males inherit one X chromosome from their mother and one Y chromosome from their father.">an satu kromosom Y dari ayah mereka. </span><span style="background-color: white;" title="But those who have Klinefelter syndrome inherit an extra X chromosome.">Tetapi m</span></span></span><span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="But those who have Klinefelter syndrome inherit an extra X chromosome.">ereka yang memiliki sindrom Klinefelter mewarisi kromosom X tambahan. <span style="color: red;">kromosom X tambahan</span> ini diperoleh akibat terjadi p<span style="color: red;">eristiwa gagal berpisah (nondisjunction)</span>. Jika sepasang kromosom seks gagal untuk berpisah pada proses Oogenesis (proses pembentukan ovum) atau spermatogenesis (proses</span></span></span><span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="But those who have Klinefelter syndrome inherit an extra X chromosome."> pembentukkan sperma), pada saat fertilisasi akan dihasilkan individu yang memiliki <span style="color: red;">3 kromosom seks (XXY)</span> bukan 2 kromosom sebagaimana normalnya (XY)</span></span></span> <br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="color: #000099; font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="What are the symptoms of Klinefelter syndrome?">Seperti apa gejala sindrom Klinefelter?</span></span></span> <br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Many people with this disorder have no idea they have it until they hit puberty or try to have children.">Orang-orang dengan kelainan ini biasanya <span style="color: red;">tidak menyadari</span> kalau mengalami kelainan genetik. Biasanya mereka mulai memahami saat </span></span></span><span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Many people with this disorder have no idea they have it until they hit puberty or try to have children.">memasuki masa pubertas, yaitu mulai tampak gejala anomali berupa <span style="color: red;">tumbuhnya payudaya</span>, dan memiliki tubuh yang <span style="color: red;">kurang berotot</span>, tanpa rambut-rambut pada wajah (kumis, jenggot dan cambang). Ketika menikah laki-laki dengan sindrom klinefelter baru mengetahui bahwa mereka <span style="color: red;">steril</span>, karena tidak bisa menghasilkan sperma. ketidakmampuan menghasilkan sperma ini memberikan pengetahuan bagi mereka bahwa mereka memiliki keterbatasan, dan i</span></span></span><span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Many people with this disorder have no idea they have it until they hit puberty or try to have children.">nilah yang merupakan masalah umum bagi mereka.</span></span></span> <br />
<br />
<span style="color: #000099; font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="How do doctors diagnose Klinefelter syndrome?">Bagaimana dokter mendiagnosis sindrom Klinefelter?</span></span></span> <br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Klinefelter syndrome is most often diagnosed in adulthood using a karyotype, an analysis of the patient's chromosomes taken from a blood sample.">Sindrom Klinefelter biasanya baru terlihat tanda-tandanya setelah penderita memasuki masa pubertas, untuk mendiagnosis biasanya dokter menggunakan <span style="color: red;">karyotipe</span> berdasarkan hasil analisis yang diambel dari s<span style="color: red;">ample darah</span>. Hasil analisis akan menunjukkan karyotipe kromosom penderit</span></span></span><span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Klinefelter syndrome is most often diagnosed in adulthood using a karyotype, an analysis of the patient's chromosomes taken from a blood sample.">a yang memiliki k<span style="color: red;">elebihan</span> <span style="color: red;">kromosom seks X</span>.</span></span></span><a href="http://1.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxmOaFoNQ_I/AAAAAAAABW0/U2RIwfUrmH4/s1600-h/a3.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5411513006100923378" src="http://1.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxmOaFoNQ_I/AAAAAAAABW0/U2RIwfUrmH4/s320/a3.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 306px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a> <br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Klinefelter syndrome may also be diagnosed during a woman's pregnancy.">Sindrom Klinefelter juga dapat didiagnosis selama <span style="color: red;">kehamilan seorang wanita</span>. </span><span style="background-color: white;" title="Doctors can look for the chromosome abnormality in cells taken from the amniotic fluid that surrounds the fetus (amniocentesis), or from the placenta (chorionic villus sampling (CVS)).">Dokter dapat mencari kelainan kromosom dalam sel yang diambil dari c<span style="color: red;">airan ketuban</span> yang mengelilingi janin (amniosentesis), atau dari <span style="color: red;">plasenta</span> (chorionic villus sampling (CVS)).</span></span></span> <br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Doctors can look for the chromosome abnormality in cells taken from the amniotic fluid that surrounds the fetus (amniocentesis), or from the placenta (chorionic villus sampling (CVS))."></span></span></span> <br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Doctors can look for the chromosome abnormality in cells taken from the amniotic fluid that surrounds the fetus (amniocentesis), or from the placenta (chorionic villus sampling (CVS))."></span><span style="background-color: white; color: #000099;" title="How is Klinefelter syndrome treated?">Bagaimana cara perawatan sindrom Klinefelter?</span></span></span> <br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="How is Klinefelter syndrome treated?"></span></span></span> <br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="How is Klinefelter syndrome treated?"></span><span style="background-color: white;" title="Hormone replacement therapy is the best way to treat this disorder."><span style="color: red;">Terapi penggantian hormon</span> adalah cara terbaik untuk mengobati gangguan ini. </span><span style="background-color: white;" title="Teenagers are typically given testosterone injections to replace the hormone that would normally be produced by the testes.">Remaja biasanya diberikan <span style="color: red;">suntikan testosteron</span> untuk menggantikan hormon yang biasanya dihasilkan oleh testis. </span><span style="background-color: white;" title="Synthetic testosterone works like natural testosterone - it builds muscle and increases hair growth.">Testosteron sintetis bekerja seperti testosteron alami, yaitu dapat <span style="color: red;">membangun pertumbuhan otot </span>dan meningkatkan p<span style="color: red;">ertumbuhan rambut</span> pada tempat-tempat tertentu.</span></span></span> <br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Synthetic testosterone works like natural testosterone - it builds muscle and increases hair growth."></span></span></span> <br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Synthetic testosterone works like natural testosterone - it builds muscle and increases hair growth."></span><span style="color: #000099;" title="Interesting facts about Klinefelter syndrome">Fakta menarik dari sindrom Klinefelter</span></span></span> <br />
<span style="color: #000099; font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span title="Interesting facts about Klinefelter syndrome"></span></span></span> <br />
<span style="font-size: 130%;"><span class="long_text" id="result_box" style="font-family: trebuchet ms;"><span style="background-color: white;" title="Klinefelter syndrome is one of the most common genetic abnormalities.">Sindrom Klinefelter adalah salah satu kelainan genetik yang paling umum. </span><span title="It affects between 1 in 500 and 1 in 1,000 males.">Kelainan ini dapat terjadi dengan perbandingan antara <span style="color: red;">1 dalam 500 </span>dan <span style="color: red;">1 dari 1.000 laki-laki</span>. kelainan ini diberi nama syndrome klinefelter dengan mengambil nama tokoh pertama kali yang menemukan adanya gejala kelainan sindrome ini, yaitu <span style="color: red;">Dr. Harry Klinefelter pada tahun 1942 <br />
</span></span></span></span><h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/12/down-syndrome.html">Down Syndrome</a> </h3>Hari Sindroma Down (SD) Sedunia yang jatuh pada tanggal 21 maret diperingati hampir di seluruh negara. Hari SD Sedunia pertama kali dinyatakan pada tanggal 21 Maret 2006 oleh <span style="color: red;">Down Syndrome International di Singapura</span>. Tanggal ini dipilih untuk mengingat keunikan dari SD yang mempunyai 3 kromosom autosom/trisomi (nomal: 2 kromosom) yaitu pada kromosom nomor 21. Tanggal 21 melambangkan kromosom ke-21 dan bulan Maret (bulan ke-3) melambangkan trisomi. <a href="http://3.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxjPLcNj5AI/AAAAAAAABWM/zcNjn-O3AsY/s1600-h/a1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5411302747744232450" src="http://3.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxjPLcNj5AI/AAAAAAAABWM/zcNjn-O3AsY/s320/a1.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 263px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 346px;" /></a><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> Pada tahun 1862 seorang dokter Inggris yang bernama <span style="color: red;">John Langdon Haydon Down (1828-1896) </span>pertama kali menggambarkan suatu tipe khusus dari <span style="color: red;">retardasi mental </span>dan menggunakan istilah <i>mongolism </i>(mirip orang Mongol) dan <i>mongolian idiocy</i>. Karena menurut pendapat Down, anak-anak dengan sindroma ini memiliki wajah yang mirip dengan ras Blumenbach Mongolian tanpa mengetahui penyebabnya<i>. </i><a href="http://1.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxjPn7YXWvI/AAAAAAAABWU/nbl85zN-RIc/s1600-h/a2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5411303237147384562" src="http://1.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxjPn7YXWvI/AAAAAAAABWU/nbl85zN-RIc/s320/a2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 266px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 390px;" /></a></div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> <i>Idiocy </i>merupakan suatu istilah kedokteran yang digunakan saat itu untuk merujuk kepada suatu ketidakcakapan intelektual yang berat. Pada tahun 1959 <span style="color: red;">Profesor Jerome Lejeune</span> menemukan kelebihan 1 kromosom pada penderita SD yang kemudian diidentifikasi sebagai kromosom nomor 21 sehingga sindroma ini kemudian disebut juga sebagai Trisomi 21. </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> World Health Organization (WHO) secara resmi menghilangkan istilah <i>mongolism</i> pada tahun 1965 setelah ada permintaan dari delegasi Mongolia karena dianggap berbau rasialis. Istilah tersebut kemudian diganti menjadi Syndrome down (SD). </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> SD merupakan kombinasi dari keadaan fisik yang abnormal dan retardasi mental/keterbelakangan mental. Keadaan penderita SD sangat bervariasi, masalah perkembangan dapat ringan sampai berat. </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> Sekitar 1/3 penderita SD tidak dapat melewati masa bayi dan separuhnya meninggal sebelum usia 5 tahun. Sebagian meninggal ketika dewasa muda. Kematian biasanya diakibatkan komplikasi <span style="color: red;">kelainan jantung </span>dan <span style="color: red;">infeksi saluran pernapasan</span>. Kurang dari 3 persen mencapai umur 50-60 tahun. Suatu penelitian di Amerika Serikat pada tahun 2002, rata-rata harapan hidup penderita SD adalah 49 tahun. </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> <span style="color: red;">Penyakit ini tidak dapat diobati,</span> namun dengan adanya peningkatan pengetahuan tentang SD serta pemberian intervensi dini pada penderita, didapatkan peningkatan kualitas yang besar pada kehidupan penderita, baik pada anak-anak maupun dewasa.</div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> Wajah penderita SD sangat khas, tidak tergantung ras sehingga wajah mirip satu dengan yang lainnya walaupun tidak semua anak-anak SD memiliki penampilan yang sama. <span style="color: red;">Wajah datar</span>, <span style="color: red;">leher lebih pendek</span>, lipatan kulit lebih longgar di bagian belakang dan samping yang akan hilang sesuai pertumbuhan</div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> <span style="color: red;">Garis mata cenderung miring ke atas</span>, <span style="color: red;">celah mata sempit dan pendek</span>, dan dapat ditemukan <span style="color: red;">gangguan ketajaman penglihatan.</span> <span style="color: red;">Lidah sering menjulur ke luar</span>. <span style="color: red;">Telinga kecil, letak rendah</span>, dan ada lipatan di bagian atas. Hidung kecil. Rambut biasanya lemas dan lurus</div><div face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"> Kaki dan tangan lebih pendek dibandingkan dengan proporsi tubuh. Tangan lebar dan jari tangan pendek, hanya ada 1 garis pada telapak tangan yang disebut <span style="color: red;">garis simian</span>. Jari tangan kelima biasanya melengkung ke arah jari-jari lain, pendek, dan memiliki satu garis tangan. Kaki lebih lebar dan datar dengan jari-jari lebih pendek, terdapat celah yang lebar antara jari kaki pertama dan kedua.<a href="http://3.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxjQ1ZuPM7I/AAAAAAAABWc/H2x7fyom_aY/s1600-h/a3.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5411304568142115762" src="http://3.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SxjQ1ZuPM7I/AAAAAAAABWc/H2x7fyom_aY/s320/a3.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 430px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 380px;" /></a></div><div face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"> Tujuan akhir dari perkembangan masa kanak-kanak adalah mencapai kemandirian, meskipun semua orang dewasa saling bergantung satu sama lain sampai derajat tertentu. Tidak ada pengobatan spesifik yang dapat diberikan pada penderita SD. Semua usaha dilakukan untuk memperbaiki lingkungan sesuai kebutuhan. </div><div face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"> Dengan kemajuan ilmu pengetahuan saat ini, intervensi dini dapat dilakukan, antara lain melalui konseling genetika<i>, </i>latihan, dan pemberian obat- obatan.<i> </i>Penderita SD perlu menjalani pemeriksaan teratur untuk mendeteksi masalah kesehatan secara dini, sebelum masalah tersebut menyebabkan kerusakan yang luas dan sulit ditangani. </div><div face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"> Penderita hendaknya jongkok bila timbul sesak setelah melakukan aktivitas fisik Duduk dengan lutut dilipat ke arah dada, sehingga terjadi peningkatan tahanan terhadap darah yang berjalan dari jantung menuju tungkai bawah Pemberian oksigen bila sesak Tidak boleh mandi dengan air yang terlalu panas. Banyak minum untuk mencegah dehidrasi.</div><div face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"> Di samping itu, <span style="color: red;">sulit buang air besar </span>atau konstipasi merupakan masalah umum penderita SD. Penatalaksanaan dengan diet banyak buah-buahan dan sayur-sayuran. Obat-obat pencahar dapat diberikan sesuai kebutuhan. <span style="color: red;">Kulit kering, mengelupas, pecah-pecah atau gatal </span>dapat ditangani dengan memasukkan sejumlah soda bikarbonat ke dalam air mandi. </div><div face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"> Sistem pendengaran diperiksa pada usia 9 bulan sampai 1 tahun dan dilakukan rutin 1 tahun sekali sampai usia 10 tahun, karena kelainan yang tidak ditangani dapat menyebabkan ketulian, peradangan telinga tengah. <span style="color: red;">Penderita lebih sering terkena infeksi saluran pernapasan karena adanya kelainan sistem pendengaran</span>. Anak-anak SD dengan pemeriksaan radiologis yang abnormal pada tulang-tulang leher dianjurkan untuk:</div><div face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"> Tidak melakukan aktivitas seperti senam, loncat indah, berenang gaya kupu-kupu, loncat tinggi, sepakbola, jungkir balik, berguling ke depan, menyelam. Olahraga yang dianjurkan adalah renang (kecuali gaya kupu- kupu) dan lari. Menggunakan sabuk pengaman bila bepergian dengan mobil. Diperiksa setiap 6 bulan untuk mendeteksi adanya gejala-gejala penekanan <i>medulla spinalis</i>. Dilakukan pemeriksaan radiologis setiap tahun</div><div face="trebuchet ms" style="text-align: justify;"> Anak-anak SD biasanya dapat melakukan hampir semua aktivitas yang dapat dilakukan anak-anak lain pada umumnya, seperti berjalan, berkata-kata, memakai baju, namun lebih lambat dari anak-anak lain. Penanganan rehabilitasi medis sedini mungkin menunjukkan perkembangan anak yang lebih baik. </div>Mereka yang menerima intervensi dini memperoleh nilai 20 persen lebih tinggi pada uji kecerdasan yang dilakukan pada waktu masuk sekolah dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan intervensi ini. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa dengan latihan yang dilakukan sejak dini, kurang dari 10 persen penderita SD menjadi retardasi berat.<div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> <span style="color: red;">Perkembangan motorik kasar merupakan bentuk perkembangan yang paling menonjol selama 2 tahun pertama kehidupan.</span> Pada 4 minggu pertama, rangsangan untuk perkembangan motorik belum diperlukan. <span style="color: red;">Yang penting adalah memuaskan kebutuhannya akan makanan, kehangatan, dan kenyamanan.</span></div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> Postur dan gerak seorang penderita SD seringkali perlu dikoreksi. Otot yang lemah menyebabkan anak-anak SD sering duduk dalam posisi-W dan cenderung memiliki kaki yang datar. Anak-anak SD harus ditolong untuk melakukan gerakan yang tepat dengan memperhatikan postur dan lingkungan anak. </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> <b>Terapi </b></div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> Kemampuan motorik halus seringkali tertinggal di belakang kemampuan motorik kasar. Anak-anak diajarkan keterampilan praktis. Keterampilan yang diajarkan disesuaikan dengan keinginan dan tingkat kemudahan aktivitas menurut anak. Keterampilan individual ini seringkali lebih cepat dipelajari karena anak sangat termotivasi. </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> Intervensi tidak difokuskan terlalu banyak pada penyusunan <i>puzzle</i> dan balok namun dikonsentrasikan pada keterampilan untuk menolong diri sendiri seperti berpakaian, latihan buang air, serta berbagi dengan anak-anak lain. Latihan motorik halus membantu penderita SD meningkatkan keterampilan koordinasi mata dan tangan serta sejumlah keterampilan akademik dini. </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> Penderita SD mempunyai kesulitan bicara. Terapi wicara mengajarkan anak-anak SD bagaimana cara berkomunikasi. Dinilai pemahaman, penggunaan bahasa, perkataan reseptif dan perkataan ekspresif, serta kejelasan bicara. Juga membantu anak-anak yang mempunyai kesulitan makan. Sejak berusia 1 tahun, dapat dimulai pengajaran untuk menjaga agar lidahnya tetap di dalam mulut dengan komunikasi verbal atau pun dengan sentuhan. </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> Setelah itu berilah pujian. Dengan cara-cara ini, biasanya anak sudah berhenti memcucurkan air liur pada waktu mereka berusia 4 tahun. Diperhatikan kemampuan kognitif dini seperti mencocokkan dan memilah bentuk dan warna. Keterampilan akademik dini pada akhirnya mendasari keterampilan membaca, menulis, dan mengerjakan bilangan. </div><div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"> Juga dilatih untuk dapat mengerjakan keterampilan yang membutuhkan konsentrasi dan menanamkan kebiasaan bekerja pada anak-anak sejak usia dini. Karena kemampuan anak-anak SD sangat bervariasi, keberhasilan di sekolah akan sangat bervariasi juga, sehingga evaluasi yang dilakukan pada anak-anak SD harus dilakukan secara individual. </div><span style="font-family: trebuchet ms;"> Deteksi dan pengobatan secara dini penting dilakukan segera setelah lahir karena kekurangan hormon tiroid pada masa pertumbuhan otak (0-2 tahun) dapat mengakibatkan gangguan intelektual yang menetap. <br />
</span><h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/12/turner-syndrome.html">Turner Syndrome</a> </h3><span style="font-size: 180%;"><span style="font-weight: bold;">Apa itu sindrom Turner?</span></span> <br />
<div style="font-family: trebuchet ms; text-align: justify;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Sindrome Turner suatu keadaan dimana seorang perempuan mengalami kekurangan 1 kromosom seks jenis X, yang berpengaruh pada perkembangannya. karakteristik paling umum bagi penderita kelainan Sindrome Turner ini adalah perawakan pendek, dan tampak jelas setelah penderita berusia 5 tahun. Sebelum berusia 5 tahun ovarium berkembang secara normal. tapi setel</span></span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">ah usia 5 tahun sel telur mengalami prematur sebelum waktunnya, dan jaringan ov</span></span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">arium terus mengalami degenerasi. Akibatnya adalah mereka tidak mengalami p</span></span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">ubertas atau mengalami pertumbuhan kelamin sekunder, kecuali jika dilakukan pengobatan dengan menggunakan hormon estrogen. Sebagien kecil perempuan sindrom turner mempertahankan fungsi ovarium set</span></span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">elah memasuki masa dewasa</span></span><a href="http://4.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SyR9wCJRDsI/AAAAAAAABXo/qhehUNiq21Q/s1600-h/a3.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5414590916169109186" src="http://4.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SyR9wCJRDsI/AAAAAAAABXo/qhehUNiq21Q/s320/a3.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 177px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 261px;" /></a><span style="font-size: 130%;"> </span></div><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;">Sekitar 30 % penderita kelainan sindrom turner memiliki kelebihan lipatan kulit pada bagian leher (leher berselaput), garis rambut dib</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;">agian leher rendah, Oedema pada tangan dan kaki, kelainan pada tulang, ginj</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;">al bermasalah. 1 dari 3 penerita sindrom turner dilahirkan dalam keadaan cacat jantung (penyempitan aorta atau kelainan pada katup jan</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;">tung yaitu valvula semilunaris)</span><a href="http://1.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SyR7uKlK1YI/AAAAAAAABXg/SVOwPgjqSpM/s1600-h/a2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5414588685050631554" src="http://1.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SyR7uKlK1YI/AAAAAAAABXg/SVOwPgjqSpM/s320/a2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 175px;" /></a><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><span>Perempuan dengan kelainan sindrom turner biasanya memiliki kecerdasan normal, tapi mengalami keterlambatan dalam perkembangan, ketidakmampuan belajar nonverbal rendah, dan beberapa permasalahan dalam perilaku. karakteristik ini bervariasi antara penderita sindrome turner s</span></span><span style="font-family: trebuchet ms; font-size: 130%;"><span>atu dengan yang lainnya.</span></span> <br />
<span> </span><span style="font-size: 180%; font-weight: bold;">Bagaimana keadaan umum perempuan dengan Sindrome Turner?</span><span><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"> </span></span><span style="font-family: trebuchet ms;"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span style="font-size: 130%;">Perempuan dengan kelainan sindrom turner ini dapat lahir dari kehamilan pada usia di atas 40 tahun. Sekitar 1 dari 2.500 bayi yang baru lahir kemungkinan menderita sindrome turner, angka ini jauh lebih ke</span></span></span><span style="font-family: trebuchet ms;"><span class="google-src-text" style="direction: ltr; text-align: left;"><span style="font-size: 130%;">cil dibandingkan angka kematian yang terjadi saat kehamilan bayi dengan kelainan sindrome turner</span></span></span> <br />
<br />
<span style="font-size: 180%;"><span style="font-family: trebuchet ms; font-weight: bold;">Perubahan Genetik yang berkaitan dengan sindrom turner</span></span> <br />
<span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Sindrom turner berkaitan dengan kromosom X yang dimiliki seseorang. Sindrom turner memiliki 1 kromosom x, perempuan </span></span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">normal memiliki 2 kromosom x sedangkan laki-laki normal memiliki 1 kromosom x dan 1 kromosom Y. kehilangan 1 kromosom x pada penderita sindrome turner ini mempengaruhi perkembangan kelamin</span></span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;"> sekunder dan berbagai kondisi fisik lain</span></span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">nya. Penderita sindrome turner disebut juga mos</span></span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">aicism.</span></span><a href="http://2.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SyR531d4fdI/AAAAAAAABXY/RFob55tcA6Y/s1600-h/a1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5414586652158361042" src="http://2.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SyR531d4fdI/AAAAAAAABXY/RFob55tcA6Y/s320/a1.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 239px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 412px;" /></a> <br />
<span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Penelitian yang pernah dilakukan diketahui bahwa kehilangan 1 kromosom x ini berdampak pada perawakan yang pendek dan kelainan pada tulang.</span></span><span style="font-weight: bold;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-weight: bold;"> <br />
</span></span></span></span><span style="font-size: 180%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Apakah Sindrom Turner dapat diwariskan?</span></span><span style="font-weight: bold;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-weight: bold;"> </span></span></span></span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: trebuchet ms;">Umumnya kelainan sindrome turner tidak diwariskan. kelainan monosomi ini terjadi secara acak pada saat pembentukkan sel kelamin (ovum dan sperma). Peristiwa non disjuction pada waktu meiosis menyebabkan beberapa sel kelamin tidak memiliki kromosom sek atau memiliki kromosom seks berlipat ganda. <br />
Terbentuknya kelainan sindrome turner ini adalah jika salah satu dari sel kalamin (ovum atau sperma) yang kehilangan kromosom seks bertemu dengan sel kelamin yang normal, pada peristiwa fertilisasi, maka yang terbentuk adalah zigot yang memiliki kekurangan satu kromosom seks, sehingga akan terbentuk individu monosomi</span></span>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-41542739957397140032011-04-09T07:47:00.001-07:002011-04-09T07:47:26.442-07:00TRANSPLANTASI GEN-TEKNIK PLASMID<div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <b> Bioteknologi dalam rekayasa genetik </b><br />
<div style="text-align: justify;"> Vektor, berupa plasmid bakteri atau viral ADN virus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju8wTiQDtRKygqejmfRclpfs2BRoiKAgudb2b7C3J7ZmxbuRixs6PxSys0uxOz3PfHk78AiQ6QKbxhOXyyeheytlEqJm6FiinehqlecF2MJa2HM6vnkU-FohCmq9vjorrAd-xZKFGIvCeC/s1600-h/3.bmp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju8wTiQDtRKygqejmfRclpfs2BRoiKAgudb2b7C3J7ZmxbuRixs6PxSys0uxOz3PfHk78AiQ6QKbxhOXyyeheytlEqJm6FiinehqlecF2MJa2HM6vnkU-FohCmq9vjorrAd-xZKFGIvCeC/s320/3.bmp" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><i>Gbr. Pembuatan plasmid dan mekanisme penyisipan gen </i></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Bakteri, berperan dalam perbanyakan plasmid melalui perbanyakan bakteri.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb-1kGhIdsXiTj_e735UeOuIO-hGnIfzYiHqFbRrwu-2oN-7acP38f1p_-adKAO9Ii68xkD1jdAyE2gsLarJkfsUMWwh4MzFLBl2CIAqbPsVsI7ZdK8XfshBaIjzCJmqTm1SIgGfSZWMCB/s1600-h/4.bmp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb-1kGhIdsXiTj_e735UeOuIO-hGnIfzYiHqFbRrwu-2oN-7acP38f1p_-adKAO9Ii68xkD1jdAyE2gsLarJkfsUMWwh4MzFLBl2CIAqbPsVsI7ZdK8XfshBaIjzCJmqTm1SIgGfSZWMCB/s320/4.bmp" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><i>Gbr. Pemisahan DNA oleh enzim restriksi </i></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> Enzim, terdiri dari enzim RESTRIKSI (pemotong plasmid/ADN) dan enzim LIGASE (penyambung ptongan-potongan ADN)</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifODUxbDZs8jcEAwmBvyZXNN0ucxyz_9K-9o8Dyszd4dEnfHnbYHRwB0akKzdbtgs0ED7IQ5EepaDk1I2wYh69y27kvJNk2UyvDJCkB34Hmq8iQ2oyAEwzvyL6cTVwiLntDSgy9x_xDeRI/s1600-h/5.bmp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifODUxbDZs8jcEAwmBvyZXNN0ucxyz_9K-9o8Dyszd4dEnfHnbYHRwB0akKzdbtgs0ED7IQ5EepaDk1I2wYh69y27kvJNk2UyvDJCkB34Hmq8iQ2oyAEwzvyL6cTVwiLntDSgy9x_xDeRI/s320/5.bmp" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
<div style="text-align: left;"><br />
<ul><li>Langkah-langkah dalam rekayasa genetika untuk memproduksi insulin dalam Teknik Plasmid adalah sebagai berikut :</li>
</ul></div><div style="text-align: center;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisXuVzffa2wHmti3Vjqv-tiWlBuhPD5e22tMoeCWoC8q4x96PQ0hoB-1kQCE5s_6alt5ltmZazbQCiTaD7REVKWcAMrhnWRAkRgDgmLqZfbxaYf3u9jfc9hvD7BNVZfev37p2gT5SIrYnO/s400/assini+dan+langerhans+pancreas.bmp" /></div><div><br />
</div><div><ol><li>Masing-masing gen polipeptida alfa dan beta disintesis secara kimiawi.</li>
<li>Gen tersebut disisipkan pada plasmid E. coli yang direkayasa supaya memiliki operon laktosa, yaitu promoter, operator, dan gen struktural 2 yang mengkode ß-galaktosidase. Di samping itu, plasmid ini juga mengandung gen yang mengkode resistensi terhadap amfisilin yang berguna sebagai marker untuk menyeleksi sel yang mengandung plasmid.</li>
<li>Masing-masing gena alfa dan beta disisipkan ke dalam plasmid yang terpisah, yaitu pada bagian kanan gen z.</li>
<li>Plasmid tersebut lalu dimasukkan ke dalam sel E. coli untuk diekspresikan.</li>
<li>Ekspresi operon laktosa akan menyebabkan terbentuknya protein galaktosidase dan protein insulin yang saling berikatan hingga membentuk protein gabungan.</li>
<li>Selanjutnya protein gabungan ini dimurnikan lalu dipotong sehingga protein insulin terpisah dengan protein ß-galaktosidase.</li>
<li>Dengan cara ini akan diperoleh polipeptida alfa maupun polipeptida beta insulin.</li>
<li>Akhirnya polipeptida alfa diikatkan dengan polipeptida beta secara oksidasi. sehingga diperoleh insulin yang utuh dan siap untuk digunakan.</li>
</ol></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFehJtw41ihiS3MQrn03eV6PWT4T6wR2gdMJnudBfqGZBirGZrzfYqBSsm0KeR4h8lUS5W8w-u_K8klvmqIK3twT-toAQwet9cF8Ho2dBv1k6AB45IHb9jwVSFqDF7RrJWGxce5EVsZwYI/s1600/teknik+plasmid.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5515228861664700226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFehJtw41ihiS3MQrn03eV6PWT4T6wR2gdMJnudBfqGZBirGZrzfYqBSsm0KeR4h8lUS5W8w-u_K8klvmqIK3twT-toAQwet9cF8Ho2dBv1k6AB45IHb9jwVSFqDF7RrJWGxce5EVsZwYI/s400/teknik+plasmid.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 266px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 459px;" /></a></div></div></div></div></div>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-26912801783134178892011-04-09T07:46:00.005-07:002011-04-09T07:46:15.991-07:00KULTUR JARINGAN<div class="MsoNormal"><b>Kultur jaringan</b> adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman" title="Tanaman"><span style="color: windowtext;">tanaman</span></a> seperti sekelompok <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel" title="Sel"><span style="color: windowtext;">sel</span></a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan" title="Jaringan"><span style="color: windowtext;">jaringan</span></a> yang ditumbuhkan dengan kondisi <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aseptik&action=edit&redlink=1" title="Aseptik (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext;">aseptik</span></a>, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. istilah Teknologi Kultur Jaringan ini jika diterapkan di hewan disebut Kloning</div><span style="font-weight: bold;">PRINSIP DASAR KULTUR JARINGAN ADALAH</span> : KEMAMPUAN TOTIPOTENSIAL<br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemampuan totipotensi adalah kemampuan pada Jaringan / Sel tanaman yang mampu</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Membelah ( Cleavage)</li>
<li>Memanjang dan membesar (Elongasi)</li>
<li>Defrensiasi dan Specialisasi menjadi jaringan yang mapan</li>
</ol></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Pada tanaman bagian / organ yang mempunyai kemampuan Totipotensi ini adalah pada jaringan yang muda /embryonal atau sering dkenal dengan “Jaringan Meristem”</li>
<li>Pada tanaman kemampuan totipotensi ini ada di seluruh Organ sehingga pada tanaman bisa dikembangkan secara vegetatif besar besaran dengan Teknik Kultur jaringan ini ( Tissue Culture ). OK</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;">Berbeda dengan Manusia dan hewan tingkat tinggi yang kemampuan Totipotensinya hanya pada OVUM yang telah dibuahi sperma membentuk ZYGOT<br />
<ul><li>Zygot inilah yang mempunyai kemampuan totipotensi yang real banar benar bisa membentuk embryo dan tubuh kita yang tersusun atas berbagai organ berbagai system organ</li>
<li>Karena pada tubuh kita tidak ada kemampuan Totipotensi inilah maka kita tidak bisa di kultur . OK</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;">Sekali lagi Kultur Jaringan adalah perbuatan memperbanyak individu secara vegetatif / tak kawin seperti halnya stek , oculasi atau mencangkok sehingga produk nya TIDAK MENJADI UNGGUL , Produknya seragam sama seperti sebelumnya (ingat itu)</div><div style="text-align: justify;">Jadi kalau mau membuat kultur jaringan , buat dulu tanaman unggul , baru kemudian di kulturkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Penemu F.C. Steward menggunakan jaringan floem akar wortel.</div><div style="text-align: justify;">MANFAAT / KEUNTUNGAN KULTUR JARINGAN</div><div style="text-align: justify;">1. Bibit (hasil) yang didapat berjumlah banyak dan dalam waktu yau~g singkat</div><div style="text-align: justify;">2. Sifat identik dengan induk</div><div style="text-align: justify;">3. Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki</div><div style="text-align: justify;">4. Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Isharmanto gonzaga college jakarta</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Berikut Teknologi Kultur Jaringan jika ingin anda memperdalam lagi</li>
</ul></div><ul><li style="text-align: justify;">Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif.</li>
<li style="text-align: justify;">Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.</li>
<li style="text-align: justify;">Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.</li>
<li><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Skemanya sebagai berikut</span></div><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 85%;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div></span> <div align="center" style="text-align: justify;"><img height="234" src="http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/3-7j.jpg" width="362" /></div><div align="center" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 78%;">Skema teknik kultur jaringan sederhana yang dilakukan</span></i></div></li>
<li style="text-align: justify;">Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.</li>
</ul><ul><li style="text-align: justify;">Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: </li>
</ul><ol><li style="text-align: justify;">mempunyai sifat yang identik / SERAGAM dengan induknya,</li>
<li style="text-align: justify;">dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas,</li>
<li style="text-align: justify;">mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat,</li>
<li style="text-align: justify;">kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin,</li>
<li style="text-align: justify;">kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.</li>
</ol>Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:<div style="text-align: justify;"><ol><li>Pembuatan media</li>
<li>Inisiasi</li>
<li>Sterilisasi</li>
<li>Multiplikasi</li>
<li>Pengakaran</li>
<li>Aklimatisasi</li>
</ol></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Pembuatan Media</div><ul><li style="text-align: justify;">Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.</li>
<li style="text-align: justify;">Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak.</li>
<li style="text-align: justify;">Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.</li>
<li style="text-align: justify;">Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain.</li>
<li style="text-align: justify;">Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.</li>
<li style="text-align: justify;">Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca.</li>
<li style="text-align: justify;">Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">2. Inisiasi</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ul><li style="text-align: justify;">Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan.</li>
<li style="text-align: justify;">Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">3. Sterilisasi</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ul><li style="text-align: justify;">Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. </li>
<li style="text-align: justify;">Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.</li>
<li style="text-align: justify;">Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">4. Multiplikasi</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ul><li style="text-align: justify;">Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media.</li>
<li style="text-align: justify;">Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.</li>
<li style="text-align: justify;">Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.</li>
<li><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdvbTFfcbrv2raPhnDMDcsvSICDB887d2BgV4jTOy-DjXaHt2Z5s7ZMydgn63Edru4cxctHdI-5PLeXvSbYeS-96sDCOutvM3sdUjVCEk7USa-FaXJ9JuSo6ciiNeG9QLK_q7FHRgQvbda/s1600/plantet+tissue+cuklture.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457158539850903874" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdvbTFfcbrv2raPhnDMDcsvSICDB887d2BgV4jTOy-DjXaHt2Z5s7ZMydgn63Edru4cxctHdI-5PLeXvSbYeS-96sDCOutvM3sdUjVCEk7USa-FaXJ9JuSo6ciiNeG9QLK_q7FHRgQvbda/s320/plantet+tissue+cuklture.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 258px; margin: 0px auto 10px; text-align: justify; width: 320px;" /></a></li>
</ul><div style="text-align: justify;">5, Pengakaran</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ul><li style="text-align: justify;">Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.</li>
<li style="text-align: justify;">Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur.</li>
<li style="text-align: justify;">Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Aklimatisasi</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ul><li style="text-align: justify;">Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng.</li>
<li style="text-align: justify;">Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup.</li>
<li style="text-align: justify;">Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.</li>
<li style="text-align: justify;">Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><ul><li>Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai mengembangkan usaha kultur jaringan ini.</li>
<li>Saat ini sudah terdapat beberapa tanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan, antara lain adalah: jati, sengon, akasia, dll.</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Bibit hasil kultur jaringan yang ditanam di beberapa areal menunjukkan pertumbuhan yang baik, bahkan jati hasil kultur jaringan yang sering disebut dengan jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan tanaman jati yang berasal dari benih generatif, terlepas dari kualitas kayunya yang belum teruji di Indonesia.</li>
<li>Hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena akan memperoleh hasil yang lebih cepat. Selain itu, dengan adanya pertumbuhan tanaman yang lebih cepat maka lahan-lahan yang kosong dapat c</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">KEUNTUNGAN PEMANFAATAN KULTUR JARINGAN</div><ul><li style="text-align: justify;">Pengadaan bibit tidak tergantung musim</li>
<li style="text-align: justify;">Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)</li>
<li style="text-align: justify;">Bibit yang dihasilkan seragam</li>
<li style="text-align: justify;">Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)</li>
<li style="text-align: justify;">Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah</li>
<li style="text-align: justify;">Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya</li>
<li style="text-align: justify;">KULTUR jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untukmembuat bagian tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuhmenjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas).</li>
<li style="text-align: justify;">Keuntungan dari kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dantanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai sifat samaatau seragam dengan induknya.</li>
<li style="text-align: justify;">Contoh tanaman yang sudah lazimdiperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman anggrek.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">KULTUR JARINGAN ini adakah salah satu dari sistem aplikasi pengembangan bibit tanaman yang mempermudah manusia untuk meningkatkan hasil yang akhirnya bisa untuk mensejahterakan manusia , Kesejahteraan inilah misi utama dari BIOTEKNOLOGI sehingga kultur jaringan ini adalah sisi kecil dari pengembangannya</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><ul><li style="text-align: justify;">Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa untuk kesejahteraan manusia.</li>
<li style="text-align: justify;">Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,</li>
<li style="text-align: justify;">Bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.</li>
<li style="text-align: justify;">Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.</li>
<li style="text-align: justify;">Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna.</li>
<li style="text-align: justify;">Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.</li>
<li style="text-align: justify;">Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.</li>
<li style="text-align: justify;">Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.</li>
<li style="text-align: justify;">Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.</li>
<li style="text-align: justify;">Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.</li>
<li style="text-align: justify;">Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya.</li>
<li style="text-align: justify;">Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.</li>
</ul>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-75716642067210049972011-04-09T07:39:00.001-07:002011-04-09T07:39:59.717-07:00ANTIBODY MONOKLONALTeknologi antibodi monoklonal yaitu teknologi menggunakan sel-sel sistem imunitas yang membuat protein yang disebut antibodi. Sistem kekebalan kita tersusun dari sejumlah tipe sel yang bekerja sama untuk melokalisir dan menghancurkan substansi yang dapat memasuki tubuh kita. Tipa tipe sel mempunyai tugas khusus. Beberapa dari sel tersebut dapat membedakan dari sel tubuh sendiri (<em>self</em>) dan sel-sel asing (<em>non self</em>). Salah satu dari sel tersebut adalah sel limfosit B yang mampu menanggapi masuknya substansi asing denngan spesivitas yang luar biasa.<div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <ul><li>Dengan mengetahui cara kerja anti bodi, kita dapat memanfaatkannya untuk keperluan deteksi, kuantitasi dan lokalisasi.</li>
<li>Pengukuran dengan pendeteksian dengan menggunakan Teknologi antibodi monoklonal relatif cepat, lebih akurat, dan lebih peka karena spesifitasnya tinggi.</li>
<li>Teknologi antibodi monoklonal saat ini digunakan untuk deteksi kehamilan, alat diagnosis berbgai penyakit infeksi dan deteksi sel-sel kanker.</li>
<li>Karena spesifitasnya yang tinggi maka Teknologi antibodi monoklonal dapat digunakan untuk membunuh sel kanker tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat.</li>
<li>Selain kegunaannya untuk mendiagnosis penyakit pada manusia, Teknologi antibodi monoklonal juga banyak dipakai untuk mendeteksi penyakit-penyakit pada tanaman dan hewan, kontaminasi pangan dan polutan lingkungan.</li>
</ul><br />
Bagaimana Cara Memproduksi Antibodi Monoklonal (Hibridoma)<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh2TbHbeu_N9E7h2v2PUVYJgR44rPvTBkD-Sl5pyO2WQrDZkrVZ2YHkvkRwDSJLCLedQg5v3Aubtrc-62FpFbasgvDSYJDItVM7AWhj5SxfVJuroCvht06gN41fyn1hiFIjGK07YzZsnA/s1600-h/hibridoma+monoklonal.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441729881990482498" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh2TbHbeu_N9E7h2v2PUVYJgR44rPvTBkD-Sl5pyO2WQrDZkrVZ2YHkvkRwDSJLCLedQg5v3Aubtrc-62FpFbasgvDSYJDItVM7AWhj5SxfVJuroCvht06gN41fyn1hiFIjGK07YzZsnA/s320/hibridoma+monoklonal.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 252px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
Ketika di tikus terbentuk antibody yang beraneka ragam (antibody multiklonal) dengan maksud tubuh tikus emang harus dilindungi dari berbagai organisme patogen /antigen asing misal (antigen HCG) ,maka tikus diharapkan bebas dari berbagai gangguan penyakit akibat bervariasinya patogen/antigen tersebut.<br />
<ul><li>Perlu diketahui lympocyt tikus yang membuat antibody tentu sangat variatif , tidak hanya sel B yang ampuh melawan antigen tetapi juga dibuat antibody yang lain , yang kita kenal dengan sebutan multiklonal. selain dengan melakukan daya adaptif terus menerus terhadap anrtigen baru yang masuk tubuhnya ini dilakukan untuk menahan tekanan penyakit dari luar yang begitu beragam dan selalu penyakit / antigen asing tersebut meng "up-grade" menjadi lebih canggih . apapun bentuk up grade an penyakit sebenarnya tubuh tikus itu siap melawannya dan selalu OK.</li>
<li>Namun kwantitas antibody yang beraneka ragam itu dipastikan kurang produksinya sehingga tidak bisa mengibangi patogennya. maka dari dasar sederhana itulah kemudian dicipta antibody specifik , meskipun jumlahnya sedikit tapi sangat ampuh, bisa diproduksi besar besaran dengan teknik hibridoma secara invitro /invivo berupa antibody monoklonal. </li>
</ul>Caranya<br />
<ol><li>Diambil Limpocyt pabrik antibody yang memproduksi beraneka ragam antibody itu</li>
<li>Dipisahkan berbagai jenis antibody (multiklonal)dengan specifik tujuan yang berbeda</li>
<li>digabungkan Antibody specifik itu ke sel kanker(myolema) yang begitu cepat membelahnya (unlimited akses) pada suatu media , sel mieloma semacam sel tumor yang dibiakkan dan dimutasikan itu jika dipertemukan dengan sel B (biasanya disebut sel B-mieloma)/ sel hibridoma </li>
<li>jika sel hibridoma ini terbentuk dan sukses ternyata sel hibridoma bisa membelah pula dalam skala yang unlimited., sehingga memungkinkan pemroduksian dalam skala besar nantinya.</li>
<li>Akhirnya bisa diperoleh antibody monoklonal yang specifik itu untuk membantu penyebuhan penyakit misalnya kanker .</li>
</ol>CARA KERJA ANTIBODI MONOKLONAL<br />
Tidak seperti kemoterapi dan radioterapi, yang bekerja secara kurang spesifik, tujuan pengobatan antibodi monoklonal adalah untuk menghancurkan sel-sel limfoma non Hodgkin secara khusus dan tidak mengganggu jenis-jenis sel lainnya.<br />
<ul><li>Semua sel memiliki penanda protein pada permukaannya, yang dikenal sebagai antigen.</li>
<li>Antibodi monoklonal dirancang di laboratorium untuk secara spesifik mengenali penanda protein tertentu di permukaan sel kanker.</li>
<li>Antibodi monoklonal kemudian berikatan dengan protein ini.</li>
<li>Hal ini memicu sel untuk menghancurkan diri sendiri atau memberi tanda pada siinduk kekebalan tubuh untuk menyerang dan membunuh sel kanker.</li>
<li>Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang dipakai dalam pengobatan limfoma non Hodgkin, mengenali penanda protein CD20. CD20 ditemukan di permukaan Sel B abnormal yang ditemukan pada jenis-jenis limfoma non Hodgkin yang paling umum.</li>
</ul>Proses kerja<br />
<br />
<ul><li>Saat rituximab berikatan dengan CD20 di permukaan suatu sel-B, sel mungkin dihancurkan langsung, tetapi pertahanan alami tubuh juga disiagakan.</li>
<li>Rituximab secara efektif menyerang sel limfoma agar dapat dihancurkan siinduk kekebalan tubuh dan membunuh sel-sel kanker.</li>
<li>CD20 juga ditemukan di permukaan sel-B normal, salah satu jenis sel darah putih yang beredar di tubuh.</li>
<li>Ini berarti mungkin sel-B normal ini juga dihancurkan saat rituximab digunakan.</li>
<li>Akan tetapi, sel induk dalam sumsum tulang yang berkembang menjadi sel-B tidak memiliki CD20 pada permukaannya.</li>
<li>Oleh karena itu sel induk tidak dihancurkan oleh rituximab dan dapat terus menyediakan sel-B sehat untuk tubuh.</li>
<li>Meskipun jumlah sel-B normal yang matang berkurang untuk sementara karena pengobatan, mereka akan kembali ke kadar semula setelah pengobatan.</li>
</ul><br />
DOSIS DAN PEMBERIAN ANTIBODI<br />
<ul><li>Dosis dan pemberian bervariasi untuk setiap antibodi yang diberikan.</li>
<li>Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang umum digunakan dalam pengobatan NHL diberikan intravena, melalui jarum yang masuk ke dalam pembuluh darah , biasanya di lengan.</li>
<li>Rituximab diberikan sebagai ‘tetesan’ yang berarti obat dimasukkan dulu ke dalam kantong infus, kemudian cairan menetes perlahan ke dalam pembuluh darah dengan mengandalkan kekuatan gravitasi.</li>
<li>Jika antibodi monoklonal digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, rituximab biasanya diberikan sesaat sebelum kemoterapi pada awal setiap siklus pengobatan.</li>
<li>Sebelum tetesan infus diberikan, obat lain untuk mencegah beberapa efek samping antibodi monoklonal diberikan – contohnya parasetamol untuk mengurangi demam dan anti-histamin untuk mengurangi kemungkinan reaksi alergi.</li>
<li>Meski demikian, efek samping antibodi monoklonal umumnya ringan dan sementara serta dapat diatasi dengan mudah.</li>
<li>Jika terjadi efek samping saat obat diberikan, tetesan infus dapat diperlambat atau bahkan dihentikan hingga efek samping berakhir.</li>
<li>Untuk pengobatan pertama, pasien menginap di rumah sakit atau sementara tinggal di sana sebelum pulang ke rumah.</li>
<li>Pengobatan lanjutan biasanya lebih cepat dan efek sampingnya lebih sedikit. Kebanyakan orang dapat mendapat pengobatan lanjutan ini sebagai rawat-jalan dan pulang ke rumah pada hari itu juga.</li>
</ul>EFEK SAMPING ANTIBODI MONOKLONAL<br />
<ul><li>Seperti semua obat, antibodi monoklonal dapat menyebabkan efek samping.</li>
<li>Contohnya untuk rituximab, efek samping umumnya ringan dan bersifat sementara, hanya berlangsung selama pengobatan atau beberapa jam setelahnya.</li>
<li>Efek samping terjadi paling sering selama masa pengobatan mingguan pertama, dan biasanya berkurang dengan dosis selanjutnya.</li>
<li>Hal ini disebabkan lebih banyak sel limfoma selama pengobatan pertama yang harus diserang oleh antibodi monoklonal dan dihancurkan oleh si induk kekebalan tubuh.</li>
<li>Efek samping yang paling umum adalah demam, menggigil dan gejala mirip flu lainnya, seperti nyeri otot, nyeri kepala dan rasa letih.</li>
<li>Umumnya cepat berakhir setelah masa pengobatan berakhir.</li>
<li>Kadang-kadang, pasien merasakan flushing mendadak dan merasa panas di wajah.</li>
<li>Hal ini biasanya berlangsung amat singkat.</li>
</ul>Beberapa pasien mengalami mual (mual) atau muntah. Obat anti muntah (anti-muntah) umumnya sangat efektif dalam mencegah maupun meringankan gejala-gejala ini sehingga lebih dapat ditoleransi.<br />
<br />
Kadang-kadang, pasien merasakan nyeri pada bagian tubuh yang merupakan lokasi limfoma. Nyeri biasanya ringan dan dapat diatasi dengan obat anti-nyeri biasa.<br />
Rituximab dapat menyebabkan reaksi alergi. Gejalanya dapat berupa:<br />
• Gatal atau mendadak muncul warna kemerahan<br />
• Batuk, mengi atau sesak napas<br />
• Lidah bengkak atau rasa bengkak di tenggorokan<br />
• Edema, atau pembengkakan karena kelebihan cairan dalam jaringan tubuh<br />
<br />
<ul><li>Reaksi alergi berat terhadap rituximab jarang ditemukan dan pasien diamati selama masa pengobatan akan munculnya gejala-gejala ini.</li>
<li>Pasien harus melaporkan gejala yang dialaminya begitu muncul.</li>
<li>Seringkali, yang perlu dilakukan hanyalah memperlambat atau menghentikan sementara tetesan intravena sampai reaksi alergi berakhir.</li>
<li>Pasien umumnya diberikan anti-histamin sebelum mulai pengobatan untuk membantu mencegah atau mengurangi masalah ini.</li>
</ul>Antibody Monoclonal drug adalah sebuah obat inovasi baru dalam usaha manusia melawan kanker. Meskipun efektifitas dan sepesifisitas obat ini terhadap kanker tertentu telah teruji dan membuahkan hasil, namun cara penggunaan obat ini agar memberikan hasil yang terbaik sampai saat ini belumlah diketahui secara pasti.<br />
Bagaimana Monoclonal Antibody Bekerja Menghajar Sel Kanker?<br />
<br />
1. Membuat Sel Kanker Lebih dikenali Oleh Sistem Immun.<br />
<br />
Sistem immun akan aktif jika terdapat musuh (antigen) dalam tubuh, wes enaknya sistem immun ini adalah tentaranya tubuh ;) . Sekali sistem immun mengenali adanya musuh tubuh, maka ia akan memanggil teman-temannya untuk melawan musuh ini. Tapi tidak selamanya sistem immun bisa mengenali sel kanker sebagai musuh, lha obat-obatan golongan antibody monoclonal seperti Rituximab bekerja agar sistem immun lebih kenal dengan sel kanker sehingga sistem pertahanan tubuh bisa bekerja lebih efektif dalam rangka menghajar sel kanker.<br />
<br />
2. Menghambat Faktor-Faktor Pertumbuhan Sel Kanker.<br />
<br />
Jika sebuah zat kimia yang disebut sebagai Growth Factor menempel pada sel kanker, maka pertumbuhan sel kanker yang ditempeli akan meningkat drastis, kalo pertumbuhan sel kankernya tambah banyak kan secara otomatis kankernya semakin menggila. Didasarkan fakta inilah, obat-obatan Antibody Monoclonal seperti Cetuximab bekerja menghambat ikatan antara growth factor dengan reseptor pada sel :D .<br />
<br />
3. Menghantarkan Radiasi ke Sel Kanker.<br />
<br />
Kombinasi obat antibody monoclonal dengan partikel radioaktif, kita bisa menghantarkan radiasi langsung tepat sasaran pada sel kanker. Hal ini digunakan untuk memastikan radiasi tersebut tidak merusak sel yang yang sehat. Dengan adanya obat yang penggunaannya masih dalam pengwasan FDA ini, maka efektifitas radioterapi pada pasien kanker bisa lebih ditingkatkan.<br />
Apa Saja Efek Samping Antibody Monoclonal?<br />
<br />
Penggunaan antibody monoclonal sebagai terapi kanker juga mampu menimbulkan efek samping, mulai efek samping yang ringan sampai efek samping yang menjadikan pasien dalam kondisi gawat darurat.<br />
<br />
Efek Samping Umum.<br />
<br />
* Reaksi alergi seperti gatal dan bengkak.<br />
* Gejala seperti flu, padahal bukan flu :lol:<br />
* Nausea<br />
* Diare<br />
* Pengeringan Kulit<br />
<br />
<br />
Efek Samping yang jarang terjadi, namun berbahaya.<br />
<br />
* Perdarahan hebat<br />
* Gangguan jantung<br />
* Reaksi anafilaksis (hipersensitif)<br />
* Penurunan jumlah hitung darah </div></div></div></div>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-41963419017117801972011-04-09T07:35:00.001-07:002011-04-09T07:35:24.328-07:00REKAYASA GENETIKA<div class="post-header"> </div>APA ITU REKAYASA GENETIK <br />
<ul><li>Rekayasa genetik adalah proses mengidentifikasi dan mengisolasi DNA dari suatu sel hidup atau mati dan memasukkannya dalam sel hidup lainnya. </li>
<li>Sebelum dimasukkan, materi genetik tersebut dapat direkayasa di laboratorium.</li>
<li>Sering pula dsebut dengan Teknik DNA Rekombinan /Teknik Plasmid/Transplantasi Gen /Penyisipan gen atau gampangnya teknik Gunting Tempel </li>
</ul><br />
REKAYASA GENETIK <br />
<ul><li>Dimulai sekitar 50 tahun yang lalu</li>
<li>Diawali oleh: Dr. Paul Berg, Dr. Stanley Cohen, Dr. Anie Chang, Dr. Herbert Boyer, Dr. Robert Helling</li>
<li>Mereka menemukan enzim restriksi endonuklease yang berfungsi sebagai “gunting molekuler” yang dapat mengenal dan memotong secara kimia tempat-tempat khusus sepanjang molekul DNA dan juga enzim Ligase yang berperan dalam menyatukan menempelkan potongan gen untuk disisipkan </li>
</ul><ul><li>Setelah proses rekayasa genetik berhasil, DNA yang baru tergabung secara permanen dalam kromosom sel baru, dan tampak pula dalam DNA sel-sel keturunannya. </li>
<li>Bagaimana para ilmuwan melakukan rekayasa genetik? Mereka menggunakan teknologi DNA rekombinan</li>
</ul><br />
APA ITU DNA REKOMBINAN <br />
<ul><li>Metode mengisolasi, memanipulasi, menggandakan, memotong, dan menggabungkan urutan DNA yang teridentifikasi secara keseluruhan yang disebut teknologi penggabungan DNA atau DNA rekombinan. </li>
</ul><br />
TEKNIK DNA REKOMBINAN <br />
<ul><li>Teknik mengisolasi DNA</li>
<li>Teknik memotong DNA</li>
<li>Teknik menggabung/ menyambung DNA</li>
<li>Teknik memasukan DNA kedalam sel hidup (vektor)</li>
<li>Vektor berkembang dengan sisipan DNA yang direkayasa </li>
</ul><br />
MEKANISME SEKSUAL BAKTERI <br />
<ul><li>Mekanisme seksual bakteri merupakan pertukaran DNA atau gen dari satu sel ke sel lainya</li>
<li>Jadi mekanisme seksual bakteri tidak bersifat reproduktif (tidak menghasilkan anak atau zuriat)</li>
</ul><br />
CARA PEMINDAHAN DNA <br />
<ul><li>Konjugasi: pemindahan DNA dalam sel bakteri melalui kontak fisik antar kedua sel</li>
<li>Transformasi: pengambilan DNA oleh bakteri dari lingkungan sekelilingnya</li>
<li>Transduksi: pemindahan DNA dari satu sel ke sel lainya melalui perantara</li>
</ul><br />
PERANGKAT BAKTERI <br />
<ul><li>Enzim restriksi: untuk memotong DNA</li>
<li>Enzim DNA ligase: untuk menyambung DNA</li>
<li>Plasmid: vektor untuk mengklon gen atau fragmen atau mengubah sifat bakteri</li>
<li>Transposon: untuk mutagenesis dan menyisipkan penanda</li>
</ul><ul><li>Pustaka Genom: menyimpan gen atau fragmen DNA yg telah diklon</li>
<li>Enzim transkripsi balik: membuat DNA berdasarkan RNA</li>
<li>Pelacak DNA/RNA: untuk mendeteksi gen/fragmen DNA yg diinginkan atau mendeteksi klon yg benar</li>
</ul><br />
CARA MENEMUKAN LETAK GEN <br />
<ul><li>Dengan perunut DNA, yaitu suatu molekul DNA utas tunggal yang relatif pendek yang merupakan pasangan dari sekuen gen yang dikehendaki. </li>
<li>Dengan kata lain, jika segmen dari gen yang diinginkan tersebut diketahui adalah AGTTCG, maka segmen pasangan dari DNA perunut akan menjadi TCAAGC</li>
</ul><br />
CARA MENYISIPKAN GEN <br />
<ul><li>Jika kita ingin memasukkan suatu gen manusia ke dalam sel lain, gen perlu diisolasi, sehingga dapat disisipkan dalam sel baru.</li>
<li>Contoh: gen insulin manusia diisolasi kemudian digabungkan dalam sel bakteri E. coli selanjutnya gen yang disisipkan tersebut menyebabkan sel bakteri memproduksi protein insulin manusia, yang dapat diberikan pada penderita diabetes</li>
</ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghyphenhyphenLPRhZZEn0roNPsuY4zWPCmInOVg3-N5MdI-OKhyphenhyphenLdVEK25JwIQ2Qut_KLw518xecvvrX3WLsHG_BbcnXkIIG_xysN7TR5atz0dsxXCcVGY2MgJOYZr6JN9aViEP0YZgrwfSj6KLacPe/s1600-h/Rekayasa+Genetik.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghyphenhyphenLPRhZZEn0roNPsuY4zWPCmInOVg3-N5MdI-OKhyphenhyphenLdVEK25JwIQ2Qut_KLw518xecvvrX3WLsHG_BbcnXkIIG_xysN7TR5atz0dsxXCcVGY2MgJOYZr6JN9aViEP0YZgrwfSj6KLacPe/s320/Rekayasa+Genetik.JPG" /></a></div><br />
<br />
Gambar Rekayasa Genetik<div class="post-body entry-content"><style>
@font-face {
font-family: "Wingdings";
}@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}@font-face {
font-family: "Calibri";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0cm 0cm 10pt; line-height: 115%; font-size: 11pt; font-family: "Calibri","sans-serif"; }p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph { margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; line-height: 115%; font-size: 11pt; font-family: "Calibri","sans-serif"; }p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst { margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 115%; font-size: 11pt; font-family: "Calibri","sans-serif"; }p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle { margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: 115%; font-size: 11pt; font-family: "Calibri","sans-serif"; }p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast { margin: 0cm 0cm 10pt 36pt; line-height: 115%; font-size: 11pt; font-family: "Calibri","sans-serif"; }.MsoChpDefault { }.MsoPapDefault { margin-bottom: 10pt; line-height: 115%; }div.Section1 { page: Section1; }ol { margin-bottom: 0cm; }ul { margin-bottom: 0cm; }
</style> <ol><li><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span><span style="font-size: 100%;">Penyiapan molekul DNA kromosom yang mengandung gen yang akan di-kloning.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Pemotongan molekul DNA kromosom, untuk memperkecil ukurannya serta analisa ukuran hasil pemotongan. Pemotongan ini diatur sedemikian hingga fragment molekul DNA (gen) yang dikehendaki tidak terpotong.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Peng-insersi-an Fragment DNA yang mengandung suatu gen yang akan diklon ke suatu molekul DNA sirkular (disebut dengan vektor) untuk menghasilkan suatu molekul DNA rekombinan (chimaera).</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Bagaimana memasukkan (insersi/transformasi) molekul DNA rekombinan kedalam sel inang (host cell), umumnya bakteri atau sel hidup lainnya.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Bagaimana menumbuhkan sel hasil transformasi pada suatu medium untuk dapat diseleksi lebih lanjut nantinya.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Bagaimana vektor dengan gen terinsersi (molekul DNA Rekombinan) menggandakan diri menghasilkan sejumlah kopi yang sama.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Bagaimana sel inang membelah diri dan tentunya dengan mengkopi juga seluruh molekul DNA rekombinan yang ada di dalam sel-nya.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Setelah sejumlah kali ulangan pembelahan, suatu koloni, atau klon dengan kandungan molekul DNA rekombinan yang sama akan dihasilkan.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Setelah itu bagaimana memilih diantara koloni-koloni sel yang tumbuh, 1 atau lebih yang mengandung DNA rekombinan yang dimaksud.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Bagaimana mendapatkan (mengisolasi) DNA rekombinan dari sel pembawanya untuk diteliti lebih lanjut semisal ditentukan urutan DNA-nya, dan untuk di-insersi-kan ke dalam vektor ekspresi sehingga dapat diproduksi lebih banyak.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 100%;">Menurut Brown (1990) setidaknya ada 6 hal dasar yang harus difahami dan dikuasai untuk melakukan kegiatan eksperimen kloning gen, yang meliputi : <br />
</span> </div><ol><li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Penyiapan sampel DNA kromosom murni</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Pemotongan molekul DNA</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Analisa ukuran fragment DNA hasil pemotongan</span></li>
<li><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Penggabungan molekul DNA dengan vektor untuk menghasilkan molekul DNA<span style="font-size: 100%;"> rekombinan</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;"><span><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span>Pengenalan (insersi) DNA ke dalam sel host</span></li>
</ol><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;"></span>MANFAAT REKAYASA GENETIK <br />
<ol><li>Pembuatan insulin manusia dari bakteri ( Sel pancreas yang mempu mensekresi Insulin digunting , potongan DNA itu disisipkan ke dalam Plasmid bakteri ) DNA rekombinan yang terbentuk menyatu dengan Plsmid diinjelsikan lagi ke vektor , jika hidup segera di kembang biaakan) </li>
<li>Terapi gen</li>
<li>Pembuatan antibiotik, vaksin</li>
<li>Pembuatan serum</li>
<li>Kloning</li>
<li>Semangka tanpa biji</li>
<li>Padi tahan wereng</li>
</ol></div>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-47694705179538204232011-04-09T07:31:00.001-07:002011-04-09T07:31:26.008-07:00BIOTEKNOLOGI THEORY<div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> PRINSIPNYA<br />
<br />
Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu, untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia menuju kesejahteraan.<br />
<br />
1. Biokimia mempelajari struktur kimiawi organisme.<br />
2. Mikrobiologi melibatkan jasa mikrobia untuk penyedia agen /vektor sehingga menghasilkan metabolit sekunder<br />
3. Rekayasa genetika adalah aplikasi genetik dengan mentransplantasi gen dari satu organisme ke organisme lain.<br />
<br />
Ciri utama bioteknologi:<br />
<br />
1. Adanya agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan<br />
2. Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri<br />
3. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian<br />
<br />
pemanfaatan agen hayati/makhluk hidup dengan teknologi tertentu sehingga bisa menghasilkan barang dan jasa.<br />
Dalam Bioteknologi organisme yang digunakan<br />
1. mampu menghasilkan metabolit sekunder , sehingga bisa diambil sebagai produk membantu manusia bisa berupa eksoenzimnya , hormonal produknya atau lainnya<br />
2. jika digunakan dalam tubuh , karena bercampur makanan maka organisme sebaiknya tidak yang patogen , sudah ramah terhadap tubuh , Escherichia coly misalnya<br />
<br />
Bioteknologi mencakup hal-hal berikut ini :<br />
1. <a href="http://isharmanto.blogspot.com/2009/11/rekayasa-genetika.html">Rekayasa genetika</a>/teknik cangkok gen/penyisipan gen → hasilnya hormone, antibody, tanaman transgenik dan hewan transgenik<br />
2. <a href="http://isharmanto.blogspot.com/2009/11/cloning.html">Cloning</a>/cangkok inti → hasilnya individu baru tanpa perkawinan<br />
3. Hibridoma → hasilnya antibody monoklonal, hormone<br />
4. Kultur jaringan/ tissue culture → hasilnya bibit tanaman dalam jumlah yang banyak dan seragam<br />
5. Fermentasi → hasilnya minuman, makanan, biogas<br />
6. Budidaya PST/SCP(Single Cell Protein) → hasilnya protein sel tunggal<br />
7. Bioremediasi → Pemusnahan limbah dengan bioteknologi<br />
Yang bisa berguna di aspelk bidang kehidupan , kedokteran , pertanian ,pertambangan dll<br />
<br />
<br />
C. Hibridoma<br />
Teknik ini merupakan fusi/penggabungan 2 sel somatic yang bertujuan untuk membuat hormon dan membuat antibodi monoclonal (antibody khusus untuk mengenali satu jenis anti gen). sel somatis yang digabungkan adalah sel yang mau diambil produknya dengan sel kanker (sel sakit). Penggabngan ini bertujuan agar sel kanker mampu menginisiasi sel produk untuk membelah dengan cepat.<br />
<br />
<br />
D. Kultur jaringan<br />
Kultur jaringan adalah menanam sel/jaringan dalam media buatan dan kondisi steril di laboratorium. Teknik ini bertujuan untuk mendapatkan bibit tanaman dalam jumlah yang banyak dan seragam dalam waktu yang relativ singkat.Dengan Prinsip kemampuan TOTIPOTENSI pada jaringan meristem tumbuhan.<br />
<br />
E. Fermentasi<br />
Fermentasi adalah suatu proses metabolisme yang melibatkan mikroba dan substrat tertentu sehingga dapat dihasilkan makanan, minuman dan biogas.<br />
Contoh fermentasi :<br />
- Susu murni → yogurt → Lactobacillus bulgaricus/ L. termophyllus<br />
- Kedelai → tempe → Rizophus oryzae/ R. stolonifer/ R. oligosporus<br />
- Air kelapa → nata de coco → Acetobacter xylinum<br />
- Air tebu → MSG → Corynebacterium glutamicum<br />
- Susu → keju → Penicilium camemberti/ P. requeforti<br />
- Kacang → tauco → Aspergillus oryzae<br />
- Sampah organic → biogas (CH4/metana) → Methanobacter omeliaskii<br />
<br />
<br />
F. Budi daya PST<br />
Protein Sel Tunggal adalah protein yang dihasilkan oleh organism bersel satu. Protein ini dapat dimanfatkan sebagai sumber makanan kesehatan bagi manusia ataupun untuk ternak.<br />
Contoh PST adalah :<br />
- Alga → Chlorella vulgaris (alga hijau) → makanan suplemen manusia<br />
- Spirulina sp. (alga biru) → makanan suplemen manusia<br />
- Bakteri → Methyllophyllus sp. → makan ternak<br />
- Jamur → Candida utilis → makanan ternak<br />
- Jamur → Trichordema resei → malanan ternak<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAyx6s2kw_cu4XSbOhan-fPoqYTv8LnSE-UnwtPrfgqE2Rt81TFEshfT8d1V0AYzRqgVNEL_jIldT9gGMr7T7KJiJpBoKVDGli8rJJPZ2qd2P7qp2YPSFig8Jgn5B3ZGy3svLo3EPgCwEd/s1600-h/SCP-PST.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5442495874537228002" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAyx6s2kw_cu4XSbOhan-fPoqYTv8LnSE-UnwtPrfgqE2Rt81TFEshfT8d1V0AYzRqgVNEL_jIldT9gGMr7T7KJiJpBoKVDGli8rJJPZ2qd2P7qp2YPSFig8Jgn5B3ZGy3svLo3EPgCwEd/s320/SCP-PST.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 227px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 310px;" /></a><br />
<br />
G. Bioremediasi<br />
Bioremediasi adalah suatu proses pengelolaan limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya (logam berat) menjadi limbah yang kurang berbahaya melibatkan mikroba tertentu, diantaranya Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida.<br />
Untuk mengatasi masalah Iingkungan, terutama limbah organik dengan fermentasi. Misalnya, mikroba Met hanobacterium, Methanobacillus, Methanosarcina, dan Methanococcus. Bahan-bahan yang mengandung organik sisa dari mahkluk diproses dengan mikroorganisme tersebut untuk dijadikan pupuk kompos atau bahan bakar/ biogas.<br />
<div class="post-body entry-content"><span class="fullpost">Bakteri </span><span class="fullpost">Pseudomonas</span><span class="fullpost"> menguraikan hidrokarbon minyak bumi yang mengotori laut menjadi bahan organik yang dimanfaatkan untuk oksidasinya .</span></div><br />
<br />
Dibidang kedokteran<br />
<br />
H. Antibodi Monoklonal<br />
adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel b Limpa dan sel mieloma) yang dikultur.<br />
Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan<br />
<br />
I.Terapi Gen<br />
adalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan menyisipkan gen normal<br />
<br />
J.Antibiotik<br />
Dipelopori oleh Alexander Fleming<br />
- penisilin dari Penicillium notatum.<br />
- Penicillium chrysogenum - memperbaiki produk penisilin yang sudah ada.<br />
- Cephalospurium ………………Þ penisilin .<br />
- Cephalosporium ………………Þ sefalospurin .<br />
- Streptomyces …………………Þ streptomisin, untuk pengobatan TBC<br />
<br />
K.Interferon<br />
Adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika.<br />
<br />
L.Vaksin<br />
Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria.<br />
Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia.<br />
Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen.<br />
<br />
M. Bioteknologi Penambangan / Biohidrometalurgi<br />
<br />
<br />
Thichacillus ferrooxidan berperan memisahkan logam dari bijihnya atau kotoran sehingga didapat logam berkualitas tinggi. Sebagai contoh pada tembaga (Cu).<br />
Thiobacillus ferrooxidan bersifat kemolitotrof ( dapat hidup di batuan dan batuan itu sebagai substratnya)<br />
<br />
Reaksi: CuFeS2 + 2 Fe2(SO4)3 + 2 H2O + 3 O2 ———————————> CuSO4 + 5 FeSO4 + 2 H2SO4 + Energi<br />
<br />
CuSO4 + 2 Fe+ + H2SO4 + Energi ———————————> 2 FeSO4 + Cu2+ + 2 H+<br />
<br />
N. Bioteknologi pertanian<br />
<br />
Bioteknologi Dalam Pemberantasan Hama<br />
<br />
Dalam membatasi pemakaian pestisida, dilakukan upaya pemberantasan hama secara biologi antara lain penggunaan musuh alami dan menciptakan tanaman resisten hama.<br />
<br />
Prosesing<br />
<br />
1.<a href="http://isharmanto.blogspot.com/2009/11/bakteri-bt-bacillus-thuringiensis.html">Bacillus thuringiensis</a> Þ menghasilkan bioinsektisida yang toksin terhadap larva serangga.<br />
2. Transplantasi gen penghasil toksin pada tanaman menghasilkan ..tanaman yang bersifat resisten hama serangga.<br />
3. Kristal (racun Bt) diolah menjadi bentuk yang dapat disemprotkan ..ke tanaman. Racun akan merusak saluran pencernaan serangga.<br />
<br />
2.Baculovirus sp.Virus disemprotkan ke tanaman. Bila termakan, serangga akan mati dengan sebelumnya, menyebarkan virus melalui perkawinan.<br />
<br />
<br />
O. Bidang Industri<br />
Bioteknologi Dalam Industri<br />
<br />
1.Asam Sitrat mikroba : Aspergillus niger bahan : tetes gula dan sirup<br />
Asam Sitrat : pemberi citarasa, pengemulsi susu, dan antioksidan.<br />
Umumnya asam ini banyak terdapat pada jeruk.<br />
<br />
2.Vitamin - B1 oleh Assbya gossipii<br />
- B12 oleh Propionibacterium dan Pseudomonas<br />
<br />
3.Enzim<br />
a. Amilase - Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, Bacillus subtilis<br />
digunakan dalam produksi sirup, kanji, glukosa -<br />
Glukosa isomerase - mengubah amilum menjadi fruktosa.<br />
Fruktosa digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa.<br />
<br />
b. Protease - mikroba: Aspergillus oryzae , -Bacillus subtilis<br />
- digunakan antara lain dalam produksi roti, bir<br />
- protease proteolitik berfungsi sebagai pelunak daging dan ..campuran deterjen untuk menghilangkan noda protein<br />
<br />
c. Lipase = Aspergillus niger - Rhizopus spp<br />
Antara lain dalam produksi susu dan keju Þ untak meningkatkan cita rasa.<br />
<br />
d. Asam Amino - oleh Corynobacterium glutamicum<br />
- asam glutamat Þ bahan utama MSG (Monosodium Glutamat)<br />
- Lisin Þ asam amino esensial, dibutuhkan dalam jumlah besar oleh ternak.<br />
<br />
<br />
Protein Sel Tunggal<br />
<br />
PROTEIN SEL TUNGGAL (Single Cell Protein = SCP)<br />
<br />
adalah makanan berkadar protein tinggi, berasal dari mikroorganisme<br />
1. Mikoprotein dari Fusarium (jenis jamur)- Substrat: tepung gandum dan ketan<br />
2. Spirulina (ganggang biru) dan Chlorella ( ganggang hijau )<br />
Kelebihan SCP:<br />
1. Kadar protein lebih tinggi dari protein kedelai atau hewan<br />
2. Pertumbuhan cepat<br />
<br />
<br />
<br />
Secara umum , bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional (tradisional) dan modern.<br />
Dalam bioteknologi konvensional, biasanya dilakukan secara sederhana, tidak diproduksi dalam jumlah besar, dan tidak menggunakan prinsip-prinsip ilmiah. Selain itu ,<br />
<br />
bioteknologi konvensional biasanya hanya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur dan diproduksi dalam jumlah kecil.<br />
Contoh produk bioteknologi konvensional yang telah lama ada antara lain tempe, oncom, tape, tuak, dan kecap.<br />
Sedangkan bioteknologi modern, biasanya dilakukan dengan peralatan canggih, diproduksi dalam jumlah besar, dan menggunakn prinsip-prinsip ilmiah.<br />
Dalam bioteknologi modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan bagian-bagian tubuh mikroorganisme seperti tumbuhan dan hewan.<br />
Contoh produk bioteknologi modern misalnya produksi vaksin, asam amino, obat, pengolahan limbah, pembasmi hama tanaman, pemisahan logam, dan sebagainya.<br />
<br />
Sebenarnya sebelum muncul sporadis bioteknologi ini sudah ada pengembangan yang dilakukan yaitu dalam revolusi hijau dan biru sebelum revolusi putih ( bioteknologi)<br />
misal dalam Revolusi hijau dengan pemuliaan tanaman<br />
<br />
Langkah dalam Pemuliaan adalah usaha memperoleh bibit unggul dengan merakit keanekaragaman genetik (plasma nutfah) organisme.<br />
Organisme yang dikategorikan bibit unggul bercirikan:<br />
1. Masa pertumbuhan pendek (cepat menghasilkan)<br />
2. Tahan hama dan penyakit<br />
3. Produksi tinggi dan rasanya enak<br />
4. Adaptif terhadap kondisi lingkungan<br />
S. Masa produksi lama<br />
<br />
Usaha yang dilakukan:<br />
1. Seleksi<br />
2. Hibridisasi<br />
3. Mutasi<br />
….- tumbohan poliploidi<br />
….- mutasi radiasi dengan radioaktif<br />
4. Transplantasi/cangkok gen<br />
5. Kultur jaringan (lagi…)<br />
dan terakhir sebagai pamungkas adalah Rekayasa genetik membentuk individu Transgenik </div></div></div></div>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-70307513720622527852011-04-08T07:42:00.001-07:002011-04-08T07:42:41.906-07:00BIOGAS<div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> Biogas merupakan Energi terbarukan yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan. Energi biogas memproses limbah bio atau bio massa di dalam alat kedap udara yang disebut digester. Biomassa berupa limbah dapat berupa kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa panenan seperti jerami, sekam dan daun-daunan sortiran sayur dan sebagainya. Teknologi biogas<br />
Biogas adalah suatu gas methan yang terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri methan atau Methanobacterium disebut juga bakteri anaerobik<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_X3tSBBWfSMGanQOQ5GfAoUTJEsDD8xRbv1jksFjb59h0JmZ8yHzsEozOGj2EXgcg9ntiN_005nai2TcjbRkq0PEvzdtcDKQGmg90lO0gfQ60ZpPSSU-iTXBbem9n-ecgizTSEoUYHH_U/s1600-h/bacteri+methan.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5444391602775647842" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_X3tSBBWfSMGanQOQ5GfAoUTJEsDD8xRbv1jksFjb59h0JmZ8yHzsEozOGj2EXgcg9ntiN_005nai2TcjbRkq0PEvzdtcDKQGmg90lO0gfQ60ZpPSSU-iTXBbem9n-ecgizTSEoUYHH_U/s320/bacteri+methan.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 261px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
dan bakteri biogas yang mengurangi sampah-sampah yang banyak mengandung bahan organik (biomassa) sehingga terbentuk gas methan (CH4) yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6doOFgJ-QJdBaaVoJeSfKUqqAPl1awHExc_Rcymmpg02SHmbjC8XcX_yMAgDbBQWmnIpxJR7Yrqq-E5sC8gxjM7RmjYx0yZAMY5KtGVk1hJ7qXwKH9H1VGcfL8eYeEn-aQewfZc1wyXmJ/s1600-h/biogas+1.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5444379689864172754" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6doOFgJ-QJdBaaVoJeSfKUqqAPl1awHExc_Rcymmpg02SHmbjC8XcX_yMAgDbBQWmnIpxJR7Yrqq-E5sC8gxjM7RmjYx0yZAMY5KtGVk1hJ7qXwKH9H1VGcfL8eYeEn-aQewfZc1wyXmJ/s320/biogas+1.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 218px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
Gas methan sama dengan gas elpiji (liquidified petroleum gas/LPG), perbedaannya adalah gas methan mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji lebih banyak.<br />
<span lang="SV">MEMBUAT INSTALASI BIOGAS SEDERHANA</span> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model <em>continuous feeding</em> dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknyaÿ biogas yang diinginkan. Lahanÿ yang diperlukan sekitar 16 m<sup>2</sup>. Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW18spA9eN0LCrcUWoLHseJ3eZWRyYUpTQLzsJUAb2i84QIrtfVZoT8uxjBjWBh9ob8qQ1i94odji5XeGXVjB-vD9-K_cUaJvkCx5IseUAtvPf9YqOtti8FZYR8o1cyv6MLgK91lQPJmB8/s1600-h/INSTALASI+BIOGAS.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5444381987017613282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW18spA9eN0LCrcUWoLHseJ3eZWRyYUpTQLzsJUAb2i84QIrtfVZoT8uxjBjWBh9ob8qQ1i94odji5XeGXVjB-vD9-K_cUaJvkCx5IseUAtvPf9YqOtti8FZYR8o1cyv6MLgK91lQPJmB8/s320/INSTALASI+BIOGAS.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 303px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV">Gambar: Unit pengolahan kotoran sapi menjadi biogas</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus dibangun juga penampung sludge (lumpur) dimana slugde tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan proses pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:</span></div><ol><li><span lang="SV">Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam digester</span></li>
<li><span lang="SV">Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.</span></li>
<li><span lang="SV">Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m<sup>2</sup>. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.</span></li>
<li><span lang="SV">Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO<sub>2</sub>. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH<sub>4</sub>) dan CO<sub>2</sub> mulai menurun. Pada komposisi CH<sub>4 </sub>54% dan CO<sub>2 </sub>27% maka biogas akan menyala</span></li>
<li><span lang="SV">Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.</span></div>Dengan teknologi tertentu, gas methan dapat dipergunakan untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan energi listrik, menjalankan kulkas, mesin tetas, traktor, dan mobil. Secara sederhana, gas methan dapat digunakan untuk keperluan memasak dan penerangan menggunakan kompor gas sebagaimana halnya elpiji. Alat pembangkit biogas<br />
Ada dua tipe alat pembangkit biogas atau digester, yaitu tipe terapung (floating type) dan tipe kubah tetap (fixed dome type). Tipe terapung dikembangkan di India yang terdiri atas sumur pencerna dan di atasnya ditaruh drum terapung dari besi terbalik yang berfungsi untuk menampung gas yang dihasilkan oleh digester. Sumur dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat fondasi rumah, seperti pasir, batu bata, dan semen. Karena dikembangkan di India, maka digester ini disebut juga tipe India. Pada tahun 1978/79 di India terdapat l.k. 80.000 unit dan selama kurun waktu 1980-85 ditargetkan pembangunan sampai 400.000 unit alat ini.<br />
Tipe kubah adalah berupa digester yang dibangun dengan menggali tanah kemudian dibuat bangunan dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan berstruktur seperti kubah (bulatan setengah bola). Tipe ini dikembangkan di China sehingga disebut juga tipe kubah atau tipe China (lihat gambar). Tahun 1980 sebanyak tujuh juta unit alat ini telah dibangun di China dan penggunaannya meliputi untuk menggerakkan alat-alat pertanian dan untuk generator tenaga listrik. Terdapat dua macam tipe ukuran kecil untuk rumah tangga dengan volume 6-10 meter kubik dan tipe besar 60-180 meter kubik untuk kelompok.<br />
India dan China adalah dua negara yang tidak mempunyai sumber energi minyak bumi sehingga mereka sejak lama sangat giat mengembangkan sumber energi alternatif, di antaranya biogas.<br />
Di dalam digester bakteri-bakteri methan mengolah limbah bio atau biomassa dan menghasilkan biogas methan. Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-lain. Biogas dihasilkan dengan mencampur limbah yang sebagian besar terdiri atas kotoran ternak dengan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, dengan air yang cukup banyak.<br />
Untuk pertama kali dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai satu bulan sebelum dihasilkan gas awal. Campuran tersebut selalu ditambah setiap hari dan sesekali diaduk, sedangkan yang sudah diolah dikeluarkan melalui saluran pengeluaran. Sisa dari limbah yang telah dicerna oleh bakteri methan atau bakteri biogas, yang disebut slurry atau lumpur, mempunyai kandungan hara yang sama dengan pupuk organik yang telah matang sebagaimana halnya kompos sehingga dapat langsung digunakan untuk memupuk tanaman, atau jika akan disimpan atau diperjualbelikan dapat dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum dimasukkan ke dalam karung.<br />
Untuk permulaan memang diperlukan biaya untuk membangun pembangkit (digester) biogas yang relatif besar bagi penduduk pedesaan. Namun sekali berdiri, alat tersebut dapat dipergunakan dan menghasilkan biogas selama bertahun-tahun. Untuk ukuran 8 meter kubik tipe kubah alat ini, cocok bagi petani yang memiliki 3 ekor sapi atau 8 ekor kambing atau 100 ekor ayam di samping juga mempunyai sumber air yang cukup dan limbah tanaman sebagai pelengkap biomassa. Setiap unit yang diisi sebanyak 80 kilogram kotoran sapi yang dicampur 80 liter air dan potongan limbah lainnya dapat menghasilkan 1 meter kubik biogas yang dapat dipergunakan untuk memasak dan penerangan. Biogas cocok dikembangkan di daerah-daerah yang memiliki biomassa berlimpah, terutama di sentra-sentra produksi padi dan ternak di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan lain-lain.<br />
Pembangkit biogas juga cocok dibangun untuk peternakan sapi perah atau peternakan ayam dengan mendesain pengaliran tinja ternak ke dalam digester. Kompleks perumahan juga dapat dirancang untuk menyalurkan tinja ke tempat pengolahan biogas bersama. Negara-negara maju banyak yang menerapkan sistem ini sebagai bagian usaha untuk daur ulang dan mengurangi polusi dan biaya pengelolaan limbah. Jadi dapat disimpulkan bahwa biogas mempunyai berbagai manfaat, yaitu menghasilkan gas, ikut menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi polusi dan meningkatkan kebersihan dan kesehatan, serta penghasil pupuk organik yang bermutu.</div></div></div></div>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-70405536054247061622011-04-08T07:40:00.000-07:002011-04-08T07:40:00.556-07:009 TEKNOLOGI DASAR BIOTEKNOLOGI<div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry"><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <span lang="IN">Bioteknologi adalah pilihan kedepan Science yang menjadi harapan kemajuan menuju kehidupan yang kebih baik , pilihan yang terlihat sekarang ini secara trend, terus dikembangngkan adalah Informasi Teknologi (IT) Nano Teknologi dan yang semakin gencar adalah Bio Teknologi .</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Dua Tekno;ogi jelas bukan wewenang saya untuk menyinggungnya , tetapi jika itu berkembang tentu saya akan mengikutinya meskipun hanya sebagai User ( maklum udah tua haha) Untuk Bioteknologi tentu akan saya membantu membeikan informasinya sehingga setidaknya anda semua mengetahuinya dan bisa sebagai pelaku utama dalam pengembangannya .</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Ada 9 source teknologi yang memberikan kontribusi keilmuan Bioteknologi ini yang diharapkan tentu teknologi ini terus akan muncul dan berkembang sesuai tuntutan zaman</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Dari 9 teknologi yang mendasari Bioteknologi itu adalah</span></div><ol><li><b><span lang="IN"> </span></b><span lang="IN">Teknologi Antibodi Monoklonal (TAM)</span></li>
<li><span lang="IN">Teknologi Bioproses</span></li>
<li><span lang="IN">Teknologi Sel dan Kultur Jaringan</span></li>
<li><span lang="IN">Kultur sel tanaman</span></li>
<li><span lang="IN">Kultur sel hewan<b>.</b></span><span style="font-weight: bold;"></span></li>
<li><span style="font-weight: bold;"></span>Teknologi Biosensor</li>
<li><span lang="IN">Rekayasa Genetika</span></li>
<li><span lang="IN">Penggunaan variasi genetik dalam pemuliaan</span></li>
<li>Teknologi Rekayasa Protein</li>
</ol>keseluruhan deskkripsi penjelasannya akan dibahas sbb<br />
<br />
1. Teknologi Antibodi Monoklonal (TAM) <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Teknologi antibodi monoklonal menggunakan sel-sel sistem imunitas yang membuat protein yang disebut antibodi. Sistem kekebalan kita tersusun dari sejumlah tipe sel yang bekerja sama untuk melokalisir dan menghancurkan substansi yang dapat memasuki tubuh kita. Tipa tipe sel mempunyai tugas khusus. Beberapa dari sel tersebut dapat membedakan dari sel tubuh sendiri (<i>self</i>) dan sel-sel asing (<i>non self</i>). Salah satu dari sel tersebut adalah sel limfosit B yang mampu menanggapi masuknya substansi asing denngan spesivitas yang luar biasa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dengan mengetahui cara kerja anti bodi, kita dapat memanfaatkannya untuk keperluan deteksi, kuantitasi dan lokalisasi. Pengukuran dengan pendeteksian dengan menggunakan TAM relatif cepat, lebih akurat, dan lebih peka karena spesifitasnya tinggi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">TAM saat ini digunakan untuk deteksi kehamilan, alat diagnosis berbgai penyakit infeksi dan deteksi sel-sel kanker. Karena spesifitasnya yang tinggi maka TAM dapat digunakan untuk membunuh sel kanker tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat. Selain kegunaannya untuk mendiagnosis penyakit pada manusia, TAM juga banyak dipakai untuk mendeteksi penyakit-penyakit pada tanaman dan hewan, kontaminasi pangan dan polutan lingkungan. </span></div><b><span lang="IN">2. Teknologi Bioproses</span></b> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN"><span> </span>Teknologi bioproses menggunakan sel-sel hidup atau komponen mekanisme biokimia untuk mensintesis, menguraikan atau membebaskan energi. Kebanyakan yang dipakai adalah sel organisme bersel tunggal seperti bakteri, archae bakteri dan khamir. Sedangkan komponen seluler yang sering dipakai adalah sekelompokmprotein yang disebut enzim. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b><span lang="IN">a). Fermentasi. </span></b><span lang="IN">Teknologi bioproses yang paling kuno dan paling dikenal adalah fermentasi melalui mikroba. Pada mulanya produk fermentasi asal mikroba diperoleh dari serangkaian reaksi yang dikatalis enzim untuk menguraikan glikosa. Dalam proses penguraian glukosa untuk mendapatkan energi, mikroba melakukan reaksi sintesis senyawa sampingan yang dapat digunakan untuk keperluan manusia, seperti: karbondioksida untuk mengembangkan roti, etenol untuk produksi anggur dan bir, asam laktat untuk produksi yoghurt dan susu fermentasi lainnya, serta asam asetat untuk berbagai jenis cuka dan acar. Sekarang kita telah mengembangkan pemakaian mesin biokimia ini sampi diluar lintasan metabolisme penguraian glukosa. Kita telah memanfaatkan fermentasi asal mikroba untuk mensintesis berbagai macam produk lain termasuk anti biotik, asam amino, hormon, vitamin, pelarut-pelarut organik, pestisida, bahan-bahan pembantu proses pengolahan pangan, pigmen, enzim, inhibitor enzim dan berbagai bahan biofarmasi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b><span lang="IN">b). Biodegradasi. </span></b><span lang="IN">Mikroba dan enzim yang digunakan untuk menguraikan molekul-molekul organik dapat membantu kita untuk membersihkan atau memecahkan sejumlah masalah lingkungan tertentu seperti: tumpahan minyak, tempat-tempat pembuangan bahan toksik, dan residu pestisida. Pemanfaatan populasi mikroba untuk membersihkan polusi lingkungan disebut <i>bioremediasi</i>. Salah satu contoh adalah bioremediasi dalam pemakaian bakteri pemakan minyak untuk membersihkan tumpahan minyak Exxon Valdez di Prince William Sound, Alaska pada tahun 1989 dan tumpahan minyak di Irak setelah perang teluk 1991. Di masa mendatang kita dapat menggunakan limbah rumah tangga dan pertanian untuk memproduksi energi melalui bantuan mikroba. Berbagain jenis mikroba juga berperan untuk mencegah terjadinya ledakan penyakit, baik dalam bidang pertanian, perikanan, maupun peternakan. Pemakaian bakteri tertentu untuk biokondisioner sudah sangat dikenal di sektor pertambakan udang dan pertanian tanaman tertentu. </span></div><b><span lang="IN">3. Teknologi Sel dan <a href="http://isharmanto.blogspot.com/2009/11/tissue-culture.html" style="color: red;">Kultur Jaringan</a></span></b><span lang="IN"></span> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Teknologi sel dan kultur jaringan adalah teknologi yang memungkinkan kita menumbuhkan sel jaringan dalam nutrien sesuai di laboratorium dengan prinsip Totipotensi yang di Blog ini akan dibahas tersendiri . </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN"><span> </span>4. Kultur sel tanaman.</span></b><span lang="IN"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Kulturr sel dan jaringan tanaman merupakan aspek yang sangat penting dalam bioteknologi tanaman. Teknologi ini berlandaskan pada kemampuan unik sel-sel atau jaringan tanam untuk menghasilkan tanaman multiseluler dari satu sel tunggal yang dapat berdiferensiasi (totipotensi). Rekayasa genetika tanaman biasanya dilakukan pada taraf satu sel tunggal. Jika satu sel daun direkayasa agar membawa sifat yang menguntungkan misalnya membawa sifat yang resisten terhadap serangga, maka sel tersebut harus dapat berkembang menjadi tanaman utuh sehingga dapat bermanfaat bagi petani. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN"><span> </span>5. <b>Kultur sel hewan. </b>Sel dan jaringan tumbuahn bukan satu-satunya yang dipakai dalam bidang pertanian. Dengan menggunakan kultur sel insekta (serangga) untuk menumbuhkan virus-virus yang dapat menginfeksi serangga memungkinkan kita untuk memperluas pemakaian virus dan <i>baculovirus</i> sebagai agen biokontrol. Masyarakat medis menggunakan kultur sel untuk mempelajari aspek keamanan da efektivitas senyawa biofarmasi, mekanisme molekuler infeksi virus dan replikasinya, sifat toksisitas suatu senyawa serat dasar-dasar biokimia sel. Kombinasi antara kultur sel mamalia dan teknologi bioproses akan memberikan harapan untuk memproduksi senyawa seluler tertentu dalam jumlah besar. Studi lanjut dalam kultur sel mamalia saat ini memungkinkan para pakar untuk menumbuhkan berbagai jenis sel manusia yang pada akhirnya dapat digunakan untuk memproduksi suatu jaringan tertentu untuk mengganti suatu jaringan yang rusak atau hilang, misalnya karena penyakit atau kecelakaan. </span></div><b><span lang="IN">6. Teknologi Biosensor</span></b><span lang="IN"></span> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Teknologi biosensor merupaka gabungan antara biologi molekuler dan mikroelektronika. Suatu biosensor adalah suatu alat pendeteksi yang terdiri dari suatu substansi biologi ayng digandengkan dengan suatu transduser elektronika. Substansi bioogis dapat berupa mikroba, sel tunggal dari hewan multi seluler atau komponen seluler seperti enzim atau anti bodi. Biosensor memungkinkan kita untuk mengukur konsentrasi suatu senyawa yang hanya terdapat dalam konsentrasi yang sangat rendah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Biosensor bekerja apabila senyawa kimia yang diukur konsentrasinya bertumbukan dengan detektor biologis, sehingga trasduser akan menghasilkan suatu arus listrik kecil. Besar kecilnya sinyal listrik ini sebanding dengan konsentrasi senyawa kimia yang terdapat di lingkungan tersebut. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Teknologi biosensor dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti pengukuran derajad kesegaran suatu bahan pangan, memonitor suatu proses industri, atau mendeteksi suatu senyawa yang terdapat dalam jumlah kecil di dalam darah. </span></div><b><span lang="IN">7. Rekayasa Genetika</span></b><span lang="IN"></span> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Rekayasa genetika yang seringkali sinonim dengan teknologi DNA rekombinan merupakan tulang punggung dan pemicu lahirnya bioteknologi molekuler. DNA rekombinan dikonstruksi dengan manggabungkan materi genetik dari dua atu lebih sumber yang berbeda atau melakukan perubahan secara terarah pada suatu materi genetik tertentu. Di alam, materi genetik melakukan rekombinasi secara konstan. Berikut ini merupakan beberapa contoh rekombinasi dari dua sumber atau lebih:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN">Rekombinasi saat pendah silang dalam pembentukan gamet pada proses meiosis</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN">Saat sperma dan ovum melebur pada proses fertilisasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;"><span>v<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN">Saat bakteri melakukan transaksi<span> </span>bahan genetik melalui konjugasi transformasi atau trasduksi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuh_-EA1seTj8ezPucsYN-WJifrgvtpOLi3jffbfCIl1y2XE4J9TKva5Pv77QmEMdmy8Gx7PF-6bJ-sytOCOJbxVD8wjIQgWeghm0qG6xZfKSL0THfqqBZvVRAwxWT-qK7jWpMvmInBPC8/s1600/BIOTEKNOLOGI.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5494636778163503650" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuh_-EA1seTj8ezPucsYN-WJifrgvtpOLi3jffbfCIl1y2XE4J9TKva5Pv77QmEMdmy8Gx7PF-6bJ-sytOCOJbxVD8wjIQgWeghm0qG6xZfKSL0THfqqBZvVRAwxWT-qK7jWpMvmInBPC8/s400/BIOTEKNOLOGI.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 400px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 326px;" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span lang="IN">Gambar Teknologi DNA Rekombinan pertama kali oleh Stanley Cohen dan Herbert Boyer. (1973)</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1EouEtb5Rk-Ijb8jnGPwfmMegy8ghMiDQ7ZQb-tWx4vWK3u27rEU5Xgf7Bi-yhcV77k1Gij2X6rvc9wHlXmkPHPUcFwd6huwCqUeHahUeJhRxmOgywN0mxym4saNnoLEXQ1RHbDuD4CJG/s1600/BIOTEKNOLOGI+2.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5494638660366466370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1EouEtb5Rk-Ijb8jnGPwfmMegy8ghMiDQ7ZQb-tWx4vWK3u27rEU5Xgf7Bi-yhcV77k1Gij2X6rvc9wHlXmkPHPUcFwd6huwCqUeHahUeJhRxmOgywN0mxym4saNnoLEXQ1RHbDuD4CJG/s400/BIOTEKNOLOGI+2.png" style="cursor: pointer; display: block; height: 242px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><span lang="IN">Stanley Cohen (Stanford)<span> </span>Herbert Boyer (UCSF)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dalam tiap contoh rekombinasi tersebut dapat dimengerti bahwa rekombinasi merupakan salah satu cara untuk menungkatkan terjadinya keragaman hayati di alam. Materi genetik yang ada di alam menyajikan suatu bahan mentah evolusi yang dilakukan oleh seleksi alam atau seleksi buatan yang dilakukan oleh manusia.</span></div><b><span lang="IN">8. Penggunaan variasi genetik dalam pemuliaan.</span></b><span lang="IN"> Setelah manusia mampu melakukan domestikasi, maka mulailah terjadi pemuliaan secara selektif untuk mengubah bahan genetiknya sesuai dengan keinginan. Suatu individu tertentu dalam populasi, yang berarti suatu materi genetik tertentu, disukai oleh manusia dan dipakai sebagai induk untuk generasi-generasi berikutnya. Dengan menyeleksi sutu variasi genetik tertentu dari suatu populasi dan menyingkirkan variasi genetik lainnya, berarti kita sudah melakukan rekombinasi bahan genetik dengan terarah dan dengan tujuan khusus. Akibatnya, secara rfadikal kita telah mengubah bahan genetik organisme yang telah kita domestikasikan. </span> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b><span lang="IN">a). Variasi genetik melalui rekayasa genetika.</span></b><span lang="IN"> Rekayasa genetika atau teknologi DNA dapat diartikan sebagi teknik molekuler yang tepat dan mampu menggabungkan molekul DNA tertentu dari sumber-sumber berbeda. Rekombinasi DNA dilakukan dengan menggunakan enzim (enzim retriksi dan enzim ligase) yang dapat melakukan pemotongan dan penyambungan DNA dengan tepat dan dapat diperkirakan. DNA rekombinan selanjutnya dimasukkan kedalam organisme sasaran melalui introduksi langsung (transformasi) melalui virus atau bakteri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"><span> </span>b). <b>Pemuliaan selektif vs rekayasa genatika.</b> Pada dasarnya, rekayasa genetika dan pemuliaan selektif memiliki kesamaan, namun kedua teknik ini juga memiliki perbedaan penting.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Tabel 2. Perbedaan Antara Pemuliaan Selektif dan Rekayasa Genetika</span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 1.45in;" valign="top" width="139"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Parameter </span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; width: 2.65in;" valign="top" width="254"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Pemuliaan Selektif</span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Rekayasa Genetika</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 1.45in;" valign="top" width="139"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Tingkat </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Ketepatan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Kepastian </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Batasan taksonomi </span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 2.65in;" valign="top" width="254"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Organisme utuh </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Sekumpulan gen</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Perubahan genetik sulit atau tidak mungkin dikarakterisasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="letter-spacing: -0.4pt;">Hanya dapat dipakai dalam satu spesies atau satu genus</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 2.05in;" valign="top" width="197"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Sel atau molekul</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Satu gen tunggal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Perubahan bahan genetik dikarakterisasi dengan baik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="letter-spacing: -0.4pt;">Tidak ada batasan taksonomi</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Dalam rekayasa genetika, kita memindahkan satu gen tunggal yang fungsinya sudah diketahui dengan jelas, sedangkan dengan pemuliaan selektif yang ditransfer adalah sekumpulan gen yang fungsinya tidak diketahui. Dengan meningkatkan ketepatan dan kepastian dalam manipulasi gen, maka risiko untuk menghasilkan organisme dengan sifat-sifat yang tidak diharapkan dapat diminimumkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN"><span> </span>Dalam pemuliaan selektif, kita mengawinkan organisme dari satu spesies, dari spesies yang berbeda, dan kadang-kadang dari genus yang berbeda. Dalam rekayasa genetika sudah tidak ada lagi hambatan taksonomi. </span></div><b><span lang="IN">9. Teknologi Rekayasa Protein</span></b><span lang="IN"></span> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Teknologi rekayasa protein sering digunakan bersamaan dengan rekayasa genetiak untuk menungkatkan profil atau kinerja suatu protein, dan untuk mengkonstruksi protein baru yang secara alami tidak ada. Dengan teknologi rekayasa protein, kita dapat meningkatkan daya katalis suatu enzim sehingga dapat lebih produktif pada kondisi proses-proses inustri. Selain itu, kemajuan dalam rekayasa protein juga memungkinkan kita membuat enzim baru dengan dasar antibodi, yang disebut <i>abzyme</i>. </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN"> </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: center;"><b><span lang="IN">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><span lang="IN">Antonius Suwanto, 2002, Bioteknologi, Pusat Penerbit Univ. Terbuka Jakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;"><span lang="IN">Conn, E.E. 1987. <i>Outlines of Biochemistry</i>. New York USA: John Wiley & </span>Sons.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;"> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;">Girindra, A. 1986. <i>Biokimia.</i> Jakarta : Gramedia</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;"> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;">Lehninger, A.L. 1982. <i>Biochemistry</i>. New york : Worth Publisher Inc.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;"> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;">Trehan, K. 1980. <i>Biochemistry</i>. New delhi: Wiley Eastern Limited.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;"> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;">Wirahadikusumah, M. 1983. <i>Biokimia Protein Enzim dan Asam Nukleat</i>. Bandung : Penerbit ITB.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Wirahadikusumah, M. 1983. <i>Biokimia</i>. Bandung : Penerbit ITB</div></div></div></div></div>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-33474001084179029012011-04-08T07:36:00.000-07:002011-04-08T07:36:41.553-07:00soal<span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%;"><br />
</span> <br />
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">1. Jamur yang dipakai untuk pembuatan </span></span><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="SV"><span class="Apple-style-span">kecap</span><span class="Apple-style-span"> </span></span></i></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">dari bahan kedelai adalah…</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 100%;">A.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Rhizopus oligosporus</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 100%;">B.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Neurospora sitophylla</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 100%;">C.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Aspergillus Wentii</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 100%;">D.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Auricularia polytrica</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 100%;">E.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Volvariella volvacea</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt;"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span>2.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan Sari Kelapa berupa Nata de coco, adalah ……</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">A.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Lactobacillus bulgaricus</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">B.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Escherichia colli</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">C.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Lactobacillus casei</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">D.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Acetobactera xyllinum</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">E.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Chlostridium butiricum</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt;"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span>3.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Mikroorganisme yang dipergunakan dalam pembuatan insulin untuk penderita diabetes melitus adalah ….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">A.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Lactobacillus bulgaricus</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">B.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Escherichia colli</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">C.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Lactobacillus casei</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">D.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Acetobactera xyllinum</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">E.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Chlostridium butiricum</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span>4.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Dalam pembuatan keju<span> </span>lunak diperlukan mikroorganisme ………</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">A.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Bacillus thuringiensis </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">B.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Acetobactera xyllinum</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">C.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Penicillium camemberti </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">D.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Lactobacillus bulgaricus</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">E.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Pseudomonas denitrificans</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt;"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span>5.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Jenis Bakteri yang dimanfaatkan sebagai pupuk, karena kemampuannya memfiksasi nitrogen adalah …..</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">A. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Anabaena</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">azolae </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">B. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Escherichia sp.</span><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C. <span> </span>Mikorhiza<span><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D. <span> </span>Rhizobium sp.<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">E. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Lactobacillus sp. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -27pt;"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span>6.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Pembuatan Tempe dari kedelai menggunakan mikrobia …..</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">A. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Auricularia sp</span><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">B. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Saccharomyces sp.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C. <span> </span>Volvariella sp.<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D.<span> </span><span> </span>Aspergillus wentii </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">E. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Rhizopus sp.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt;"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">7.<span style="font-family: ";"> </span></span><span style="font-size: 100%;">Dalam pembuatan sake diperlukan ….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">A. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Auricularia sp.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">B. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Saccharomyces sp.</span><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">C. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Volvariella sp.</span><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">D. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Streptomyces sp.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">E. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Acetobacter Xilinum </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span>8.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Berikut jenis mikroorganisme yang diman faatkan sebagai penghasil protein sel <span> </span>tunggal </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">1 <span> </span>Spirullina</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">2 <span> </span>Chlorella </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">3.<span> </span>Methilophillus </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">4.<span> </span>Fusarium<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Urutkan dengan tepat<span> </span>jenis mikroorganisme penghasil Protein sel tunggal ( SCP) itu dari Ganggang hijau , Jamur Ganggang biru<span> </span>dan Bakteri adalah </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">A.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">1 – 2 – 3 – 4</span><span style="font-size: 100%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">B<span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">2 – 1 – 3 – 4</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">C<span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">1 – 2 – 4 – 3</span><span style="font-size: 100%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">D. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">2 – 3 – 1 – 4</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">E.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">2 – 4 – 1 – 3</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt;"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span>9.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Jenis bakteri yang dapat dimanfaatkan dalam bioremediasi minyak yang tumpah di laut….. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">A. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Entamuba coly </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">B. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Pseudomonas sp</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">C.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Escherichia coly</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">D.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Neurospora sitophylla</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">E.<span> </span>Balantidium coly</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -27pt;"><span style="font-size: 100%;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">10.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Antibiotik streptomisin untuk membasmi jenis bakteri Myxobacterium tubercullosa pada penderita TBC dihasilkan oleh …</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">A. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Penisilium notatum</span><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">B. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Streptomyces griceus</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">C. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Chepalosporium</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">sp.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">D. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Acetobacter</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">E. <span> </span>Chlostridium pasteurianum </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -27pt;"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">11. Jenis<span> </span>antibody yang dibuat dari teknik hibridoma yang bisa untuk menghilangkan<span> </span>sel kanker<span> </span>adalah ...</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span><span> </span>A. <span> </span>Interferon<span><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B<span> </span>Antibiotik<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C<span></span>. Monoklonal<span><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D.<span> </span>Vaksin<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E. <span></span>Multyiklonal</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span><span> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">12.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Hormon insulin yang dipakai dalam pengobatan Diabetes mellitus menggunakan rekayasa genetika berupa</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">..</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>A. <span> </span>Teknik Hibridoma</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>B.<span> </span>Teknik Plasmid</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>C. <span> </span>Cloning protoplast</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>D.<span> </span>Mutasi yang terekombinasi </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>E. <span> </span>Mutasi </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span><span> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">13. Fermentasi kotoran ternak oleh mikroorganisme tertentu, ternyata dapat menjadi sumber energi alternative</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">karena dapat</span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">menghasilkan gas</span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">…..</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>A.<span> </span>Metana<span> </span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B.Nitrogen Oxide</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C.<span> </span>Amoniak </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D. Hidrogen</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E.<span> </span>L.N.G</span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">14.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Salah satu bakteri yang dapat</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">dimanfaat kan dalam pemisahan logam dari bijihnya adalah ……</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span></span><span style="font-size: 100%;">A. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Bacillus thuringiensis</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">B. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Aspergillus niger</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 100%;">C. <span> </span>Thiobacillus ferooksidan</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 100%;"> </span><span lang="PT" style="font-size: 100%;">D . Azotobacter Aceti</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="PT" style="font-size: 100%;"><span> </span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E.<span> </span>Chlostridium pasturienum</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">15. Enzim untuk menyambung DNA dalam rekayasa genetika adalah</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">A. Ligase</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B. Hialoronidase</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C. Peptidase</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D. Enolase</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E. Endonuklease Restriksi</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">16. Jamur yang dipergunakan untuk makanan yang dibiakkan di merang (bekas tanaman padi) adalah ….</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span></span><span style="font-size: 100%;">A. Aspergillus flavus</span><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">B. Aspergillus wentii</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">C. Neurospora sitophylla</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">D. Amanita phaloides</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">E.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Volvariella volvacea</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">17. Dalam</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Rekayasa genetika teknik Cloning Zygot</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">yang sudah dibentuk akan mengalami perkembagan</span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">menjadi embrio urutan yang benar dari perkembangan itu</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">A.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Zygot -- gastrula – morula – blastula</span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">B.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Zygot – morula – gastrula – blastula</span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">C.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Zygot – blastula – morula – gastrula</span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">D.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Zygot – blastula – gastrula – morula</span></span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">E.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Zygot – morula – blastula - gastrula</span></span></span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">18. Kemampuan jaringan<span> </span>meristem yang mampu membentuk individu baru disebut</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">A.<span> </span>Defrensiasi</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B.<span> </span>Totipotensi</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C.<span> </span>Specialisasi</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D.<span> </span>morfogenesis</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E.<span> </span>Organogenesis</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 13.5pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">19.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Berikut ini yang tidak termasuk rekayasa genetika adalah …..</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span>A.<span style="font-family: ";"> </span></span>Pembuatan bio gas oleh bakteri</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span>B.<span style="font-family: ";"> </span></span>Pembuatan hormon insulin oleh bakteri</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span lang="SV"><span>C.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="SV">Penyambungan DNA untuk mendapatkan bibit unggul tahan wereng</span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span lang="SV"><span>D.<span style="font-family: ";"> </span></span>Kloning domba dolly</span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span lang="SV"><span>E.<span style="font-family: ";"> </span></span>Therapi gen</span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">20. Antibodi untuk membunuh virus disebut</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">A. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Serum</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">B.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">vaksin</span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">C.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Antibiotik</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">D.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Interferon</span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">E.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Antibody monoclonal</span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">21. Bacillus thuringiensis dipakai dalam bidang</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">A.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Peternakan</span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">B.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Kedolteran</span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">C.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">pertanian</span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">D.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Industri</span><span class="Apple-style-span"> makanan</span></span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">E.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Industri minuman</span></span></span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">22. Enzim Pencernaan Lipase , Amilase dapat dibuat dengan bioteknologi dari pembiakan jenis mikroorganisme …</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">A. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Propionibacterium</span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">B. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Aspergillus </span><span class="Apple-style-span">niger</span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">C. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Corynobacterium glutamicum</span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">D. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Lactobacillus bulgaricus</span></span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span><span class="Apple-style-span">E. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Streptococus</span></span><span><span class="Apple-style-span"> thermophyllus</span></span></span></span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">23. Penicillium chrisogenum dan Penicillium notatum bisa untuk membuat …</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">A </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Keju</span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">B.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Interferon</span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">C. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Antibiotic</span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">D.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Serum</span></span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">E.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Vaksin</span></span></span></span></span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span"></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">24. Anmoniak dirubah menjadi nitrat memmerlukan bakteri nitrifikasi antara lain .....</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">A. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Rhizobium</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">B.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Streptococus</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">C.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Azotobacter</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">D.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Acetobacter</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">E. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Nitrococus</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">25. Proses degradasi substabsi berbahaya berupa limbah </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">yang berada di lingkungan dengan menggunakan mikroorganisme disebut </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">A. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Biometalurgi</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">B. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Biodegradasi</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">C.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Biioremediasi</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">D.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Eutrofikasi</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">E.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Biomagnifikasi</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">26. Bakteri khemolitotrof adalah bakteri </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">A.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">menggunakan senyawa kimia sebagai sumber energinya</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">B.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">kemoautotrof yang mampu menghasilkan senyawa asam untuk memcah batuan</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">C.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">kemoautotrof yang hidup dibatuan</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">D.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Yang menggunakan senyawa organic dalam batuan sebagai sumber energi</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">E.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">kemoautotrof yang makan batuan</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">27. Perhatikan organ berikut ini! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">1. <span> </span>umbai cacing<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">2. <span> </span>rambut kepala<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">3. <span> </span>rambut dada </span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">4. <span> </span>tulang ekor</span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">5. <span> </span>bulu mata</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">6.<span> </span>gigi taring<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Petunjuk evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia ( Rudimenter yang bisa menunjukkan evolusi adalah.....</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span>A.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;">1 dan 2 </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B. <span> </span>3 dan 5</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C. <span> </span>1 dan 6<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D. <span> </span>5 dan 6<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E. <span> </span>2 d</span><span style="font-size: 100%;">an 5</span><span style="font-size: 100%;"> </span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><span> </span></span><span style="font-size: 100%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">28. Homologi alat-alat tubuh merupakan bukti adanya evolusi. Anggota-anggota tubuh yang tidak homolog adalah ....</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">A. tangan manusia dengan sayap burung<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B. sayap burung dengan sayap laron </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C. kaki depan lembu dengan tangan manusia <span> </span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D. tangan manusia dengan sirip dada paus</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E.<span> </span>sirip dada paus dengan<span> </span>kaki depan katak</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">29. Pernyataan di bawah ini yang merupakan bukti adanmya evolusi dari makhluk hidup, kecuali.... </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">A. Adanya variasi di antara individu-individu dalam suatu keturunan.<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B. Adanya homologi.<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C. Adanya embriologi perbandingan.<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D. Adanya seleksi alam<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E. Adanya fosil</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">30. Perhatikan data deretan gen pada kromosom ini </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>1 2 3 4 5 6 7 8 </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 100%;"><span>·</span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> 9 0 1 2 3 menjadi 1 2 2 3 4 5 6 7 8 </span><span style="font-family: Symbol; font-size: 100%;"><span>·</span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> 9 0 1 2 3</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>Bagan di atas menunjukkan macam mutasi kromosom yaitu .....</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="A"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">delesi</span><span style="font-size: 100%;"> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">katenasi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">translokasi</span><span style="font-size: 100%;"> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">inversi</span><span style="font-size: 100%;"> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">duplikasi</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">31.Berikut data-data fosil kuda yang diketemukan :</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>1. <span> </span>Merihipus<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>2.<span> </span>Equus<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>3.<span> </span>Pliohippus</span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">4.<span> </span>Mesohippus</span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">5.<span> </span>Hiracotherim</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>Urutan evolusi kuda yang benar dari yang tertua dengan jari berjumlah 5<span> </span>ke muda<span> </span>yang jari kakinya berjumlah 1<span> </span>adalah .....</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="A"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">5 – 1 – 3 – 4 – 2 </span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">5 – 4 – 3 – 1 – 2</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">5 – 4 – 1 – 3 – 2 </span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">5 – 3 – 1 – 4 – 2</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">5 – 3 – 4 – 1 – 2 </span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">32. Teori yang menyatakan bahwa atmosfer purba merupakan tempat dimulainya kejadian makhluk hidup berasal dari :</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span><span> </span></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;">A. Lazzaro Spalanzani </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;">B. <span> </span>Harold Urey<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C. Louis Pasteur </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D.<span> </span>Stanley Miller</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E. Fransisco Redi </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">33.</span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Pernyataan yang tepat mengenai bahan produk organisme dalam bioteknologi konvensional yang tepat adalah … .</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 19.5pt;"><tbody>
<tr style="height: 17.65pt;"> <td style="border-style: none solid solid none; height: 17.65pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 18pt;" width="24"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV" style="color: black; font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><span style="font-size: 100%;"><br />
</span></td> <td style="border-style: solid solid solid none; height: 17.65pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 54pt;" width="72"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black; font-size: 100%;">Bahan</span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; height: 17.65pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 70.3pt;" width="94"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black; font-size: 100%;">Produk</span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; height: 17.65pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 66pt;" width="88"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black; font-size: 100%;">Organisme</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 13.5pt;"> <td style="border-style: none solid solid; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 18pt;" width="24"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black; font-size: 100%;">a.</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 54pt;" width="72"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Limposit</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 70.3pt;" width="94"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Antibodi monokloral</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 66pt;" width="88"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Bakteri</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 13.5pt;"> <td style="border-style: none solid solid; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 18pt;" width="24"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black; font-size: 100%;">b.</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 54pt;" width="72"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Gen insulin</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 70.3pt;" width="94"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Insulin</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 66pt;" width="88"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Bakteri</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 13.5pt;"> <td style="border-style: none solid solid; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 18pt;" width="24"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black; font-size: 100%;">c.</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 54pt;" width="72"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Ampas tahu</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 70.3pt;" width="94"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Oncom</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 66pt;" width="88"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Neurospora sitophila</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 13.5pt;"> <td style="border-style: none solid solid; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 18pt;" width="24"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black; font-size: 100%;">d.</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 54pt;" width="72"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Kedelai</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 70.3pt;" width="94"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Kecap</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 66pt;" width="88"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Saccaromyces</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 13.5pt;"> <td style="border-style: none solid solid; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 18pt;" width="24"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="color: black; font-size: 100%;">e.</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 54pt;" width="72"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Kedelai</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 70.3pt;" width="94"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Tahu</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; height: 13.5pt; padding: 0cm 1.5pt; width: 66pt;" width="88"> <div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 100%;">Rhizopus oligoporus</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">34<span> </span>Jumlah penduduk di desa Sumbang Bojonegoro 10.000, dari penduduk itu<span> </span>100 orang menderita albino. Berapa orang yang kulitnya normal namun membawa albino ?</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>A.<span> </span>1800</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B.<span> </span>8100</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C.<span> </span>3200<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D.<span> </span>9600</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E.<span> </span>3600</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">35. Mutasi gen terjadi karena perubahan ….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>A.<span> </span>jumlah gen dalam suatu kromosom</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>B.<span> </span>letak gen dalam kromosom</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>C.<span> </span>jumlah kromosom dalam inti sel</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>D.<span> </span>letak kromosom dalam inti sel</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>E.<span> </span>letak nukleotida dalam gen</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">36. Di suatu kota yang berpenduduk 1 juta orang terdapat 9 % laki – laki buta warna. Maka jumlah perempuan yang menderita buta warna adalah ….</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">A.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">9.000 orang</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">B. 9.100 orang</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">C.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">8.281 orang</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">D. 8.100 orang</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">E.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">300.000 orang</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">37 . Perhatikan gambar percobaan Stanley Miller berikut<span> </span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span style="font-size: 100%; height: 12px; left: 0px; margin-left: 196px; margin-top: 8px; position: absolute; width: 32px; z-index: 13;"><img height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Owner/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image005.gif" width="32" /></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">tempat pengumpulan asam dan proses pembentukan asam amino amino secara berurutan berlangsung pada nomer... .</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">1 dan 3<span> </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">2 dan 5</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">2 dan 4<span> </span></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">3 dan 4</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">4 dan 5</span></li>
</ol><div class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">38. Teori Use and disuse dikemukakan oleh </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">A. Charles Darwin</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">B. Lamark</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">C. Erasmus Darwin</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">D. Weismann </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span"></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">E. George Cuvier</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-size: 100%;"><span> </span><span> </span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">39. Teori yang menyatakan Generatio Spontanea dikemukakan oleh </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span><span> </span></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;">A. Lazzaro Spalanzani </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;">B .Harold Urey</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;">C. Louis Pasteur </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;">D. Aristoteles</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;">E. Fransisco Redi </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">40. Perhatikan diagram mutasi kromosom di bawah ini !</span></span></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrInL6depcYnCiBHmk_hW_kng4I-0zBJnpoVSIOOKbKgJF5u05I3Utd0Gi2OfOSOW5tqbRsFH4yTIJtbhczKfvFeoyuh1U-WJUStKhb2jrUGy2ON32Trv8OHNS-NXjf_Gq_GaJv8chCyU/s1600-h/GB+20.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5423547313308163618" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrInL6depcYnCiBHmk_hW_kng4I-0zBJnpoVSIOOKbKgJF5u05I3Utd0Gi2OfOSOW5tqbRsFH4yTIJtbhczKfvFeoyuh1U-WJUStKhb2jrUGy2ON32Trv8OHNS-NXjf_Gq_GaJv8chCyU/s320/GB+20.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 70px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Mutasi tersebut adalah … .</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">a.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Inversi dan insersi</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">b.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Translokasi dan ransverse</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">c.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Transisi dan katenasi</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">d.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Delasi dan duplikasi</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">e.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Defisiensi dan dipurnasi</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">42.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Pernyataan di bawah ini menyebabkan peruba-han leher jerapah</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">1. </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Pada masa lampau terdapat jerapah berleher panjang maupun berleher pendek</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">2.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">memanjangnya leher jerapah karena pengaruh lingkungan</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">3.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Jerapah berleher pendek mati, sedangkan berleher panjang tetap lestari/hidup</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">4.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Jerapah berleher panjang berasal dari nduk jerapah bereher pendek</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Menurut teori evolusi Darwin yang ada hu-bungannya dengan evolusi jerapah adalah …. .</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">A.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">1 dan 2</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">B. 1 dan 3</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">C.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">2 dan 3</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">D. 2 dan 4</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">E.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">3 dan 4</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">44.<span> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%;">. </span><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Perhatikan gambar ini :</span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> .</span><span style="font-size: 100%; height: 2px; left: 0px; margin-left: 20px; margin-top: 11px; position: absolute; width: 254px; z-index: 3;"><img height="2" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Owner/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image014.gif" width="254" /></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span><span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span><sub>0</sub><span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span><span> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> A<span> </span>B<span> </span>C<span> </span>D<span> </span>E<span> </span>F<span> </span>G<span> </span>H<span> </span>I</span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>Jika terjadi mutasi khromosom duplikasi maka ….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%; height: 2px; left: 0px; margin-left: 44px; margin-top: 16px; position: absolute; width: 254px; z-index: 4;"><img height="2" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Owner/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image015.gif" width="254" /></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span></span><span lang="PT" style="font-size: 100%;">A.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span><sub>0</sub><span> </span>.<span> </span>.<span> </span>. </span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;"> AB<span> </span>B<span> </span>C<span> </span>D<span> </span>E<span> </span>F<span> </span>G<span> </span>H<span> </span>I</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%; height: 2px; left: 0px; margin-left: 47px; margin-top: 11px; position: absolute; width: 254px; z-index: 5;"> <img height="2" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Owner/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image015.gif" width="254" /></span><span lang="PT" style="font-size: 100%;"><span> </span>B .<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span><sub>0</sub><span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;"> A<span> </span>B<span> </span>C<span> </span>D<span> </span>E<span> </span>F<span> </span>G<span> </span>H<span> </span>I<span> </span>1<span> </span>2</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%; height: 2px; left: 0px; margin-left: 44px; margin-top: 16px; position: absolute; width: 254px; z-index: 6;"><img height="2" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Owner/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image015.gif" width="254" /></span><span lang="PT" style="font-size: 100%;"><span> </span>C .<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span><sub>0</sub><span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;"> A<span> </span>C<span> </span>B<span> </span>E<span> </span>D<span> </span>F<span> </span>H<span> </span>G<span> </span>I</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%; height: 2px; left: 0px; margin-left: 44px; margin-top: 16px; position: absolute; width: 254px; z-index: 7;"><img height="2" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Owner/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image015.gif" width="254" /></span><span lang="PT" style="font-size: 100%;"><span> </span>D .<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span><sub>0</sub><span> </span>.<span> </span>.<span> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;"> A<span> </span>B<span> </span>C<span> </span>D<span> </span>E<span> </span>F<span> </span>G<span> </span>H<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 4pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%; height: 2px; left: 0px; margin-left: 44px; margin-top: 16px; position: absolute; width: 254px; z-index: 8;"><img height="2" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Owner/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image015.gif" width="254" /></span><span lang="PT" style="font-size: 100%;"><span> </span>E .<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span>.<span> </span><sub>0</sub><span> </span>.<span> </span>.<span> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;"> A<span> </span>B<span> </span>C<span> </span>D<span> </span>E<span> </span>F<span> </span>G<span> </span>H<span> </span>I</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%;">45. </span><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Dalam suatu hutan Sheerwood di Inggris terdapat populasi ngengat <i>Biston</i> <i>betularia</i> bersayap terang dan sebagian bersayap gelap. Dengan adanya perkembangan industrialisasi di Inggris, maka ….</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>A.<span> </span>pertumbuhan populasi ngengat bersayap terang terhambat daripada ngengat bersayap gelap.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>B.<span> </span>pertumbuhan populasi ngengat bersayap gelap terhambat daripada yang bersayap terang.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>C.<span> </span>ngengat yang bersayap terang akan berubah menjadi yang bersayap gelap.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>D.<span> </span>ngengat yang bersayap gelap akan berubah menjadi yang bersayap terang</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>E.<span> </span>kedua jenis ngengat tersebut akan musnah dengan adanya dampak dari industrialisasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">46 Pada suatu masyarakat jumlah anggotanya 20.000 orang. Apabila diketahui 84% dari anggota masyarakat tersebut kulitnya normal. Berapa jumlah anggota masyarakatnya yang kulitnya normal yang membawa sifat albino ?</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">A.<span> </span>3200 orang<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B.<span> </span>7200 orang</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C.<span> </span>360 orang<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D.<span> </span>9600 orang</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E.<span> </span>4800 orang</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">47. Perubahan jumlah kromosom dari keada an aslinya yang ada di dalam sel suatu individu disebut...</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> A.<span> </span>modifikasi<span> </span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> B.<span> </span>adaptasi</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C.<span> </span>evolusi</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D.<span> </span>mutasi</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E.<span> </span>gagal berpisah</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.6pt; text-indent: -21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.6pt; text-indent: -21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">48. Dalam suatu populasi terkena radiasi diketahui keturunannya 16 orang albino. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Tentukan frekuensi keturunan yang fertil dari seluruh genotipe yang ada kalau individu yang albino mandul (gen albino bersifat resesif), maka di dapat ...</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">A.<span> </span>AA : Aa = 36 : 48<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B.<span> </span>AA : Aa : aa = 36 : 48 : 16<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C.<span> </span>AA : aa = 50% : 25%<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D.<span> </span>AA : Aa : aa = 50% :<span> </span>25%: 25%<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E. <span> </span>AA : Aa = 50% : 50%<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.6pt; text-indent: -21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">49. Ditemukan dua fosil dari jenis hewan yang sama. Fosil yang satu mempunyai ukuran tubuh 0,4m, kepalany kecil, jari kaki muka berjumlah 4, dan diperkirakan umurnya 56<span> </span>juta tahun.( zaman Eosin ) sedang Fosil yang lainnya diperkirakan mempunyai ukuran tubuh 0,6 m, kepalanya lebih besar, jari kaki muka berjumlah tiga dan diperkirakan umurnya 36<span> </span>juta tahun.(<span> </span>Zaman Miosin)<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan kuda yang terakhir ditemukan dijaman miosin itu<span> </span>adalah .....</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> A.<span> </span>Pliohippus<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B.<span> </span>Mesohippus<span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C.<span> </span>Eohippus </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D.<span> </span>Equus</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E. Merryhippus</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">50. Dalam suatu wilayah yang berpenduduk 100.000 orang, di antaranya terdapat 250 orang albino, maka jumlah orang yang normal tetapi membawa gen untuk albino, diperkirakan ada ........ </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">A. 5900 orang </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">B. 9500 orang </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">C. 95000 orang </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">D. 59000 orang </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E. 15900 orang </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">51 Akhir Kehidupan suatu zaman terjadi kehancuran sehingga zaman satu dengan yang lain tidak berhubungan ( Kataklisme ) dikermukakan oleh </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">A. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">George Cuvier</span><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">B.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Harold Urey</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">C. </span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">J.B Lamarck</span><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">D.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Charles Darwin</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">E. <span> </span>Oparin</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><br />
</span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">2. 52. Jenis bakteri yang digunakan </span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">untuk mengendalikan serangga dengan menghasilkan endotoksin hasil rekayasa genetika adalah .....</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;">A.<i><span> </span>Escherichia</i></span><span lang="PT" style="font-size: 100%;"> <i>coli</i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="PT" style="font-size: 100%;">B.<i><span> </span>Rhizobium</i></span><span lang="PT" style="font-size: 100%;"> <i>leguminosorum</i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">C.<i><span> </span>Pseudomonas</i></span><span style="font-size: 100%;"> <i>sp</i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">D.<i><span> </span>Bacillus</i></span><span style="font-size: 100%;"> <i>thuringiensis</i></span></div><h5 style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; page-break-after: avoid; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%; font-style: normal; font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span">E.</span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%; font-weight: normal;"><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Azotobacter</span></span></h5><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">53. </span></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Dampak diketemukannya bibit unggul yang memenuhi kebutuhan pangan kita adalah … .</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">a.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Bertambahnya varietas tanaman</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">b.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Berkurangnya plasma nutfah</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">c.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Hasil O</span><sub><span class="Apple-style-span">2</span></sub><span class="Apple-style-span"> di atmosfer bertambah</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">d.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Hasil CO</span><sub><span class="Apple-style-span">2</span></sub><span class="Apple-style-span"> di atmosfer bertambah</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.7pt;"><span style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span">e.</span><span style="font-family: ";"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Dihasilkannya makanan baru</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">54.<span> </span>Enzim penting yang digunakan dalam rekayasa genetika yang digunakan untuk memotong DNA dalam kepentingan teknik plasmid pada pembuatan hormone insulin adalah ....</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="A"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">ligase</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">arginase</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">brandikinin</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">endonuklease restriksi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">hyaloronidase</span></li>
</ol><div class="MsoBodyTextIndent2"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">55.Berikut ini adalah langkah-langkah Bioteknologi :</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>1.<span> </span>“Gen titipan” dimaksudkan kedalam plasmid </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>2.<span> </span>DNA yang mengandung gen titipan diberi Enzim Restriksi</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>3.<span> </span>Bakteri agen memperbanyak diri</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>4.<span> </span>Plasmid yang membawa “gen titipan” dimasukkan kedalam bakteri agen</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span> </span>Untuk langkah yang benar dari Biotektologi dengan teknik DNA Rekombinan pada teknik Plasmid adalah ....</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="A"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">2, 3, 4 dan 1</span><span style="font-size: 100%;"> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">1, 3, 4 dan 2</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">2, 1, 4 dan 3</span><span style="font-size: 100%;"> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">1, 2, 3 dan 4</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">2, 1, 3 dan 4</span></li>
</ol><div class="MsoBodyTextIndent2"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoBodyTextIndent2"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">56. Perhatikan beberapa contoh hasil bioteknologi berikut ini proses</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">hasil</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 100%;"><u><span lang="SV"><span class="Apple-style-span">Kultur jaringan</span></span></u></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Tanaman jati langka</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 100%;"><u><span lang="SV"><span class="Apple-style-span">Klonning</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Domba</span></span></u></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> yang mirip induknya</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 100%;"><u><span lang="SV"><span class="Apple-style-span">Fermentasi</span></span></u></span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">Berbagai makanan yang memiliki rasa dan Aroma yang lebih baik</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-indent: 0cm;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Dari data diatas penjelasan yang dapat disimpulkan tentang pentingnya bioteknologi dalam kehidupan manusia adalah …</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">a.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">bioteknologi menghasilkan individu </span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">yang mirip dengan induknya</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">b.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">bioteknologi membantu manusia dalam menyediakan kebutuhan hidup dan melestarikan lingkungan</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">c.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">bioteknologi dapat membantu dalam mengembangbiakan tananaman tertentu yang langka</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">d.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">bioteknologi dapat membantu menghasilkan makanan-makanan baru yang memiliki rasa yang lebih baik</span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">e.</span><span><span class="Apple-style-span"> </span></span><span class="Apple-style-span">bioteknologi dapat membantu manusia dalam mengembangkan teknik pengelolaan lingkungan</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">57.</span><span lang="SV" style="font-size: 100%;"> </span><span lang="NL" style="font-size: 100%;">Dalam suatu penelitian tentang albino didalam kelompok masyarakat<span> </span>didapatkan 4 % anggota masyarakat menderita albino. Berdasarkan data tersebut dapat diperkirakan prosentase penduduk yang normal tetapi membawa gen albino </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -16.15pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;"><span>A.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;">96 %</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -16.15pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;"><span>B.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;">60 %</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -16.15pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;"><span>C.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;">32 %</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -16.15pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;"><span>D.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;">16 %</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -16.15pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;"><span>E.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;">4%</span></div><div class="ListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span lang="NL" style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="NL" style="font-size: 100%;">58. Susu segar merupakan bahan makanan yang mudah rusak dalam penyimpanan oleh karena itu banyak dilakukan pengolahan menjadi beberapa produk dengan memanfaatkan mikroorganisme.Pernyataan yang menunjukkkan hubungan anatara<span> </span>jenis mikroorganisme dan produk yang dihasilkan dalam pengolahan susu adalah …</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -16.15pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;"><span>A.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="ES">Penicilium camemberti</span></i></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;"> –keju</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -16.15pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;"><span>B.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="ES">Lactobacillus bulgaricus</span></i></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;"> – keju</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -16.15pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;"><span>C.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="ES">Propionibacterium </span></i></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;">– mentega</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -16.15pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;"><span>D.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="ES">Lactobacillus casei</span></i></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;"> – yakult</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -16.15pt;"><span lang="ES" style="font-size: 100%;"><span>E.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="ES">sterptococcus thermophillus</span></i></span><span lang="ES" style="font-size: 100%;"> – yogurt</span></div><div class="ListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-size: 100%;">59. </span><span lang="NL" style="font-size: 100%;">Berikut dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan mikroorganisme.</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal"><span lang="NL" style="font-size: 100%;">pemisahan biji besi</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="NL" style="font-size: 100%;">penguraian plastik</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="NL" style="font-size: 100%;">pemberantasan hama</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="NL" style="font-size: 100%;">bioremediasi</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="NL" style="font-size: 100%;">Pernyataan diatas yang benar adalah... .</span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal"><span lang="NL" style="font-size: 100%;">1 dan 2</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="NL" style="font-size: 100%;">1 dan 3</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="NL" style="font-size: 100%;">1 dan 4</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="NL" style="font-size: 100%;">2 dan 3</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="NL" style="font-size: 100%;">2 dan 4</span></li>
</ol>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-72559024418187528652011-03-30T22:28:00.001-07:002011-03-30T22:28:18.054-07:00DEKARBOKSILASI OKSIDATIF<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://biologigonz.blogspot.com/2010/07/dekarboksilasi-oksidatif-siklus-krebs.html">DEKARBOKSILASI OKSIDATIF - SIKLUS KREBS</a> </h3><div class="post-header"> </div><span lang="IN">DEKARBOLSILASI OKSIDATIF</span><b><span lang="IN"><span style="font-weight: bold;"> </span></span></b><span lang="IN">atau disingkat </span><span lang="IN">dengan DO adalah proses Perubahan Piruvat Menjadi Asetilkoezim – A </span><ul><li><span lang="IN">Proses Deyang mana proses ini berlangsung karboksilasi Oksidatif ini di membran luar mitocondria sebagai fase antara sebelum Siklus Krebs ( Pra Siklus Krebs ) sehingga DO sering dimasukkan langsung dalam Siklus krebs . OK </span><b><span lang="IN"></span></b></li>
</ul><ul><li><span lang="IN"><span></span>Reaksi oksidasi piruvat hasil glikolisis menjadi asetil koenzim-A, merupakan tahap reaksi penghubung yang penting antara glikolisis dengan jalur metabolisme lingkar asam trikarboksilat (daur Krebs). </span></li>
<li><span lang="IN">Reaksi yang diaktalisis oleh kompleks piruvat dehidrogenase dalam matriks mitokondria melibatkan tiga macam enzim (piruvat dehidrogenase, dihidrolipoil transasetilase, dan dihidrolipoil dehidrogenase), lima macam koenzim (tiaminpirofosfat, asam lipoat, koenzim-A, flavin adenin dinukleotida, dan nikotinamid adenin dinukleotida) dan berlangsung dalam lima tahap reaksi. </span></li>
<li><span lang="IN">Keseluruhan reaksi dekarboksilasi ini irreversibel, dengan ∆ G<span style="position: relative; top: 2pt;">0</span><span> </span>= - 80 kkal per mol.</span></li>
</ul><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9RMRD209ZDGysDjDlbFxLdbsjjkEpB6eNS7EFbJDxPMbYPy6TVGM4lJ087pVPSFeLFePgy19-4nvniMHEzr13OAQ1pMZq2aWmClOhswtQh_CzJ2IEC5muGbOcW01phwtJd56O7i56mNiF/s1600/DEKARBOKSILASI+OKSIDATIF.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5495040368639320274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9RMRD209ZDGysDjDlbFxLdbsjjkEpB6eNS7EFbJDxPMbYPy6TVGM4lJ087pVPSFeLFePgy19-4nvniMHEzr13OAQ1pMZq2aWmClOhswtQh_CzJ2IEC5muGbOcW01phwtJd56O7i56mNiF/s400/DEKARBOKSILASI+OKSIDATIF.png" style="cursor: pointer; display: block; height: 50px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a> <ul style="text-align: justify;"><li><span lang="IN">Reaksi ini merupakan jalan masuk utama karbohidrat kedalam daur Krebs. </span></li>
<li><span lang="IN">Tahap reaksi pertama dikatalis oleh piruvat dehidrogenase yang menggunakan tiamin pirofosfat sebagai koenzimnya. </span></li>
<li><span lang="IN">Dekarboksilasi piruvat menghasilkan senyawa α-hidroksietil yang terkait pada gugus cincin tiazol dari tiamin pirofosfat. </span></li>
<li><span lang="IN">Pada tahap reaksi kedua α-hidroksietil didehidrogenase menjadi asetil yang kemudian dipindahkan dari tiamin pirofosfat ke atom S dari koenzim yang berikutnya, yaitu asam lipoat, yang terikat pada enzim dihidrolipoil transasetilase. </span></li>
<li><span lang="IN">Dalam hal ini gugus disulfida dari asam lipoat diubah menjadi bentuk reduksinya, gugus sulfhidril. Pada tahap reaksi ketiga, gugus asetil dipindahkan dengan perantara enzim dari gugus lipoil pada asam dihidrolipoat, kegugus tiol (sulfhidril pada koenzim-A). </span></li>
<li><span lang="IN">Kemudian asetil ko-A dibebaskan dari sistem enzim kompleks piruvat dehidrogenase. </span></li>
<li><span lang="IN">Pada tahap reaksi keempat gugus tiol pada gugus lipoil yang terikat pada dihidrolipoil transasetilase dioksidasi kembali menjadi bentuk disulfidanya dengan enzim dihidrolipoil dehidrogenase yang berikatan dengan FAD (flavin adenin dinukleotida). </span></li>
<li><span lang="IN">Akhirnya (tahap reaksi kelima) FADH<span style="position: relative; top: 5pt;">+</span><span> </span>(bentuk reduksi dari FAD) yang tetap terikat pada enzim, dioksidasi kembali oleh NAD<span style="position: relative; top: 2pt;">+</span><span> </span>(nikotinamid adenin dinukleotida) manjadi FAD, sedangkan NAD<span style="position: relative; top: 2pt;">+</span><span> </span>berubah menjadi NADH (bentuk reduksi dari NAD<span style="position: relative; top: 2pt;">+</span>).</span></li>
</ul><div class="post-body entry-content"><style>
@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }.MsoChpDefault { font-size: 10pt; }div.WordSection1 { page: WordSection1; }
</style> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="IN">Pengaturan Dekarboksilasi Piruvat</span></b></div><ul style="text-align: justify;"><li><span lang="IN"><span></span>Telah diketahui bahwa di samping mengandung tiga macam enzim tersebut di atas, kompleks enzim piruvat dehidrogenase juga mempunyai dua macam enzim yang terdapat dalam sub unit pengaturnya, yaitu piruvat dehidrogenase kinase dan piruvat dehidrogenase fosfatase. </span></li>
<li><span lang="IN">Kedua enzim ini berperan dalam mengatur laju reaksi dekarboksilasi piruvat dengan cara mengendalikan kegiatan subunit katalitiknya pada kompleks enzim piruvat dehidrogenase itu sendiri.</span></li>
</ul><span lang="IN">Untuk lebih jelasnya perhatikan skema ini <br />
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCnFx22-ekDLXinxpn8j6N6zl1c_aTggKZevwX8iFXdSgzmdE6DVlykm20qDI0BFCoD0QQIokZdQ60cir91c02QBWqypyTzi4zQMARneQtn4uN5N_X3N4GlDNJpF9dYkPCIXfOtgFhW68p/s1600/DO+PROSES.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5495042528156307410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCnFx22-ekDLXinxpn8j6N6zl1c_aTggKZevwX8iFXdSgzmdE6DVlykm20qDI0BFCoD0QQIokZdQ60cir91c02QBWqypyTzi4zQMARneQtn4uN5N_X3N4GlDNJpF9dYkPCIXfOtgFhW68p/s400/DO+PROSES.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 377px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><style>
@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }.MsoChpDefault { font-size: 10pt; }div.WordSection1 { page: WordSection1; }
</style> <ul style="text-align: justify;"><li><span lang="IN">Bila jumlah ATP yang dihasilkan oleh daur kreb dan fosforilasi bersifat oksidasi terlalu banyak, keseimbangan reaksi akan berjalan kebawah (laju reaksi fosforilasi sub unit katalitik kompleks piruvat dehidrogenase bertambah besar) sehingga kegiatan kompleks piruvat dehidrogenase terhambat dan menjadi tidak aktif. </span></li>
<li><span lang="IN">Hal ini menyebabkan terhentinya reaksi pembentukan asetil ko-A dari piruvat. Akibatnya, jumlah asetil ko-A yang diperlukan untuk daur Krebs akan berkurang sehingga laju reaksi daur Krebs terhambat dan produksi ATP terhenti. </span></li>
<li><span lang="IN">Sebaliknya jika jumlah ADP banyak (ATP sedikit), keseimbangan reaaksi didorong ke atas (laju reaksi defosforilasi kompleks piruvat dehidrogenase bertambah besar) sehingga kegiatan kompleks piruvat dehidrogenase bertambah. </span></li>
<li><span lang="IN">Akibatnya, reaksi dekarboksilasi piruvat menjadi asetil ko-A naik, sehingga laju reaksi daur Krebs bertambah besar dan produksi ATP bertambah banyak</span></li>
</ul></div>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-43883343818068775562011-03-30T22:26:00.003-07:002011-03-30T22:26:15.574-07:00KANKER<h2 class="date-header"><span></span></h2><div class="date-posts"> <div class="post-outer"> <div class="post hentry"> <a href="" name="6767042329486495196"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://biologigonz.blogspot.com/2010/03/sel-kanker.html">SEL KANKER</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk_M2bCZIVBRylKusMb8CvQst02i9gwDM7iAoPO62xnCnNeRkyqKgpuPNIet7m4FDAbVLQ2VimKlSTExUr_fu7zph4IkcShH3AMaLxW8DSzfZJGDt091UWpqBEW5cwPhAmjOjnd31iORAo/s1600/sel+kanker.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536204968696130962" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk_M2bCZIVBRylKusMb8CvQst02i9gwDM7iAoPO62xnCnNeRkyqKgpuPNIet7m4FDAbVLQ2VimKlSTExUr_fu7zph4IkcShH3AMaLxW8DSzfZJGDt091UWpqBEW5cwPhAmjOjnd31iORAo/s400/sel+kanker.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 283px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 353px;" /></a> <br />
<style>
@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}@font-face {
font-family: "Calibri";
}@font-face {
font-family: "TimesNewRoman";
}@font-face {
font-family: "TimesNewRoman,Italic";
}@font-face {
font-family: "TimesNewRoman,Bold";
}@font-face {
font-family: "SymbolOOEnc";
}@font-face {
font-family: "@SymbolOOEnc";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0cm 0cm 10pt; line-height: 115%; font-size: 11pt; font-family: "Calibri","sans-serif"; }.MsoChpDefault { }.MsoPapDefault { margin-bottom: 10pt; line-height: 115%; }div.Section1 { page: Section1; }
</style> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kanker atau disebut juga dengan karsinoma, merupakan penyakit yang disebabkan rusaknya mekanisme pengaturan dasar perilaku sel, khususnya mekanisme pertumbuhan dan diferen siasi sel yang diatur oleh gen, sehingga faktor genetik diduga kuat sebagai pencetus utama terjadinya kanker.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">pengertian</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> kanker adalah sel tubuh / sel somatik kita sendiri yang mengalami perubahan (</span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">transformasi</span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">)</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> sehingga bentuk, sifat dan kinetiknya berubah, sehingga tumbuhnya menjadi</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> autonom, liar, tidak terkendali dan terlepas dari koordinasi petumbuhan normal dan</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> bersifat ganas.</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzCA2LUtCc30MlgrwyT3CzJjFfgpiW7TIiOJ4Qf_Ae9kg8jd-BHcCdiNIaZd9NUhlQEZR_erB2HJt6UmUCW-qxQgCAWpCLjVnVBhyphenhyphenKQHCLFvp1v2lgI7v8_LptY7BAt-DDc91KKuKPIGm3/s1600/SEL+KANKER+10.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536933103196123554" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzCA2LUtCc30MlgrwyT3CzJjFfgpiW7TIiOJ4Qf_Ae9kg8jd-BHcCdiNIaZd9NUhlQEZR_erB2HJt6UmUCW-qxQgCAWpCLjVnVBhyphenhyphenKQHCLFvp1v2lgI7v8_LptY7BAt-DDc91KKuKPIGm3/s400/SEL+KANKER+10.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 326px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></div><ul style="text-align: justify;"><li> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;"><span style="text-decoration: underline;">maksud dari</span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neoplasma&action=edit&redlink=1" title="Neoplasma (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;"></span></a> ganas adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit" title="Penyakit"><span style="color: black;">penyakit</span></a> yang ditandai dengan kelainan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_sel" title="Siklus sel"><span style="color: black;">siklus sel</span></a> khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel secara mitosisnya melebihi batas normal)</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"></span></div></li>
<li><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">menyerang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_%28biologi%29" title="Jaringan (biologi)"><span style="color: black;">jaringan biologis</span></a> di dekatnya. </span></div></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sirkulasi_darah&action=edit&redlink=1" title="Sirkulasi darah (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">sirkulasi darah</span></a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_limfatik" title="Sistem limfatik"><span style="color: black;">sistem limfatik</span></a>, yang disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metastasis" title="Metastasis"><span style="color: black;">metastasis</span></a>. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">karakter sel kanker yang ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. t</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">umor adalah pengertian</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> untuk benjolan yang ada pada tubuh yang semakin membesar,</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumor" title="Tumor"><span style="color: black;">Tumor</span></a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin" title="Bahasa Latin"><span style="color: black;">bahasa Latin</span></a>; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_getah_bening" title="Kelenjar getah bening"><span style="color: black;">kelenjar getah bening</span></a> maupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_darah" title="Pembuluh darah"><span style="color: black;">pembuluh darah</span></a> ke organ lain.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Onkologi" style="color: black;" title="Onkologi">i</a><span style="color: black;">.</span></span></li>
</ul><span style="font-family: "; font-size: 100%;"></span><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Perlu diketahui sel kanker itu timbul dari sel normal tubuh kita sendiri yang mengalami transformasi menjadi ganas, karena adanya mutasi spontan atau induksi </span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">karsinogen </span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">(bahan/agen pencetus terjadinya kanker).</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Pada umumnya mulai tumbuh dari satu sel kanker pada satu tempat dalam organ</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> tubuh (unicentris). </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Jarang yang mulai dari beberapa sel dalam suatu organ</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> (multicentris), baik dalam kurun waktu bersamaan ataupun berbeda.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kanker yang</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> timbul multicentris umumnya terdapat pada penderita yang mengalami kelainan</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> genetic atau mengidap </span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">immunodefisiensi </span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">(penurunan kekebalan).</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Transformasi sel itu terjadi karena mutasi gen yang mengatur pertumbuhan</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> dan diferensiasi sel, yaitu </span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">proto-onkogen </span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">dan atau </span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">suppressor gen (anti onkogen).</span></i></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Pada manusia selama hidup diperkirakan rata-rata sel tubuh mengalami sebanyak 10</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">16</span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";"> mitosis </span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">(pembelahan sel), dengan masing-masing gen mempunyai kemungkinan 10</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">-6</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> mengalami mutasi spontan dan menyalin (</span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">translate</span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">) 10</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">10 </span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">mutasi. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Jika tiap mutasi</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> dapat merubah sel normal menjadi kanker, maka kita tidak mungkin dapat berfungsi</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> sebagai makhluk hidup. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Penelitian epidemiologi menunjukkan kemungkinan</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> perubahan menjadi kanker tidaklah konstan, tetapi bertambah dengan bertambahnya</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> umur. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Penelitian komparatif dari berbagai kanker menunjukkan bahwa aktivasi gen</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> myc dapat merubah sel itu menjadi immortal (tidak dapat mati), dan aktivasi gen </span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">ras</span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> atau </span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">famili ras </span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">dapat menjadikan </span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">transformed sel</span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Sedangkan paparan karsinogen yang antara lain berbagai jenis virus, bahan</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> kimia dan radiasi , ultraviolet. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Sebagian besar karsinogen tersebut memiliki sifat</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> biologis yang sama yaitu dapat mengakibatkan kerusakan pada DNA.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kesamaan sifat</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> ini menimbulkan dugaan bahwa DNA sel merupakan sasaran utama semua bahan</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> karsinogenik dan bahwa kanker disebabkan perubahan DNA sel yang membawa ke kelainan sel</span></li>
</ul><span style="font-size: 100%;">Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat </span><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-size: 100%;">perpindahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fasa" title="Fasa"><span style="color: black; text-decoration: none;">fasa</span></a> G1 menuju fasa S </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_transkripsi" title="Faktor transkripsi"><span style="color: black; text-decoration: none;">faktor transkripsi</span></a>.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">pencerap <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hormon_tiroid&action=edit&redlink=1" title="Hormon tiroid (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; text-decoration: none;">hormon tiroid</span></a> beta1 (TRbeta1) merupakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_transkripsi" title="Faktor transkripsi"><span style="color: black; text-decoration: none;">faktor transkripsi</span></a> yang diaktivasi oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hormon" title="Hormon"><span style="color: black; text-decoration: none;">hormon</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tri-iodotironina" title="Tri-iodotironina"><span style="color: black; text-decoration: none;">T3</span></a> dan berfungsi sebagai supresor <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumor" title="Tumor"><span style="color: black; text-decoration: none;">tumor</span></a> dan gangguan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gen" title="Gen"><span style="color: black; text-decoration: none;">gen</span></a></span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">THRB yang sering ditemukan pada kanker.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">siklus sel terjadi dengan kerusakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA"><span style="color: black; text-decoration: none;">DNA</span></a> yang tidak terpulihkan.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;">translokasi posisi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosom" title="Kromosom"><span style="color: black; text-decoration: none;">kromosom</span></a> yang sering ditemukan pada kanker <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_putih" title="Sel darah putih"><span style="color: black; text-decoration: none;">sel darah putih</span></a> seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Leukimia" title="Leukimia"><span style="color: black; text-decoration: none;">leukimia</span></a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Limfoma" title="Limfoma"><span style="color: black; text-decoration: none;">limfoma</span></a>, atau hilangnya sebagian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA"><span style="color: black; text-decoration: none;">DNA</span></a> pada domain tertentu pada kromosom.</span></li>
</ul><span style="font-size: 100%;"> </span><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-size: 100%;">pada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kromosom_filadelfia&action=edit&redlink=1" title="Kromosom filadelfia (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; text-decoration: none;">kromosom filadelfia</span></a>.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karsinogen" title="Karsinogen"><span style="color: black;">karsinogen</span></a></span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi <i>germline</i>).</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Untuk menentukan diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan tiga tahap</span></li>
</ul><ol><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">operasi</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">kemotherapi</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">radiasi</span></li>
</ol><ul><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembang" title="Negara berkembang"><span style="color: black;">negara berkembang</span></a>. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya.</span></li>
</ul><span style="font-size: 100%;"> </span> <span style="font-family: "; font-size: 100%;">Di Indonesia mortalitas </span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">kanker diperkirakan</span><span style="font-size: 100%;"> </span><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">sepertiga penderita kanker</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> dapat disembuhkan, </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">sepertiga dapat dipaliasi, yaitu diperbaiki kualitas hidupnya,</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> diringankan penderitaannya dan diperpanjang usianya, </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">sepertiga lagi tidak dapat</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> dikendalikan perjalanan penyakitnya, sehingga kurang lebih duapertiga dari jumlah</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> penderita kanker akhirnya meninggal karena penyakit kanker itu sendiri </span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">Sifat Sel Kanker</span></b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Menurut Franks L.M dan Teich N.M (1998) sifat sel kanker adalah :</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Bentuk dan struktur sel bermacam-macam (</span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">polymorph)</span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Karena adanya perbedaan bentuk dan susunan dengan sel normal asalnya, maka</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> dapat dibuat diagnosa patologi kanker.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Tumbuh autonom</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Sel kanker itu tumbuh terus tanpa batas (</span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">immortal</span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">), liar, semaunya sendiri,</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> terlepas dari kendali pertumbuhan normal sehingga terbentuk suatu tumor</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> (benjolan) yang terpisah dari bagian tubuh normal.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Mendesak dan merusak sel-sel normal disekitarnya</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Sel-sel tumor itu mendesak (ekspansif) sel-sel normal disekitarnya, yang berubah</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> menjadi kapsel yang membatasi pertumbuhan tumor. Pada tumor jinak kapsel itu</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> berupa kapsel sejati yang memisahkan gerombolan sel tumor dengan sel-sel</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> normal, sedang pada tumor ganas berupa kapsel palsu (pseudokapsul), sehingga</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> kapsel itu dapat ditembus atau diinfiltrasi oleh sel kanker</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Dapat bergerak sendiri (amoeboid)</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Sel-sel kanker itu dapat bergerak sendiri seperti amoeba dan lepas dari</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> gerombolan sel-sel tumor induknya, masuk diantara sel-sel normal disekitarnya.</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Hal ini menimbulkan :</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> - Infiltrasi atau invasi ke jaringan atau organ disekitarnya </span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">- Metastase atau anak sebar di kelenjar limfe atau di organ lainnya. - Penyebaran</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> ini dapat melalui penyebaran limfe (</span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">limfogen</span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">) maupun secara </span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">hematogen </span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">yaitu</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> sel kanker masuk kedalam pembuluh darah dan bersama aliran darah beredar</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> keseluruh tubuh.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Tidak mengenal koordinasi dan batas-batas kewajaran</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Ketidakwajaran itu antara lain disebabkan oleh :</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Kurang daya adesi dan kohesi</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> karena kurangnya daya adesi dan kohesi sel-sel kanker itu mudah lepas dari</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> gerombolan sel-sel induknya dan dapat bergerak menyususp diantara sel-sel</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> normal.</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Tidak mengenal kontak inhibisi</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika ada kontak dengan sel normal</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> disekitarnya, sedang sel kanker tidak.</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Tidak mengenal tanda posisi</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika berada pada tempat atau posisi</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> yang tidak semestinya, sedang sel-sel kanker tidak, sehingga dapat timbul</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> anak sebar (metastase).</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Tidak mengenal batas kepadatan</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Sel normal akan berhenti tumbuh jika kepadatan sel telah mencapai</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> konsistensi tertentu, sedang sel kanker tidak.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Tidak menjalankan fungsinya yang normal</span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">Proses Penyebaran (Metastase)</span></b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Proses penyebaran (metastase) terjadi karena ada interaksi antara sel kanker dengan sel tubuh normal. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Sel-sel tubuh mempunyai daya tahan, baik mekanis, maupun immunologis, sedang sel kanker mempunyai daya untuk mengadakan invasi, mobilisasi dan metastasis. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Proses penyebaran berjalan secara bertahap, yaitu : inisiasi, promosi lalu progresi. </span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Pada proses metastasis sel kanker menginvasi dan masuk ke dalam pembuluh darah dan akan :</span> </div><ol style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Terhenti pada suatu tempat dan menempel pada endotel (dinding) pembuluh darah.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Sel kanker merusak membran basal dan matriks pembuluh darah</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Sel kanker migrasi ke jaringan ekstravaskuler</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Sel kanker merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru.</span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">Golongan Risiko Tinggi</span></b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Hampir tidak ada orang yang dapat bebas dari kontak dengan karsinogen. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Tetapi tidak</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> semua orang mendapat kanker.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Ada golongan masyarakat tertentu yang lebih mudah</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> mendapat kanker dari golongan masyarakat lainnya. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Golongan yang lebih mudah</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> mendapat kanker itu disebut golongan risiko tinggi mendapat kanker. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Golongan</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> risiko tinggi itu umumnya spesifik terhadap kanker tertentu. </span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Golongan risiko tingi</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> tersebut antara lain </span> </div><ol style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Umur</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Kanker banyak ditemukan pada umur di atas 35 – 40 tahun</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kelainan genetik</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kontak dengan karsinogen</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> Orang yang mempunyai penyakit tertentu</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kanker dalam keluarga</span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Beberapa penyakit herediter (keturunan) mudah mendapat kanker.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Penderita Xeroderma pigmentosum, memudahkan seseorang untuk</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> berisiko terkena kanker kulit, mamma</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Penderita Sindroma Klinefelter mendapat risiko tinggi terkena kanker</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> mamma 66 kali lebih besar dari orang normal.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Polyposis coli berisiko terjadinya kanker colon.</span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kontak dengan karsinogen</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Orang yang sering mendapat kontak dengan karsinogen,lebih mudah mendapat </span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">kanker. Misalnya kontak karena :</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Pekerjaan, misalnya pekerja laboratorium radiologi, tambang batubara,</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> industri kimia, nelayan dan petani</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Gaya hidup ; merokok, minuman keras, kebiasaan menginang, terik sinar</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> matahari, kawin muda, tidak sirkumsisi</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Makanan dan minuman, misalkan minuman keras/beralkohol, makanan :</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> tinggi lemak, mengandung pengawet, pewarna, pengasapan, berkalori</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> tinggi, kurang serat, sulit dicerna </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Lingkungan hidup, misalnya hidup di daerah yang banyak mengandung</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> radium, arsen, nikel, chrom, asbes dsb</span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Orang yang mempunyai penyakit tertentu</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Penderita kanker sendiri</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Penyakit infeksi. Misalnya infeksi karena virus, jamur aspergillus flavus,</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> parasit schistomiasis</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Cirrhosis hepatis, memudahkan terjadinya kanker hati.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kelainan congenital ; xeroderma pigmentosum, polyposis coli.</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Lesi pra-ganas ; keratosis senilis, nevus junctional, dysplasia mamma</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Immunodefisiensi : penurunan kekebalan tubuh</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Mendapat transplantasi organ</span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kanker dalam keluarga</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Orang-orang yang mempunyai keluarga yang menderita kanker, terutama</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> keluarga garis pertama vertical (orang tua, nenek, anak, cucu) atau horizontal</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> (saudara) mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mendapat kanker. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Ini tidak</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> berarti bahwa kanker itu suatu penyakit keturunan atau menular. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Kanker</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> bukanlah penyakit keturunan, walaupun ada apa yang disebut </span><span style="font-size: 100%;"><i><span style="font-family: ";">oncogen</span></i></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">. </span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Hanya</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> bakat untuk mendapat kanker yang diturunkan, sedangkan kankernya sendiri</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> tidak diturunkan.</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: ";">Tujuh Patokan bahaya kanker</span></b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Perdarahan atau keluar lendir yang tidak wajar dari dalam tubuh</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Alat pencernaan terganggu atau ada kesukaran menelan</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Tumor atau benjolan pada buah dada atau di tempat lain</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Sembelit atau ada perubahan kebisaan berak atau kencing</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Andeng-andeng yang berubah, membesar atau makin hitam</span></li>
<li><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Nada suara jadi serak atau batuk yang tak mau sembuh-sembuh</span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">KONKLUSI </span> </div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-size: 100%;"><span><span style="font-family: ";"></span></span></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;">Setiap orang memiliki sel kanker dalam tubuh. </span><span style="font-size: 100%;" title="">Sel-sel kanker ini tidak muncul dalam tes standard hingga sel kanker berkembang biak menjadi milyaran sel </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;" title="">Ketika dokter mengatakan kepada pasien kanker bahwa tidak ada sel kanker di tubuh mereka setelah menjalani pengobatan, itu artinya pemeriksaan yang dilakukan tidak mampu mendeteksi sel kanker karena sel kanker belum mencapai jumlah yang dapat diprediksi.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span style="font-size: 100%;" title="">Perumbuhan sel kanker antara 6 sampai 10 kali lebih cepat dibanding sel normal /sel tubuh yang bukan kanker.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span style="font-size: 100%;" title="">Ketika sistem kekebalan tubuh yang kuat, sel-sel kanker akan rusak dan dicegah dari pembiakan dan pembentukan tumor.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""> </span><span style="font-size: 100%;" title="">Ketika seseorang menderita kanker ini menunjukkan bahwa orang tersebut mengalami beberapa kekurangan nutrisi.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;">Sel kanker muncul </span><span style="font-size: 100%;" title="">dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, makanan dan gaya hidup.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""> </span><span style="font-size: 100%;" title="">Untuk menanggulangi kekurangan nutrisi, mengubah diet dan termasuk suplemen akan memperkuat sistem kekebalan tubuh yang akan menetralisir sel bersifat kanker.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""> </span><span style="font-size: 100%;" title="">Kemoterapi meracuni sel kanker tumbuh dengan cepat namun membuat sel sehat yang tumbuh mengalami kerusakan dengan cepat di sumsum tulang, saluran gastro-intestinal dan dapat menyebabkan kerusakan organ, seperti hati, ginjal, jantung, paru-paru, dll.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""> </span><span style="font-size: 100%;" title="">mudahnya misalnya meradiasi ketika menghancurkan sel kanker, ternyata juga ada dampak terjadinya kerusakan sel sehat, jaringan dan organ.(baca radiosensitivitas sel di tubuh) </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span style="font-size: 100%;" title="">Perawatan awal dengan kemoterapi dan radiasi akan sering mengurangi ukuran tumor</span><span style="font-size: 100%;" title=""> , namun demikian, penggunaan kemoterapi dan radiasi perkepanjangan tidak menghasilkan kehancuran tumor.</span><span style="font-size: 100%;" title=""> Kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan sel kanker bermutasi dan menjadi tahan dan sulit untuk dihancurkan</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""> </span><span style="font-size: 100%;" title="">Ketika tubuh menanggung beban racun yang berlebihan dari kemoterapi dan radiasi, sistem kekebalan tubuh melemah atau rusak, maka berbagai macam infeksi dan komplikasi.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;" title="">Operasi juga dapat menyebabkan sel kanker menyebar ke bagian lain.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""> </span><span style="font-size: 100%;" title="">Sebuah cara yang efektif adalah membuat sel-sel kanker dengan cara tidak memberikan makanan (lapar) yang dapat menyebabkan terhambat perkembang biakannya.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""> </span><span style="font-size: 100%;" title="">Protein hewani sulit untuk dicerna dan membutuhkan banyak enzim pencernaan</span><span style="font-size: 100%;" title=""> , misal pada daging di usus tidak dicerna sepenuhnya, sisanya di dalam isi perut menjadi pemicu keberadaan racun.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title="">Sel kanker tersusun atas membran sel yang terlapisi </span><span style="font-size: 100%;" title="">senyawa protein yang tangguh </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title="">Mempertahankan diri dengan memakan sedikit daging dapat membebaskan enzim untuk melawan membran sel protein pada sel-sel kanker dan memungkinkan sel-sel tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""> </span><span style="font-size: 100%;" title="">Beberapa suplemen membangun sistem kekebalan tubuh (IP6, Flor-Floressence, Essiac, anti-oxidants, vitamins, mineral, EFA, dll) untuk mengaktifkan sel-sel tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;" title="">Suplemen lain seperti Vitamin E diketahui menyebabkan apoptosis, atau sel mati terprogram, yaitu metode natural dari tubuh untuk penempatan sel yang rusak, yang tidak dikehendaki atau tidak dibutuhkan.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span style="font-size: 100%;" title="">Kanker juga bisa mjncul karena pikiran dan jiwa. </span><span style="font-size: 100%;" title="">Jiwa yang proaktif dan positif akan bertahan.</span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;">Stress , depresi , </span><span style="font-size: 100%;" title="">kemarahan, kepahitan tidak mengampuni akan menjadikan sel tubuh dalam situasi stres sehingga memngkinkan juga bisa bersifat kanker </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title=""></span><span class="longtext" style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;" title="">Belajarlah mempunyai semangat mencintai dan memaafkan.</span><span style="font-size: 100%;" title="">, belajarlah untuk bersantai dan menikmati hidup. </span><span style="font-size: 100%;" title="">Sel-sel kanker tidak dapat berkembang dalam lingkungan seperti ini </span></li>
<li><span style="font-size: 100%;" title="">Sel kanker juga tidak suka suasana yang aerob (beroksigen) </span><span style="font-size: 100%;" title="">berolahraga setiap hari dan atau mengikuti seni pernapasan agar inspirasi oksigen lebih optimal </span><span style="font-size: 100%;" title="">cara lain untuk menghancurkan sel-sel kanker.</span></li>
</ul></div></div></div></div>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-52285617008732049532011-03-30T22:21:00.001-07:002011-03-30T22:21:16.131-07:00FERMENTASI<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://biologigonz.blogspot.com/2009/11/fermentasi.html">FERMENTASI</a> </h3><div class="post-header"> </div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdpZQdEnmzkjpIqQ4gqa20cOU7o9escKUikYW7KWhgFYKD7g47ITg_2oa1KoOwBnPuqkj3AORd6NICDWkD9e3bQOqzZjMZ-tPJrVeFa9y7FzscuBEBlYa8_pKd7Qq3QZPdgKpA8Wr8qMxR/s1600/FERMENTASI.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5515122386658357026" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdpZQdEnmzkjpIqQ4gqa20cOU7o9escKUikYW7KWhgFYKD7g47ITg_2oa1KoOwBnPuqkj3AORd6NICDWkD9e3bQOqzZjMZ-tPJrVeFa9y7FzscuBEBlYa8_pKd7Qq3QZPdgKpA8Wr8qMxR/s400/FERMENTASI.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 566px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 368px;" /></a><br />
<br />
Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob / peragian<br />
Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam susu dan fermentasi alkohol dan fermentasi asam cuka.<div><br />
</div><div>Agar Imaginasinya masuk lihatlah gambar ini terlebih dahulu OK</div><div><br />
</div><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7MzVg7YUe9g7V_UK_ft1DhPe092cd0iX7So55EHQNQUArBGf-lgXoAw_LxRiafDvIEDHkURRIsSh_SGPSF2U0EuqJYZkudpGoaBz3poVwFTlJXA5EzYuNEK-xDo0BD1XmY_cLplXkbV8/s1600-h/FERMENTASI+12.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5419094788587368978" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7MzVg7YUe9g7V_UK_ft1DhPe092cd0iX7So55EHQNQUArBGf-lgXoAw_LxRiafDvIEDHkURRIsSh_SGPSF2U0EuqJYZkudpGoaBz3poVwFTlJXA5EzYuNEK-xDo0BD1XmY_cLplXkbV8/s320/FERMENTASI+12.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 341px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 420px;" /></a><br />
A. Fermentasi Asam Laktat<br />
Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob.<br />
<br />
Bahan : Glucosa (C6)<br />
Produk : Asam Laktat (C3)<br />
Kondisi: Anaerob (tanpa O2)<br />
Tempat : Otot /sel yang kurang O2 karena aktifitas tinggi<br />
Proses : Hanya berlangsung Glikolisis saja tanpa Siklus krebs dan STE<br />
di sel : di Sitoplasma<br />
Short cut energi : mengubah langsung asam piruvat menjadi asam laktat bukan diubah<br />
jadi asetil CoA mengingat nggak ada O2 di mitocondria<br />
Akseptor H+ : Asam Piruvat bukan O2 maka fermentasi asam laktat ini tidak terbentuk Air<br />
Energi : 2 ATP<br />
<br />
untuk jelasnya lihat<br />
<br />
Reaksinya: C6H12O6 ————> 2 C2H5OCOOH + Energi<br />
enzim<br />
<br />
Prosesnya :<br />
<br />
1. Glukosa ————> asam piruvat (proses Glikolisis).<br />
enzim<br />
C6H12O6 ————> 2 C2H3OCOOH + Energi<br />
<br />
2. Dehidrogenasi asam piruvat akan terbentuk asam laktat/Asam susu .<br />
2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 ————> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD<br />
piruvatdehidrogenase<br />
<br />
Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat :<br />
8 ATP — 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.<br />
Bagaimana caranya agar otot yang kaya akan asam laktat (membuat lelah)<br />
bisa hilang ? prosesnya gimana ya ? bahayakah fermentasi asam laktat ini ?<br />
Untuk hal ini kami akan paparkan imaginasi anda dengan melihat skema siklus Cory ini<br />
Apa lagi itu siklus Cory ? Kok bisa ya tubuh mengubah asam laktat menjadi asam piruvat kembali ? siapa sih yang melakukan ini di tubuh ? Cory mempelajarinya secara detail .<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvOZTYHFS9Y_k_y1srC0fb7RWjsGqdvWQyW6L2e_XPT58HsXvj43j1toOEmB1O9CjCzKtGP7uedZ9b3jeYKVMvFJrx2Px_Q90_zRa3MLutVEZNA81bGVc0YQvpPt-3F2lAMaIjnr0x2s8/s1600-h/FERMENTASI+PIRUVAT.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420651081182355682" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvOZTYHFS9Y_k_y1srC0fb7RWjsGqdvWQyW6L2e_XPT58HsXvj43j1toOEmB1O9CjCzKtGP7uedZ9b3jeYKVMvFJrx2Px_Q90_zRa3MLutVEZNA81bGVc0YQvpPt-3F2lAMaIjnr0x2s8/s320/FERMENTASI+PIRUVAT.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 339px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 420px;" /></a><br />
<br />
<br />
B. Fermentasi Alkohol<br />
Pada beberapa mikroba sacharomyces<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirBQmgON-Dobs3UveVTNTXR_x9hz_YHgaEL3yq4yVyPtV4xWCtd3lCdyWv6ImGe1btEfKUjKBPnyrVz8gF1sgUn5YwShMiBTnshEKKbcG8JY2hyqz38W1cF0SNKuxgDzwwRP9qcAx5nU4/s1600-h/saccharomyces-cerevisiae-lallemand-2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5402038167453402258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirBQmgON-Dobs3UveVTNTXR_x9hz_YHgaEL3yq4yVyPtV4xWCtd3lCdyWv6ImGe1btEfKUjKBPnyrVz8gF1sgUn5YwShMiBTnshEKKbcG8JY2hyqz38W1cF0SNKuxgDzwwRP9qcAx5nU4/s320/saccharomyces-cerevisiae-lallemand-2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 345px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 420px;" /></a><br />
<br />
<br />
peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol.<br />
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.<br />
<br />
Reaksinya :<br />
<br />
1. Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)<br />
2. Dekarboksilasi asam piruvat.<br />
<br />
Asampiruvat ————————————————————> asetaldehid + CO2.<br />
piruvat dekarboksilase CH3CHO)<br />
<br />
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol<br />
2 CH3CHO + 2 NADH2 —————————————————> 2 C2HsOH + 2 NAD.<br />
enzim alkohol dehidrogenase<br />
<br />
<br />
Kesimpulan : senyawa Asetaldehid adalah Akseptor ion H+ dari NADH<br />
<br />
Ringkasan reaksi :<br />
C6H12O6 —————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi<br />
<br />
untuk jelasnya lihat skema ini<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjVC45mpzTeRu1suBVL3SBpzvRhxhg9aZYc3ZmuNxT8ABpXyyPmwdddYCLpWzmEOHM6CAokZmxwtlpf1Z3bUzIWonCK_trnp3-WQ0wfMIO2DqaJycV9S8Q9vlNzHzueO0rsGe_Kc8JFl8/s1600-h/fermover.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5419103618746070082" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjVC45mpzTeRu1suBVL3SBpzvRhxhg9aZYc3ZmuNxT8ABpXyyPmwdddYCLpWzmEOHM6CAokZmxwtlpf1Z3bUzIWonCK_trnp3-WQ0wfMIO2DqaJycV9S8Q9vlNzHzueO0rsGe_Kc8JFl8/s320/fermover.gif" style="cursor: pointer; display: block; height: 386px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 420px;" /></a><br />
<br />
<br />
C. Fermentasi Asam Cuka<br />
Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.<br />
<br />
Reaksi:<br />
aerob<br />
C6H12O6 —————> 2 C2H5OH ———————————————> 2 CH3COOH + H2O + 116 kal<br />
(glukosa) bakteri asam cuka asam cuka<br />
<br />
Fermentasi asam cuka ini berjalan aerob karena menghasilkan H2O ( Air )<br />
Tetap disebut Fermenasi meskipun Aerob karena bahannya Alkohol senyawa produk dari fermentasi<br />
<br />
maka jika ada Bir terbuka diatas meja lama kelamaan rasa Bir jadi asem karena alkohol<br />
diteruskan dirubah oleh Acetobacter Acet jadi cuka dalam keadaan aerob<br />
Jadi sekali lagi saya ulangi<br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 27pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="SV" style="line-height: 150%;">Fermentasi ada 3 yaitu: </span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 27pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="SV" style="line-height: 150%;">Fermentasi Asam Laktat : merupakan proses fermentasi yang menghasilkan As am Laktat (asam susu = asam lelah), terjadi pada hewan tingkat tinggi dan manusia,menghasilkan Asam Laktat sebagai produk sampingan yang mengakibatkan: napas tersengal-sengal, pegal-pegal di sekujur tubuh, dihasilkan energi sebesar 2 ATP, reaksi sederhananya: 2CH3CCOCOOH → 2CH3CHOHCOOH + 47 kkal</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 27pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="SV" style="line-height: 150%;"> </span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 27pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="SV" style="line-height: 150%;">Fermentasi Alkohol : proses fermentasi yang menghasilkan alkohol sebagai produk sampingan, terjadi pada sel Ragi (Saccharomyces cerreviceae), menghasilkan alkohol sebagai produk sampingan. Alkohol mengakibatkan racun bagi organisme tersebut, energi sebesar 2 ATP + 2 NADH2, reaksi sederhananya: </span></i></span></div><span style="font-size: 100%;"><i><span lang="SV" style="line-height: 150%;">2CH3COCOOH → 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal<br />
<br />
Fermentasi Asam Cuka : proses fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob dan menghasilkan asam cuka, terjadi pada bakteri asam cuka, substratnya adalah Etanol (Alkohol), dihasilkan energi 5 kali lebih besar dari fermentasi alkohol, yaitu 10 ATP</span></i></span>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-36564152378867731432011-03-30T22:19:00.000-07:002011-03-30T22:19:28.047-07:00MATERI GENETIKA<a href="" name="3822732433313936887"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/dna-gen-kromosom.html">DNA - GEN - KROMOSOM</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <b>ASAM NUKLEAT (DNA-RNA)<br />
</b><div class="entry-head"><small class="entry-meta"><br />
</small> </div><div style="text-align: center;"><img alt="DNA" border="0" src="http://i228.photobucket.com/albums/ee271/acanist/dna_500.jpg" style="border: 0pt none; height: 270px; width: 416px;" /></div><ul><li>“Kita tunggu hasil test DNA..!” kata seorang artis cantik di infotainment.</li>
<li>Kayaknya kata “DNA”, sekarang bukan lagi konsumsi ilmuwan. Semua orang udah pernah denger bahkan malah sering ngucapin. Tapi sebenernya mereka dah pada tau belum sih “DNA” itu apa..? hehehe....Sedikit dikit test DNA emang bikin gethuk...</li>
<li>ketika artis artis udah mulai teriak2 “DNA”, berani bertaruh, mereka gak tau sama sekali apa itu DNA..(kecuali artis yang profesi-nya dokter ya…).</li>
<li>Nah gara2 penasaran itu, supaya artis dan yang bukan artis tahu apa itu DNA. maka perlu penjelasannya “Ilmiah” ini secara sederhana …</li>
<li>OK.. dicoba</li>
</ul>Manusia itu terdiri dari organ tubuh, dan setiap organ tubuh ini tersusun dari jutaan sel2 bahkan mungkin milyaran.Bila ukuran sel itu diperbesar sampai ribuan kali, maka sel2 tersebut memiliki inti yang di sebut nukleus. Didalam nukleus itu terdapat kromosom yang mengandung manik berupa untaian DNA . OK.. Nyambung ..?<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhepSP9jgUgiuUPjfRCgvPb5m20l5N8vdF9gkPzklV_qs7941f-uoSDznbPAbqTTavpxXvJmSiLrx0EbadLeyPVhSfX2bB9t8jsLGm0NnRgZhFAOXX71_s3lisF6bougS_Yg9U73nB7h9iq/s1600/DNA+3+DIMENSI.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536911689060409490" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhepSP9jgUgiuUPjfRCgvPb5m20l5N8vdF9gkPzklV_qs7941f-uoSDznbPAbqTTavpxXvJmSiLrx0EbadLeyPVhSfX2bB9t8jsLGm0NnRgZhFAOXX71_s3lisF6bougS_Yg9U73nB7h9iq/s400/DNA+3+DIMENSI.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 343px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 353px;" /></a><br />
Cara paling gampang buat mempelajari DNA itu menggunakan sel yang sederhana aja.. yaitu sel Bakteri Escherichia coly yang unicellulair. Dan perlu diketahui struktur DNA semua mahluk hidup itu sama<br />
Unsur pembentuk kromosom Bakteri E-Coli itu cuma terdiri:<br />
Hidrogen (H)<br />
Karbon (C)<br />
Nitrogen (N)<br />
Oksigen (O)<br />
Belerang (S)<br />
Fosfor (P)<br />
Unsur2 itulah yang membentuk molekul2 yang dibutuhkan E-Coli yaitu antara lain:<br />
<ul><li>Air (H2O)</li>
<li>Fosfat (PO4)</li>
<li>Gula/Glukosa (C6H12O6)</li>
<li>Polisakarida.berupa Rantai Molekul tersusun banyak gugus Gula. Contohnya tepung , Selulosa dll</li>
<li>Lipida (lemak) pembentuk membran sel yang bergabung dengan protein membentuk lipopotein</li>
<li> Asam Nukleat. yang berupa Rantai nukleotida.</li>
<li>Satu nukleotida terdiri dari Gula+Fosfat+Basa. Gula dan Fosfat dan basa sambung menyambung membentuk untaian Helix</li>
</ul>Ada 2 jenis Gula yang menyusun Nukleotida yaitu:<br />
<ol><li>Ribosa</li>
<li>Deoksiribosa</li>
</ol><ul><li>Asam Nukleat dengan ribosa disebut: Ribonucleic Acid (RNA)</li>
<li>Asan Nuklead yang menggunakan Deoksiribosa disebut: Deoksiribonucleic Acid (DNA). </li>
</ul><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMNCEzRGxpi-M1vydP1oiZFeieJCAtBXpdMdryrhWvrXAE8Xed2YrWAyUeLMbXqcTRuV4EVAk-YrytxzppwrHZVhBJ6VZ9dixj2KkiNUOLjMUo85L8w39dujmMOpOITXI_0bxtckQLeEYn/s1600/GULA+RIBOSA+DAN+DEOLSI+RIBOSA.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5516933793818260850" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMNCEzRGxpi-M1vydP1oiZFeieJCAtBXpdMdryrhWvrXAE8Xed2YrWAyUeLMbXqcTRuV4EVAk-YrytxzppwrHZVhBJ6VZ9dixj2KkiNUOLjMUo85L8w39dujmMOpOITXI_0bxtckQLeEYn/s400/GULA+RIBOSA+DAN+DEOLSI+RIBOSA.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 160px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><ul><li>Sedangkan Basa ada 4 jenis: A, S, G, T atau U.</li>
</ul><ul><li>DNA memiliki 4 pilihan Basa A (Adenin), S (Sitosin), G (Guanin), T (Timin).</li>
<li>Sedangkan RNA memiliki 4 pilihan Basa A (Adenin), S (Sitosin), G (Guanin), U ( Urasil) artinya DNA tadak punya Urasil sedang RNA tidak punya basa Thimin</li>
<li>dalam untaian ( helix) pada DNA</li>
</ul><ol><li>Basa nitrogen A berpasangan dgn T</li>
<li>Basa Nitrogen G berpasangan dengan S.</li>
</ol><ul><li>Pasangan2 ini membentuk Helix Ganda dengan pasangan yang permanen tak pernah selingkuh A-T dan G-S</li>
<li>kenapa ini bisa permanen karena A dengan T dihubungkan 3 ikatan hidrogen sedangkan G dengan S hanya 2 ikatan Hidrogen OK</li>
</ul><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGB2KHNQ_fwKFHzEpIUoTrfIrxXrpR-5ts4FpwRh0RTXyCPDqU_LmPAkJj69dcoGz9JsnP8J25V3Dj4Dni1b8g3L9fX_CofMaWmWOLudQqF1_RQr0HIKPsw-483BJNGkpPf34z0j82JMxk/s1600/ikatan+hydrogen.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5516941127848505378" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGB2KHNQ_fwKFHzEpIUoTrfIrxXrpR-5ts4FpwRh0RTXyCPDqU_LmPAkJj69dcoGz9JsnP8J25V3Dj4Dni1b8g3L9fX_CofMaWmWOLudQqF1_RQr0HIKPsw-483BJNGkpPf34z0j82JMxk/s400/ikatan+hydrogen.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 297px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />
DNA kita sepakati sebagai senyawa penting yang hanya ada di mahkluk hidup. Di mahkluk hidup senyawa ini sebagai master kehidupan untuk penentuan karakter dan karakter itu bisa diwariskan keketurunan , melalui fertilisasi sperma dan ovum yang telah dititipi DNA dari ke dua orang tua, maka tidak ada kedua kucing kawin kemudian si betinanya melahirkan organisme kucing yang tingkah lakunya seperti babi, karena di anak kucing itu tertitip DNA mak dan babenya OK . maka sang artis tadi bilang tunggu analisa DNA nya lha si artis harus tahu maksudnya kayak begini hehehe<br />
<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
Jenis asam nukleat:<br />
DNA : Deoksiribo Nucleic Acid = ADN Asam Deoksiribo Nukleat<br />
RNA : Ribo Nucleic Acid = ARN Asam Ribo Nukleat<br />
<span style="font-size: 78%;"> (lihat gambar agar semakin jelas)</span></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8PlJVCYzVwp_dFCSCKo8CARTQ6JRavWAzVknPl1SXKPclHlXsJXdgGUlMUQQtWh8EtJ5fosuIGYrirWhH2KUHTfdswvAD2wvWokaLmUdnIlh67Tb-DdvmU85ua-hWxeJPH5xxtZigCFs/s1600-h/A23.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389837764293648786" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8PlJVCYzVwp_dFCSCKo8CARTQ6JRavWAzVknPl1SXKPclHlXsJXdgGUlMUQQtWh8EtJ5fosuIGYrirWhH2KUHTfdswvAD2wvWokaLmUdnIlh67Tb-DdvmU85ua-hWxeJPH5xxtZigCFs/s320/A23.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 296px;" /> </a><br />
STRUKTUR DNA<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">1. Letak:<br />
Sebagian besar terdapat dalam kromosom didalam inti sel (nukleus), namun ada juga sebagian kecil terdapat dalam <span style="font-weight: bold;">mitokondria</span> dan <span style="font-weight: bold;">kloroplast</span>.pada bakteri bisa berada di sitoplasma membentuk lingkaran yang disebut <span style="font-weight: bold;">Plasmid</span><br />
2. Fungsi :<br />
- penentu karakter mahkluk hidup dan karakter itu bisa diwariskan.<br />
- perancang / arsitek sintesis protein<br />
3. bentuk:<br />
Pita ganda berpilin (double heliks) dan panjang membentuk untaian seperti trangga berpilin<br />
4. Susunan kimia :<br />
tersusun atas rangkaian nukleotida (polinukleotida). Yang setiap nukleotida disusun oleh senyawa : Gula, pospat dan basa nitrogen , yang susunanya selalu GULA diapit oleh senyawa Phospat (PO4) dan Basa Nitrogen dimana<br />
- Gula: tersusun atas gula pentosa (gula berkarbon 5) yaitu Deoksiribosa (gula ribosa yang kehilangan 1 atom oksigen(deoksi), sekali lagi gula ini berbada dengan Glucosa dengan 6 atom C)<br />
<br />
- Pospat: molekul pospatnya berbentuk PO4<br />
- Basa Nitrogen:<br />
* Kelompok pirimidin ( Sitosin /S dan Timin/T)<br />
* Kelompok purin (Adenin / A dan Guanin / G)<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjijoOpDfaVJv53Kk2MItCs7dVHyxyXhZz85DlCahmhrWwfBzYxAXdq-8v-4p55TCR-qqxy-RUaJncIBkV2LWiF957PCl6r6SAEOqj8u9UOIzx02RuPyG1NI8dL9kCIM98ae17_n0EBu60/s1600-h/DOUBLEHELIX.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5430153169447642658" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjijoOpDfaVJv53Kk2MItCs7dVHyxyXhZz85DlCahmhrWwfBzYxAXdq-8v-4p55TCR-qqxy-RUaJncIBkV2LWiF957PCl6r6SAEOqj8u9UOIzx02RuPyG1NI8dL9kCIM98ae17_n0EBu60/s320/DOUBLEHELIX.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 282px;" /></a></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg2B1XZdva1WUuFN54R-KSiPyIGEPSFWWjKZtg3x53aMnv58u-DLm2Na6qZUaD8Kur2JRuMwb8MU-canpHWC4tRReMA80JPwvImFeT8JzffFC7Dg1JFXMiC36lOCrupNnsQl_Sa69xjzQ/s1600-h/NUCLEOTIDA.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5430146815881269810" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg2B1XZdva1WUuFN54R-KSiPyIGEPSFWWjKZtg3x53aMnv58u-DLm2Na6qZUaD8Kur2JRuMwb8MU-canpHWC4tRReMA80JPwvImFeT8JzffFC7Dg1JFXMiC36lOCrupNnsQl_Sa69xjzQ/s320/NUCLEOTIDA.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 226px;" /></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Struktur tangga berpilin (doble heliks), bagian ibu tangga /pita terbentuk dari gula dan pospat, sedangkan anak tangga terbentuk dari pasangan basa nitrogen (A berpasangan dengan T sedangkan C berpasangan dengan G)</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwAaVi_bePNj877idczV690-Y-lxY7wrKbyG6JbvfCU2-vClO7LHECTngxMF6pFEQflTzuwrXCcsRu_PQ5ENuYZb7q13CbhGCMWUPiYYNpAevCVbVPPBPPin6LSDLtTxcGTTMreq6dc2E/s1600-h/A26.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389840348251925490" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwAaVi_bePNj877idczV690-Y-lxY7wrKbyG6JbvfCU2-vClO7LHECTngxMF6pFEQflTzuwrXCcsRu_PQ5ENuYZb7q13CbhGCMWUPiYYNpAevCVbVPPBPPin6LSDLtTxcGTTMreq6dc2E/s320/A26.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 260px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
STRUKTUR DNA<br />
<div style="text-align: justify;">Struktur double heliks menurut watson dan Crick sbb:<br />
Satu spiral penuh mengandung 10 basa nitrogen<br />
Jarak antara basa satu dengan basa yang lain adalah 3,4 Angstrom (1 angstrom = 0,0001 mikron)<br />
Jarak satu spiral penuh adalah 34 angstrom<br />
Dalam nukleotida, pospat terletak diantara dua molekul gula dan terikat pada 3’ C dari suatu molekul gula dan 5’ C dari molekul gula berikutnya sehingga Phospat ini menghubungkan 2 gula deoksiribosa/ gula pentosa pada atom C no 3 gugus gula dengan atom C no 5 pada gugus gula yang lain. <span style="font-size: 78%;"><br />
(lihat gambar agar semakin jelas)</span><br />
<br />
</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlo2ChmUKGaUeiPOxR9SqhoN1Uunrk6E6X741yzjdyQBLvMg5CrRZ4XSxSVeROy6eI86y3nrCboF7JupyBRvX9HIf72XF7lkKuXC6VR1l-r0y8BCadJBLElkd0PkJ5y6v-aK4G64Qsrxw/s1600-h/A27.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389841773298759074" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlo2ChmUKGaUeiPOxR9SqhoN1Uunrk6E6X741yzjdyQBLvMg5CrRZ4XSxSVeROy6eI86y3nrCboF7JupyBRvX9HIf72XF7lkKuXC6VR1l-r0y8BCadJBLElkd0PkJ5y6v-aK4G64Qsrxw/s320/A27.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 331px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 375px;" /></a><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Penelitian chargaff (1955)</span><br />
<div style="text-align: justify;">Komposisi Adenin diperkirakan sama dengan komposisi timin (A = T), demikian pula dengan komposisi citosin dan guanin (S/C = G).<br />
Pasangan adenin dan timin dihubungkan oleh 2 atom H (2 ikatan hidrogen), sedangkan sitosin dengan guanin dihubungkan dengan 3 atom H ( 3 ikatan hidrogen)<br />
Aturan chargaff menyatakan bahwa:</div><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">A + T</span> <span style="font-weight: bold;">= </span><span style="font-weight: bold;">C + G</span></div><br />
Sehingga jika diekstrak DNA itu jumlah basa nitrogen A = T dan jumlah C = G<br />
maka kalau jumlah Sitosinnya = 15 % otomatis jumlah A dan T masing masingnya 35%.<br />
Lha kenapa selalu Basa Nitrogen A-T dan C-G tidak pernah selingkuh pasangan , karena mereka sudah ada ikatan bathin (ikatan hidrogen) si A dan T dihubungkan oleh dua ikatan hidrogen sedang si G dan C dihubungkan oleh 3 ikatan hidrogen klop Deh . jadi kalau mau berpasangan jadilah contoh seperta basa basa nitrogen ini OK .<br />
<br />
REPLIKASI DNA<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Replikasi adalah proses pembelahan atau penggandaan DNA.<br />
Penggandaan DNA terjadi pada tahap S dari fase profase pembelahan sel.<br />
Hipotesa tentang replikasi DNA:</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWvQV_ckFaOhshn3D0E9x-J7mgoE9ocg-n0YK37IOOLe5C5DiM4gL_aAxv6_8OKUTNmUgpcWU6lQL98Adjfd7n22hEJGf1qElSyTtpkvp8pUcGD3QvZ8kB66Bia1GC9lRyAY2t32rD_pE/s1600-h/A28.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389844684870318562" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWvQV_ckFaOhshn3D0E9x-J7mgoE9ocg-n0YK37IOOLe5C5DiM4gL_aAxv6_8OKUTNmUgpcWU6lQL98Adjfd7n22hEJGf1qElSyTtpkvp8pUcGD3QvZ8kB66Bia1GC9lRyAY2t32rD_pE/s320/A28.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 174px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a>Dalam Replikasi ini yang lebih bisa diterima yang Semikonservatif karena ada DNA lama dan Baru yang terbentuk , sedang di konservatif DNA terbentu baru dengan yang baru<br />
DNA dalam replikasi untuk perbanyakan DNA<br />
DNA Untuk Sintesis Protein mencetak RNA m dalam peristiwa Transkripsi (dari rantai Sense ke RNAm) untuk Rantai DNA yang lain Anti sense sebagai pelengkap (complemen) master file kode yang sudah dikodekan dala kodon milik RNA m sehingga selalu RNA m sama dengan DNA komplemen hanya U pada RNA m diganti T karena DNA tidak punya Basa nitrogen Urasil.<br />
<br />
RNA<br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
1. Jenis </span><br />
RNAd (RNA duta)<br />
RNAt (RNA Transfer)<br />
RNAr (RNA ribosom)<br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
2. Letak</span>: Sebagian besar terdapat di sitoplasma, dan sebagian kecil dalam inti. 3. ARNd terletak di dalam inti, ARNt di sitoplasma dan ARNr di ribosom<br />
<span style="font-weight: bold;">3. Fungsi </span>: Pelaksanan sintesis protein<br />
<span style="font-weight: bold;">4. Bentuk</span>: Pita tunggal dan pendek<br />
<span style="font-weight: bold;">5. Susunan kimia</span> : tersusun atas rangkaian nukleotida (polinukleotida).satu nukleotida tersusun atas: Gula, pospat dan basa nitrogen<br />
<span style="font-weight: bold;">6. Gula</span>: tersusun atas gula pentosa (gula berkarbon 5) yaitu ribosa<br />
<span style="font-weight: bold;">7. Pospat</span>: molekul pospatnya berbentuk PO4<br />
<span style="font-weight: bold;">8. Basa nitrogen:</span> Kelompok pirimidin ( Sitosin /S dan Urasil / U)<br />
<span style="color: white;">....................................</span>Kelompok purin (Adenin / A dan Guanin / G)<br />
<br />
JENIS-JENIS RNA dengan deskripsinya<br />
1. RNA duta (RNA d)<br />
terdapat dalam nukleus. ARN ini dicetak oleh salah satu dari pita DNA<br />
Jika urutan basa nitrogen pada pita DNA<br />
<br />
5' -------------> 3'<br />
GTSAT<br />
Maka urutan basa dalam ARN d adalah<br />
<br />
3' -------------> 5'<br />
CAGUA<br />
<br />
2. RNA transport (RNA t)<br />
Terdapat dalam sitoplasma. Molekul ARN t berbentuk seperti daun semanggi. Beberapa bagian dari basa nitrogennya berpasangan tapi tidak membentuk double heliks. Ditemukan oleh Holley (1965)<br />
<br />
3. RNA ribosom (RNAr)<br />
Terdapat dalam ribosom. Molekul ARNr berupa pita tunggal, basa-basa nitrogennya berpasangan tapi tidak membentuk double heliks<br />
<br />
FUNGSI RNA<br />
1. ARN duta<br />
menerima dan menyalin informasi genetik dari DNA. Proses ini dinamakan transkripsi dan berlangsung di dalam inti.<br />
<br />
2. RNA transpor<br />
Berfungsi mengikat asam amino yang terdapat dalam sitoplasma<br />
ARNt sebelum mengikat asam amino mendapat tambahan energi dari ATP, dan membawa asam amino ke ARNd yang berada dalam ribosom, sesuai urutan basa nitrogen. Proses ini disebut translasi<br />
<br />
3. RNA ribosom<br />
berfungsi merakit asam-asam amino menjadi rangkaian polipeptida (protein<br />
<br />
KODE GENETIK (KODON)<br />
Kode genetik adalah suatu cara untuk menetapkan jumlah urutan nukleotida yang berperan dalam menentukan posisi yang tepat dari setiap asam amino dalam rantai peptida yang bertambah panjang.<br />
Untuk mengkode 1 asam amino diperlukan 3 rangkaian basa nitrogen yang disebut dengan nama Triplet.<br />
Dengan sistem triplet akan terbentuk 64 kode asam amino, sedangkan diketahui jumlah asam amino ada 20.<br />
Dengan demikian ada satu asam amino yang dikodekan oleh beberapa tipe triplet<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmAon4j42mRrN2-mn-c2ZajyNz1qaIV_91RD8gP6xmtaQBARjgj-jO9rs1hB0vfw-Wau_hMuIsdq4aG9kYf_eS2GhbNcgsqziUjB8RKwjXQcSJYjI5FZjj9jIhUAZp1-cwTc4YQYjxK2k/s1600-h/A29.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389852008639645730" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmAon4j42mRrN2-mn-c2ZajyNz1qaIV_91RD8gP6xmtaQBARjgj-jO9rs1hB0vfw-Wau_hMuIsdq4aG9kYf_eS2GhbNcgsqziUjB8RKwjXQcSJYjI5FZjj9jIhUAZp1-cwTc4YQYjxK2k/s320/A29.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 318px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
Penerapan kodon dalam menentukan sifat atau karakter bergantung pada letak atau urutan kodon tersebut:<br />
Contoh:<br />
<br />
USU = Serin -----> M <span style="color: white;">...................................</span>AAU = Asparagin ----> K<br />
SAS = Histidin ---> A <span style="color: white;">....................................</span>SAS = Histidin -------> A<br />
GUA = Valin -----> S <span style="color: white;">....................................</span>USU = Serin ---------> M<br />
SUS = Leusin ----> U <span style="color: white;">...................................</span>SUS = Leusin ---------> U<br />
AAU = Asparagus -> K <span style="color: white;">................................</span> GUA = Valin ----------> S<br />
<br />
Beberapa kodon dinamakan kodon nonsense (tidak berarti), karena tidak mengkodekan asam amino tertentu seperti: UAA, UAG, dan UGA<br />
<br />
SINTESIS PROTEIN<br />
Sintesis protein adalah proses pembentukkan protein di dalam sel. Tahapan sintesis protein :<br />
<span style="font-weight: bold;">Transkripsi</span><br />
Tahap pencetakan ARN duta oleh DNA dalam inti sel.<br />
ini kami berikan imaginasi sederhana bagaimana sistem kerjanya DNA melakukan Transkripsi<br />
<img alt="" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Owner/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-2.png" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRAvPAphlsy1mCXsibZyxUzMwcOkpAPBdEX0NWizhqL5SgCyjrZPlTnJBa2AvSof5gksUJKHUdqyChNp3b1h8kGzYY5Me3L92Ap8OX1AClLD2TBDcocZERpELuspoCHOJPnB4wfAjJEwY/s1600-h/dna+resleting.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5421664741449759602" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRAvPAphlsy1mCXsibZyxUzMwcOkpAPBdEX0NWizhqL5SgCyjrZPlTnJBa2AvSof5gksUJKHUdqyChNp3b1h8kGzYY5Me3L92Ap8OX1AClLD2TBDcocZERpELuspoCHOJPnB4wfAjJEwY/s320/dna+resleting.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 318px;" /></a><br />
<span style="font-weight: bold;">Translasi</span><br />
Proses penterjemahan kodon dalam ARNd menjadi asam-asam amino oleh ARN transport di dalam sitolasma, proses perakitan asam-asam amino oleh ARNr oleh ribosom.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Langkah-langkah transkripsi:</span><br />
Pita double heliks membuka dengan bantuan enzim RNA Polimerase (berbentuk holoenzim)<br />
Pembentukkan RNA d dengan basa nitrogen yang komplementer dengan salah satu dari pita DNA<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKfUSDq_hKMks1_HHCYpV3VKcQv6bFePFWW1BhceoXoYyEwDLq4PF9YbXLHdMltEujoO3RNCsbr5JPbixwkVxa7HSnUmTQiOYa-xw6VXvHWNX8HtfvFY0pZITTCoIUkqJ6n6YCm5DxKj8/s1600-h/A31.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389854773459948882" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKfUSDq_hKMks1_HHCYpV3VKcQv6bFePFWW1BhceoXoYyEwDLq4PF9YbXLHdMltEujoO3RNCsbr5JPbixwkVxa7HSnUmTQiOYa-xw6VXvHWNX8HtfvFY0pZITTCoIUkqJ6n6YCm5DxKj8/s320/A31.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 225px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 367px;" /></a><br />
<span style="font-weight: bold;">Langkah-langkah translasi:</span><br />
Tiga basa nitrogen dari RNA t yang disebut antikodon berpasangan dengan 3 basa nitrogen dari RNA d yang disebut kodon<br />
ARN t berikutnya datang untuk berpasangann dengan kodon ARN d berikutnya.<br />
Asam amino pertama lepas dari ARN t dan berangkai dengan asam amino yang datang berikutnya<br />
Perangkaian asam amino dilakukan oleh RNAr untuk membentuk protein tertentu<br />
Asam amino ----> peptida ----> polipeptida ----> protein<br />
ARN t yang datang pertama lepas dari ARN d dan bebas kembali ke sitoplasma<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSZ-xBnKWMINbFkF0Nv3yg2aexOrrTRR_XFLoKyHTsfq7qf7ToIxpnPTTkqomuvnatR-x7QWY5VpO6zZUr84xGm8sxzLBz1WmGf4smt5pp__2fUeMvKOiAX3mANWjfInqn7ivlXaWKMes/s1600-h/A30.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389854245251757554" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSZ-xBnKWMINbFkF0Nv3yg2aexOrrTRR_XFLoKyHTsfq7qf7ToIxpnPTTkqomuvnatR-x7QWY5VpO6zZUr84xGm8sxzLBz1WmGf4smt5pp__2fUeMvKOiAX3mANWjfInqn7ivlXaWKMes/s320/A30.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 259px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<b><br />
KAITAN KROMOSOM DENGAN GEN</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Kromosom tersusun atas DNA dan protein.</li>
<li>DNA merupakan molekul panjang yang menyimpan informasi genetik.</li>
<li>Total informasi genetik yang terdapat dalam DNA suatu sel disebut genom.</li>
<li>Genom DNA tersusun atas gen-gen.</li>
<li>Tiap gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu karakter yang dapat diamati.</li>
<li>Gen bertanggung jawab terhadap sifat-sifat genetik</li>
<li>Istilah gen pertama kali dikemukakan oleh W. Johansen</li>
</ul></div><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv00Ghue_JSAYXEaEtGbejerT75oeLrzo0ymMg6r0SD0N8lV1BHKCWIrlKao3Q4CwX04FnGV8mcZq7NreO0tqywGFKOEruSCFVx6BL0gdYjhYXFy8n_Z_db9C0ZnxA46r6YnqotiE8tn4/s1600-h/A12.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389829246605715602" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv00Ghue_JSAYXEaEtGbejerT75oeLrzo0ymMg6r0SD0N8lV1BHKCWIrlKao3Q4CwX04FnGV8mcZq7NreO0tqywGFKOEruSCFVx6BL0gdYjhYXFy8n_Z_db9C0ZnxA46r6YnqotiE8tn4/s320/A12.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 271px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRdL1RnkktbCbqUmsWCjkAr8P62O1u3dX73ENtR3G43-6AC7xWjoBmppAdmMtI_kjdNrnJEiPngEKk2GkxIZ2kpO3POvaJM184zgWHr8dDCoWqOBpn7FSIf7tCGmXcVj98pvv7C-QvKKw/s1600-h/A13.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389829476775822354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRdL1RnkktbCbqUmsWCjkAr8P62O1u3dX73ENtR3G43-6AC7xWjoBmppAdmMtI_kjdNrnJEiPngEKk2GkxIZ2kpO3POvaJM184zgWHr8dDCoWqOBpn7FSIf7tCGmXcVj98pvv7C-QvKKw/s320/A13.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 256px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd4mHiUfgQZLlVIfyZR2ByEtVdHZxcZxtT1DacwO3G-HH9IG0qevSCQHm1HYRpz0v6qnLQSbrzHjD2msd3H0yDC9Q9YEa1wtKnR7jTccSUMeyYOKEpO0PZUr8-DzW8V1HiPhsgW4EC3fU/s1600-h/A14.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389829782310991282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd4mHiUfgQZLlVIfyZR2ByEtVdHZxcZxtT1DacwO3G-HH9IG0qevSCQHm1HYRpz0v6qnLQSbrzHjD2msd3H0yDC9Q9YEa1wtKnR7jTccSUMeyYOKEpO0PZUr8-DzW8V1HiPhsgW4EC3fU/s320/A14.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 260px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzX_nL_0PLWqv1zOYCX1ma8qFAwweOB9uVzUQ8uJhC9B14Mwe4ho1sO5V3PGp3j60Hdl70a7orjhxeukoME87Gm3z0II38QE3zchhdGSTHB_aMV7svDvQQIQkU2AwC-zk9lOHWb5abFWs/s1600-h/A15.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389830355606113458" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzX_nL_0PLWqv1zOYCX1ma8qFAwweOB9uVzUQ8uJhC9B14Mwe4ho1sO5V3PGp3j60Hdl70a7orjhxeukoME87Gm3z0II38QE3zchhdGSTHB_aMV7svDvQQIQkU2AwC-zk9lOHWb5abFWs/s320/A15.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 186px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-CD613OAKqEllQpqEciUPHPi_mmnrv0m2rm9JqhaZ4YpS6OY1HWr4Ge7EvROeeq_HBD-mTUuOxHLTD0ZiwUXnEwrPOiSVYSyy2lahiBaFJdAoZ0I1E6E12ThUxfxt4HrSX0Npcb9laPE/s1600-h/A16.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389830673732692578" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-CD613OAKqEllQpqEciUPHPi_mmnrv0m2rm9JqhaZ4YpS6OY1HWr4Ge7EvROeeq_HBD-mTUuOxHLTD0ZiwUXnEwrPOiSVYSyy2lahiBaFJdAoZ0I1E6E12ThUxfxt4HrSX0Npcb9laPE/s320/A16.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 170px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
LETAK GEN DALAM KROMOSOM<br />
<div style="text-align: justify;"><ul><li>Setiap gen menempati lokus tertentu yang tetap dalam kromosom.</li>
<li>Lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam kromosom disebut Lokus (kromomer).</li>
<li>Gen-gen yang membawa sifat bagian tubuh yang sama dan lokusnya bersesuaian disebut gen homolog.</li>
<li>gen Homolog itu membentuk alela yang penting dalam belajar genetika</li>
<li>Lokus tertentu dapat mengandung satu gen atau lebih</li>
</ul><br />
<span style="font-weight: bold;">Fungsi gen:</span><br />
Mengatur perkembangan dan proses metabolisme .<br />
Menyampaikan informasi genetika dari suatu generasi ke generasi berikutnya.</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn-pCtIpnTq5CrpDUS4kkAfPDzrU_JryFtM2mLdgzKeD-EHrigF65gv7-vGDkN3LRmrZDC76Y3uQFzKe5vJl_XG8FHpNjSLteMgpkyBlCxZOfHb07WG-xV9RsYwSCLfVWtQovmSh96adA/s1600-h/A17.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389831256881242722" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn-pCtIpnTq5CrpDUS4kkAfPDzrU_JryFtM2mLdgzKeD-EHrigF65gv7-vGDkN3LRmrZDC76Y3uQFzKe5vJl_XG8FHpNjSLteMgpkyBlCxZOfHb07WG-xV9RsYwSCLfVWtQovmSh96adA/s320/A17.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 296px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWd7xJq6C9-S2mLnrEuF9-tFMIzU0oKuLAm3ZWLpG_LvUU7rvfr1KsVgzQ923V8L_xFbVe_z7GIFrHXoKUY5-eMc4_qc6Ox2p5p_ocqnHoTRbuJFO2HiKxTt72ajVy0NyOzAAPu1uxuOc/s1600-h/A18.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389831941600433938" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWd7xJq6C9-S2mLnrEuF9-tFMIzU0oKuLAm3ZWLpG_LvUU7rvfr1KsVgzQ923V8L_xFbVe_z7GIFrHXoKUY5-eMc4_qc6Ox2p5p_ocqnHoTRbuJFO2HiKxTt72ajVy0NyOzAAPu1uxuOc/s320/A18.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 253px;" /></a><br />
<br />
SIFAT GEN<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><ul><li>Gen merupakan unit genetik yang terdapat dalam lokus dan memenuhi kromosom sebagai zarah yang kompak.</li>
</ul>Sifat-sifat gen:<br />
<ol><li>Mengandung informasi genetik</li>
<li>Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel</li>
<li>Setiap gen mempunyai tugas dan fungsi tertentu</li>
</ol></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnCq3fYSxuWFZl2OCjtMvyVXBqAZAzHLujXqLL6aUDKw7Toaj5EXroPeJVbRQsEAMjCnrfGiyn7BvyWc9MOoKW5a5s9r7Hvd1yroiOvMCz0TYOd16TQtaV_5VFapA6knNTXtEdhWacwqE/s1600-h/A20.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389833042314436754" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnCq3fYSxuWFZl2OCjtMvyVXBqAZAzHLujXqLL6aUDKw7Toaj5EXroPeJVbRQsEAMjCnrfGiyn7BvyWc9MOoKW5a5s9r7Hvd1yroiOvMCz0TYOd16TQtaV_5VFapA6knNTXtEdhWacwqE/s320/A20.jpg" style="display: block; height: 198px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<b>KROMOSOM</b><br />
<div style="text-align: justify;"><ul><li>Asal kata: Chroma = warna, soma = tubuh</li>
<li>Tokoh : W. waldayer</li>
<li>Struktur berupa benang batang, atau bengkok yang mengandung zat yang mudah menerina mengikat dan menyerap warna.</li>
<li>Kromosom terdapat dalam inti sel berupa benang-benang tipis yang disebut kromatin</li>
<li>Dalam kromosom terdapat gen.</li>
<li>Gen merupakan unit pembawa informasi genetik</li>
</ul></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqJK4xlGbff0fbylox1Fwr-oyu1FG4jMslibeHj4PCDm2Nuciw9IAf8IJVz9vQNYvhEEiNDaQ-WAqoKsQXB_XCRISerqQm5II6U4r6TLRFrEzeIjDOgt_ZhJShPUlnTMZG2PBrbasKDw8/s1600-h/A1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389814426855700610" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqJK4xlGbff0fbylox1Fwr-oyu1FG4jMslibeHj4PCDm2Nuciw9IAf8IJVz9vQNYvhEEiNDaQ-WAqoKsQXB_XCRISerqQm5II6U4r6TLRFrEzeIjDOgt_ZhJShPUlnTMZG2PBrbasKDw8/s320/A1.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 298px;" /></a><br />
<ul><li>Manusia memiliki banyak sekali gen-gen, dan kumpulan dari gen-gen ini disebut genom yang berada dalam sebuah kromosom.</li>
</ul><div style="text-align: center;"><a href="http://eciechantieqa.files.wordpress.com/2008/09/gene1.gif"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-9" height="301" src="http://eciechantieqa.files.wordpress.com/2008/09/gene1.gif?w=376&h=301" title="gene1" width="376" /></a></div><div style="text-align: center;">Gambar Kumpulan gen manusia yang terdapat didalam kromosom</div><ul><li>Secara umum struktur utama dari gen manusia adalah DNA.</li>
<li>Mengapa untaian DNA merupakan komposisi pada sel genom manusia?</li>
<li>Untuk mengatahuinya dilakukan pemeriksaan pada segmen 50 kb pada kromosom ke 7 yang merupakan segmen sel T β pada manusia.</li>
</ul><div style="text-align: center;"><a href="http://eciechantieqa.files.wordpress.com/2008/09/ch1f14.gif"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-10" src="http://eciechantieqa.files.wordpress.com/2008/09/ch1f14.gif?w=300&h=272" style="height: 368px; width: 406px;" title="ch1f14" /></a></div><div style="text-align: center;">Gambar Segmen pada genom manusia(Brown, 2002)</div><ul><li>Segmen 5o kb ini terdiri dari :</li>
</ul><ul><li> F Satu gen, biasa disebut TRY4, yang merupakan informasi sintesis protein yang disebut tripsinogen yaitu precursor tidak aktif pada digesti enzim tripsin, dan TRY4 merupakan contoh gen terputus.</li>
<li>F Segmen dua gen, merupakan reseptor protein sel T β yang bernama V28 and V29-1 yang termasuk gen yang tidak lengkap, karena hanya sebagian saja yang lengkap dan termasuk gen terputus seperti TRY 4.</li>
<li>F Satu pseudogen, tidak berfungsi sebagai salinan gen karena hanya satu untaian nukleotida yang menjadi informasi, pseudogen ini disebut juga TRY 5.</li>
<li>F 52 genome-wide repeat sequences, merupakan susunan berulang pada berbagai tempat dalam genom dan memiliki empat tipe yaitu LINEs (long interspersed nuclear elements), SINEs (short interspersed nuclear elements), LTR (long terminal repeat) elements and DNA transposons</li>
<li>F Dua mikrosatelit, merupakan susunan terpendek dari sekuen yang berulang serta terdiri dari enam salinan TATT.</li>
<li>Dari penguraian diatas dapat diketahui bahwa gen merupakan bagian terpenting dari genom manusia karena berisi informasi biologi yang mengekspresikan gen ke dalam RNA yang disebut mRNA.</li>
</ul><div style="text-align: center;"><a href="http://eciechantieqa.files.wordpress.com/2008/09/ch1f15.gif"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-11" src="http://eciechantieqa.files.wordpress.com/2008/09/ch1f15.gif?w=227&h=231" style="height: 320px; width: 315px;" title="ch1f15" /></a></div><div style="text-align: center;">Gambar mRNA diantara gen dan produk protein Brown, 2002</div><ul><li>Kebanyakan gen manusia umumnya terdiri dari Sembilan ekson per gen,</li>
<li>Walaupun beberapa lebih.</li>
<li>Saat gen berekspresi RNA mensintesis salinannya pada gen yang menyebabkan intron sama dengan ekson, peristiwa ini disebut spicing.</li>
<li>Perbedaan umum gen manusia yaitu oleh adanya V28 dan V29-1,</li>
<li>Karena hanya terdapat segmen gen saja, sedang pada individu sel T segmen gennya saling berhubungan pada variasi combinasi yang nantinya malah menghasilkan fungsi reseptor yang berbeda.</li>
</ul><div style="text-align: center;"><a href="http://eciechantieqa.files.wordpress.com/2008/09/ch1f17.gif"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-12" src="http://eciechantieqa.files.wordpress.com/2008/09/ch1f17.gif?w=268&h=84" style="height: 142px; width: 440px;" title="ch1f17" /></a></div><div style="text-align: center;">Gambar Struktur umum gen manusia (Brown, 2002)</div><ul><li>Dari seluruh pembahasan diatas dapat diketahui bahwa struktur umum pada gen manusia adalah DNA dan RNA,</li>
<li style="text-align: center;">Sedangkan variasi-variasi yang ada hanyalah bagian dari keseluruhan aktivitas genom.</li>
</ul><br />
<br />
JUMLAH KROMOSOM<br />
<div style="text-align: justify;"><ul><li>Jumlah kromosom bervariasi pada setiap makhluk hidup.</li>
<li>Jumlah kromosom yang dimiliki antara makhluk hidup satu dengan yang lain tidak sama.</li>
<li>Sel tubuh (sel somatik) memiliki jumlah kromosom 2n,</li>
<li>Sedangkan sel kelamin (genosom) memiliki separuh dari jumlah kromosom sel somatis.</li>
<li>Kromosom dalam sel somatik manusia selalu dalam keadaan berpasangan disebut diploid (2n), sedangkan sel kelamin tidak berpasangan disebut haploid (n)</li>
</ul></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxBprfroaTOBNc9ZoQeLg08GuyFiaF9pqLUbBVcNIJhgQm3pxpyC8GNO6Ul9z15Jf89GZCM6X57QHriqr8i0jvZS85T8fYg5Ce-vYKM3e2e3Gv2Qh-3OiHHw2Hw9E86WciEq3mVgKPAgQ/s1600-h/A2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389814775822922194" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxBprfroaTOBNc9ZoQeLg08GuyFiaF9pqLUbBVcNIJhgQm3pxpyC8GNO6Ul9z15Jf89GZCM6X57QHriqr8i0jvZS85T8fYg5Ce-vYKM3e2e3Gv2Qh-3OiHHw2Hw9E86WciEq3mVgKPAgQ/s320/A2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 309px;" /></a><br />
<br />
PASANGAN KROMOSOM<br />
<div style="text-align: justify;"><ul><li>Kromosom dalam sel bisa berpasangan bisa juga tidak</li>
<li>Kromosom dalam sel somatik makhluk hidup selalu dalam keadaan berpasangan disebut diploid (2n),</li>
<li>Sedangkan sel kelamin tidak berpasangan disebut haploid (n)</li>
</ul></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF52dumvMdWCZ6l2RY5yxFLINY4XBL4kRyDeSoOEh4uR9txQKIPbw-UwyTKkGlBZVr0VlhJBpHa4u5iw4Xs9VtugGHrVtFGvNyWH0cqDkdMVtlf-S1VntyQS-LJXcbX7AzenExYLy7YQ4/s1600-h/A3.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389815839625906274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF52dumvMdWCZ6l2RY5yxFLINY4XBL4kRyDeSoOEh4uR9txQKIPbw-UwyTKkGlBZVr0VlhJBpHa4u5iw4Xs9VtugGHrVtFGvNyWH0cqDkdMVtlf-S1VntyQS-LJXcbX7AzenExYLy7YQ4/s320/A3.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 141px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
UKURAN KROMOSOM<br />
<div style="text-align: justify;"><ul><li>Makhluk hidup dengan jumlah kromosom sedikit memiliki kromosom dengan ukuran lebih besar dari pada makhluk hidup dengan jumlah kromosom lebih banyak.</li>
<li>Secara umum panjang kromosom berkisar 12 – 50 mikron, dan diameter antara 0,2 – 20 mikron</li>
</ul></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7dh1NtSRPI5ZsENR9xGWXYbYBpzNWDxxmsK4oMhdzlXRA9f2d0H82mBIdZ9b3o0e2C6Oes2QwvS-b_WIMorKfGijl971fVqjmC9nhNdXQ6oO1kO8zrGk7x4T4WwDlBAxxB_U5zU-tIkI/s1600-h/A4.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389816533247205538" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7dh1NtSRPI5ZsENR9xGWXYbYBpzNWDxxmsK4oMhdzlXRA9f2d0H82mBIdZ9b3o0e2C6Oes2QwvS-b_WIMorKfGijl971fVqjmC9nhNdXQ6oO1kO8zrGk7x4T4WwDlBAxxB_U5zU-tIkI/s320/A4.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 285px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
STRUKTUR KROMOSOM<br />
<div style="text-align: justify;">Struktur kromosom tersusun atas bagian:<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPmC97zc4u0_k-pzVYqaWppxNBY9uV1bXtFQSiB29O-lYGyNY2DpSEtA_AE41GjDy3_GyWooILirav5g6uNXSapDIqCBFgxAIwX17H2wYhah7dtLYelhBJYM5eMvEB6FZ7roIVISKfMUQ/s1600-h/A5.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389822030343601106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPmC97zc4u0_k-pzVYqaWppxNBY9uV1bXtFQSiB29O-lYGyNY2DpSEtA_AE41GjDy3_GyWooILirav5g6uNXSapDIqCBFgxAIwX17H2wYhah7dtLYelhBJYM5eMvEB6FZ7roIVISKfMUQ/s320/A5.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 284px;" /></a><br />
<ol><li>Sentromer = bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang.</li>
<li>Kinetokor merupakan tonjolan dekat sentromer yang berfungsi untuk melekat pada benang spindel</li>
<li>Lengan kromosom merupakan badan yang terbagi oleh sentromer.lengan kromosom tersusun atas selaput, matriks dan kromonemata.</li>
<li>Kromatid merupakan hasil duplikasi dari kromosom</li>
<li>Kromonemata pita berbentuk spiral dalam kromosom.</li>
<li>Kromomer merupakan bahan protein yang mengendap di dalam kromonemata.</li>
<li>Sentromer merupakan kromonemata yang berbentuk lurus</li>
<li>Lekukan kedua pangkal dari kromonemata.Fungsi lekukan kedua adalah tempat terbentuknya nukleolus</li>
<li>Telomer merupakan bagian dari ujung kromosom yang menghalangi bersambungnyA kromosom yang satu dengan kromosom lain</li>
<li>Satelit merupakan tambahan pada ujung kromosom.</li>
</ol></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_0_-fjUwZhK_mTIt4523U138gJRAxqiRDugUxURHD_CqrLlpxywifQzJy7C06RKVa6x4Htw0yMzofs5PfGV3g8ekcFzzpwmcK7bbSz2SywNcRmyPmfrFqJ88CCEO7IkdrtyIHpb2JjaM/s1600-h/A6.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389822676573878690" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_0_-fjUwZhK_mTIt4523U138gJRAxqiRDugUxURHD_CqrLlpxywifQzJy7C06RKVa6x4Htw0yMzofs5PfGV3g8ekcFzzpwmcK7bbSz2SywNcRmyPmfrFqJ88CCEO7IkdrtyIHpb2JjaM/s320/A6.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 294px;" /></a><br />
<br />
BENTUK KROMOSOM<br />
<div style="text-align: justify;">Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan atas:<br />
<ol><li>Metasentrik, Sentromer terletak dibagian median, membagi kromosom menjadi 2 lengan yang sama panjang.</li>
<li>Submetasentrik, Sentromer terletak pada submedian, membagi kromosom mjd 2 lengan yg tdk sama panjang</li>
<li>Akrosentrik, Sentromer terletak pada subterminal, satu lengan sangat pendek lengan lainnya lebih panjang.</li>
<li>Telosentris, Sentromer terletak di ujung kromosom, yang memiliki satu lengan lurus berbentuk batang</li>
</ol></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicqtoTIL2XxKEP5RYbJV_98hivh7fwNA1Rj1wXxg3Q4cplZv0NAV-AzLnfV1ja3VIs5GhcxxvQAFdEtyWWZ-JlqLXEdgnzvzss_koTdCzlZsKk1qFThmr3iLJOsc1sBaSGedlNnD_ZRRY/s1600-h/A7.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389824419337316274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicqtoTIL2XxKEP5RYbJV_98hivh7fwNA1Rj1wXxg3Q4cplZv0NAV-AzLnfV1ja3VIs5GhcxxvQAFdEtyWWZ-JlqLXEdgnzvzss_koTdCzlZsKk1qFThmr3iLJOsc1sBaSGedlNnD_ZRRY/s320/A7.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 234px;" /></a><br />
<br />
TIPE KROMOSOM<br />
<div style="text-align: justify;">Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan atas :<br />
<ol><li>Autosom / kromosom tubuh Kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin.Penulisannya dilambangkan dengan simbol huruf A</li>
<li>Kromosom seks Kromosom yang menentukan jenis kelamin. terdiri atas kromosom X dan kromosom Y</li>
</ol></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOoOoIDEyeplipzQM00L8uG1C_I1c_jDnCybtL5DdLSlAUNr6u2ZaJpGwYNphICfHFQutVgpT3YQq20lgpdzH9RUFcrAAAxwugrwyTmAqJsXjpODrBs0H4apZxrkMGLHx9PGmuABIXcY4/s1600-h/A8.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389826725128647138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOoOoIDEyeplipzQM00L8uG1C_I1c_jDnCybtL5DdLSlAUNr6u2ZaJpGwYNphICfHFQutVgpT3YQq20lgpdzH9RUFcrAAAxwugrwyTmAqJsXjpODrBs0H4apZxrkMGLHx9PGmuABIXcY4/s320/A8.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 314px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPOQJJoVixfqCsh88eqjikzjgvG-UgCKHhazw_WnTLOLtIQQk1yO9Apa8wDL5jlHwD5NBJjfT4e0_vzws2nYqjxg4PPIUokqUnbJMYDYhTKVSVumqoPzsaxxtvMF-dyb0syRVYzltL4GI/s1600-h/A9.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389827784392348674" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPOQJJoVixfqCsh88eqjikzjgvG-UgCKHhazw_WnTLOLtIQQk1yO9Apa8wDL5jlHwD5NBJjfT4e0_vzws2nYqjxg4PPIUokqUnbJMYDYhTKVSVumqoPzsaxxtvMF-dyb0syRVYzltL4GI/s320/A9.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 318px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Klasifikasi dan pemberian nomor kromosom manusia berdasarkan konferensi genetika di Denver USA. Pasangan kromosom 1 – 22 adalah autosom, yang dikelompokkan menggunakan abjad A - G</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXuJxyXFHZ1LpPTbvWOjgQ6xh6w85SjhTGcYXAA9yaxpFGjwCBMIK7YyMj-thd5AHYjCd5eIn42zn1mDx5GmDP49FYTbQX0vEm-tAKql02T4Adbw65ceugqaIMSD9zIp0VmZwJUscs_dw/s1600-h/A10.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389828628531933938" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXuJxyXFHZ1LpPTbvWOjgQ6xh6w85SjhTGcYXAA9yaxpFGjwCBMIK7YyMj-thd5AHYjCd5eIn42zn1mDx5GmDP49FYTbQX0vEm-tAKql02T4Adbw65ceugqaIMSD9zIp0VmZwJUscs_dw/s320/A10.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 290px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
GENOTIP DANN FENOTIP<br />
<div style="text-align: justify;">Komposisi dan susunan gen-gen di dalam tubuh makhluk hidup disebut genotip.<br />
Sifat genotip merupakan sifat yang tidak tampak<br />
Sifat-sifat yang tidak tampak biasanya disimbulkan dengan huruf-huruf.<br />
Sifat pada makhluk hidup yang diketahui oleh panca indra disebut fenotip.<br />
Sifat fenotip merupakan perpaduan antara sifat genotip dengan lingkungannya</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlaR01i-TmHXExjiIzI8183vSx5CjGlEiuaGs9cxCpjCI0usvfJr97AZLVeRC4lkLPhyphenhyphenzHbYnMoHkTFJ4Lt78dV_LqX-0PfoBdkaB0PnXc1kXbnGudKlPuHVhvxsgU8etjksHRHCYz-sE/s1600-h/A19.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389832721557153922" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlaR01i-TmHXExjiIzI8183vSx5CjGlEiuaGs9cxCpjCI0usvfJr97AZLVeRC4lkLPhyphenhyphenzHbYnMoHkTFJ4Lt78dV_LqX-0PfoBdkaB0PnXc1kXbnGudKlPuHVhvxsgU8etjksHRHCYz-sE/s320/A19.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 313px;" /></a> </div><span class="post-author vcard"> </span><span class="post-timestamp"><a class="timestamp-link" href="http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/dna-gen-kromosom.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2009-12-02T21:40:00-08:00"></abbr></a></span>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-33295152390912507952011-03-30T22:05:00.000-07:002011-03-30T22:05:30.678-07:00SIKLUS KREBS<a href="" name="6526965639827175310"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <span style="font-size: small;"><a href="http://biologigonz.blogspot.com/2010/07/siklus-krebs-trikarboksilat.html">SIKLUS KREBS-TRIKARBOKSILAT- ASAM SITRAT</a></span> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> <ul><li><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: ";">Siklus Krebs</span></b></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">di</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;">sebut juga: </span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">SIKLUS ASAM SITRAT </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;">Karena senyawa pertama yang terbentuk adalah asam sitrat.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;">Siklus krebs juga disebut </span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">SIKLUS ASAM TRIKARBOKSILAT</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;"><span> </span>(-COOH) Karena hampir di awal-awal siklus krebs, senyawanya tersusun dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam (-COOH).</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">SIKLUS KREBS </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;">Karena yang menemukan adalah Mr.Hans Krebs, seorang ahli biokimia terkenal, yang menemukan metabolisme karbohidrat juga. </span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"></span></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt 7.1pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span>Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur akhir oksidasi Karbohidrat , Lipid dan Protein. Karbohidrat , lemak dan protein semua akan dimetabolisme menjadi Asetyl-KoA.</span></span></div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> <br />
Visi dan Misi dari Jalur </span><span lang="EN-GB">respirasi ini adalah menghasilkan energi.</span></span> <div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Jadi Kalau kita mengkonsumsi karbohidrat di dalam mulut akan dicerna jadi maltose (oleh ptyalin) dan hasil akhirnya adalah </span><span lang="EN-GB">glukosa di dalam duodenum maka akan </span><span lang="EN-GB">masuk ke sel mengalami glikolisis , yang nantinya </span><span lang="EN-GB">hasil akhirnya asam piruvat apabila suasana sitoplasma tempat terdapatnya asam piruvat itu aerob </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>sehingga mitocondria dipastikan penuh oksigen maka asam piruvat akan meneruskan proses perubahan </span></span><span lang="EN-GB">menjadi asetyl Co.A dalam Pra </span><span lang="EN-GB">Siklus krebs ( dekarbosilasi oksidatif). begitu juga pada lipid yang kemudian menjadi asam lemak </span><span lang="EN-GB">dan gliserol.Asam lemak dipecah </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> asetyl Co.A, mengalami proses yang namanya lipolisis. Protein diubah menjadi </span><span lang="EN-GB">asam amino<span> kemudian menjadi </span></span><span lang="EN-GB">asetyl Co.A </span><span lang="EN-GB">pada awal siklus krebstersebut OK </span></span></li>
</ul><span style="font-size: small;"><span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzeWunyOBI_YW6abzbGqzZl7dm2ISRIJNaaPI59kmbvPtsUxk7c4nu67R8uZTj31qxr9bu__3y4gMgdh684bqTAvzqCrp48WlyLzRtw3_jrUhGnH_VVEmNssvYPmJjx37p-ccWTueHgdoD/s1600/siklus+krebs+siklus+trikarboksilat.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5495046358591625490" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzeWunyOBI_YW6abzbGqzZl7dm2ISRIJNaaPI59kmbvPtsUxk7c4nu67R8uZTj31qxr9bu__3y4gMgdh684bqTAvzqCrp48WlyLzRtw3_jrUhGnH_VVEmNssvYPmJjx37p-ccWTueHgdoD/s400/siklus+krebs+siklus+trikarboksilat.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 277px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span></span><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="ES" style="font-family: "; font-size: 100%;"><span>Dari diagram diatas terbentuknya Asetil Coa sangat strategis </span></span><span lang="ES" style="font-family: "; font-size: 100%;">mempunyai peran utama pada glukoneogenesis (pembentukan Glikogen) , transaminasi, deaminasi ( penguraian protein / gugus amino ) dan lipogenesis (Pembentukan lemak) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 10pt 25.1pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNwfQj6r3g7QQd08p85oPoPIHq-aNDpPONrbDhXfeBwphqNaA0i1VuKF8xrC4pDCZBAUPhID-BNhz0OtHS4L9MovoukXcW-QiK9AxxfrNnA5TF1vqXP-YzQdo08nec6bK0r1JafjZw1EV7/s1600/GENESIS.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497705019535461330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNwfQj6r3g7QQd08p85oPoPIHq-aNDpPONrbDhXfeBwphqNaA0i1VuKF8xrC4pDCZBAUPhID-BNhz0OtHS4L9MovoukXcW-QiK9AxxfrNnA5TF1vqXP-YzQdo08nec6bK0r1JafjZw1EV7/s400/GENESIS.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 51px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span></div><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"></span></span> <ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"><span> </span>Adalah suatu proses pembentukan glukosa dari bahan non karbohidrat. Kok bisa? Bisa aja, soalnya ketika seseorang mengalami intake karbohidrat yang sangat rendah (mungkin mogok makan, kelaperan yang amat sangat) sehingga tidak diimbangi dengan asupan karbohidrat yang cukup, maka tubuh tetap akan membentuk glukosa. Tapi karena gak ada karbohidrat jadi bahannya bukan karbohidrat tetapi lemak atau protein .OK </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> Hal ini merupakan salah satu mekanisme tubuh dalam upaya mempertahankan kadar glukosa dalam keadaan normal. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">untuk vitamin , minral dan air sama sekali tidak bisa digunakan dalam hal ini </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Glukosa sangat penting untuk tubuh karena sumber energi utama otak dan sel darah merah.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Setelah makan, kadar glukosa akan meningkat, maka mekanisme utamanya adalah terjadi </span><span lang="EN-GB">Glikolisis. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Sebaliknya </span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Ketika kita makan banyak, maka glukosa harus disimpan agar kadar gula dalam darah tidak meningkat. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Bentuk simpanan glukosa di dalam tubuh adalah glikogen. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Penyimpanan kelebihan glukosa maka akan terjadi proses</span> <span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"> glikogenesis di hati memerlukan insulin dari pancreas.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Sebaliknya, kalau dalam keadaan lapar, puasa, aerobik atau exercise gitu, maka kebutuhan glukosa akan meningkat, sehingga simpanan glukosa akan dipecah melalui proses </span><span lang="EN-GB"> glikogenolisis. ( pembongkaran Glikogen menjadi Glukosa di hati dengan bantuan Adrenalin / Glukagon </span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-left: 61.1pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"><span> </span>Jadi Inti dari metabolisme karbohidrat adalah untuk mempertahankan kadar glukosa dalam keadaan normal. OK </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Agar tahu saja </span><span lang="EN-GB">Kadar normal glukosa dalam darah </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> sekitar 80-126, di bawah kadar itu maka akan menderita hipoglikemia, di atas kadar itu disebut hiperglikemia ( pada penderita diabetes melitus) </span></span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"><span> </span>Jadi bisa diartikan bahwa Proses glukoneogenesis ini jelas jelas melibatkan melibatkan </span></span></li>
</ul><ol><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Siklus krebs. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Transaminasi</span><span lang="EN-GB"> Adalah suatu proses pemindahan gugus atau pertukaran gugus amino (</span><span>alfa</span><span lang="EN-GB">-amino) menjadi gugus keto (</span><span>alfa</span><span lang="EN-GB">-keto) atau sebaliknya.</span></span></li>
</ol><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Contoh gugus </span><span>alfa</span><span lang="EN-GB">-amino </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>menjadi </span></span><span lang="EN-GB">asam-asam amino (glutamat, aspartat, dll)</span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Agar benar benar memahami ternyata asama amino tersusun atas macam-macam asam amino:</span></span></div><ol><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Asam amino esensial </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">asam amino non esesnsial </span></span></li>
</ol><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>Asam amino essensial </span></span><span lang="EN-GB">asam amino diperlukan tubuh tapi tubuh tidak bisa membentuk</span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span> </span></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Contoh </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>Asam amino essensial</span></span><span lang="EN-GB">: fenilalanin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, triptofan, treonin dan valin, </span><span lang="EN-GB">arginin dan histidin</span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;">Asam amino non essensial<span> yaitu </span></span><span lang="EN-GB">diperlukan tubuh tapi tubuh bisa membentuk</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">contoh: alanin, asparagin, aspartat, sistein, glutamat, glutamin, glisin, hidroksiprolin, hidroksilisin, prolin, serin, dan tirosin.</span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><span style="font-size: small;"><br />
</span><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Untuk proses transminasi pembentukan asam aminonya adalah asam amino non essensial. Jadi proses transminasi itu bisa disebut juga proses pembentukan asam amino dari asam </span><span>alfa</span><span lang="IN">-keto.</span></span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Contoh </span><span>alfa</span><span lang="EN-GB">-keto </span><span lang="EN-GB"> yang mempunyai gugus CO (asam </span><span>alfa</span><span lang="EN-GB">-keto glutarat, asam oksaloasetat)</span></span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="ES">Yang utama di transaminasi adalah </span><span>alfa</span><span lang="ES">-ketoglutarat dan oksalo asetat</span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="font-weight: bold;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Deaminasi</span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span><span> </span></span><span lang="EN-GB">Deaminasi adalah proses pelepasan gugus amino (gugus yang mengandung N)</span><span>.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"><span> </span>Contoh konkrit proses deaminasi adalah kalau mengonsumsi protein maka di dalam tubuh akan diubah menjadi asam amino, kemudian asam amino akan dipecah lagi yang hasil akhirnya adalah amoniak. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Tapi karena amoniak itu bersifat sangat toksik—amoniak itu tidak boleh ada di dalam darah, apalagi di otak—maka diubah menjadi urea. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Urea kemudian akan diekskresikan melalui ginjal. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Amoniak mempunyai konsentrasi yang lebih kecil daripada urea. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Bahkan mungkin amoniak itu tidak boleh ada di urine. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">kemudian kenapa di urine<span> </span>ada amoniak? Darimanakah amoniak urine? Amoniak diproduksi di ginjal, dengan tujuan agar terjadi keseimbangan asam basa. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Jadi sebenarnya hasil akhirnya amoniak, tapi karena bersifat toksik, si amoniak itu dibawa ke hepar untuk diubah menjadi urea.<span> </span>Intinya produk akhir dari protein adalah urea.</span></span></li>
</ul><span style="font-size: small;"><span> </span></span><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1Iy-8QMGj0D5LrPKlolB945KqqY6hs_dpwKy014mzryPOikTsnM0gaDlhvPRq7W4gCMuvrA61jXT7Dky5WXgl_iw_bBiYXE00X7m3oBhZ9Xht_BaIMTu-BnLf9Pe5TW-rnBGOruvmWeQ/s1600-h/PRODUKSI+UREA.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441018435500361618" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1Iy-8QMGj0D5LrPKlolB945KqqY6hs_dpwKy014mzryPOikTsnM0gaDlhvPRq7W4gCMuvrA61jXT7Dky5WXgl_iw_bBiYXE00X7m3oBhZ9Xht_BaIMTu-BnLf9Pe5TW-rnBGOruvmWeQ/s320/PRODUKSI+UREA.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 99px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Jika ada gangguan pada ginjal maka dipastikan amoniak menumpuk, apa yang terjadi? maka terjadi keracunan amoniak.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> Solusinya gimana? </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Tentu kita harus mengkonsumsi makanan yang rendah protein. </span><span>Supaya kadar amoniak yang dihasilkan nggak jadi banyak.OK</span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">LIPOGENESIS </span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Lipogenesis adalah proses pembentukan lemak.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Substrat lipogenesis </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>àdalah</span></span><span lang="EN-GB"> asetyl Co.A</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Asetyl Co.A diperoleh dari glikolisis yang berlanjut ke Dekarboksilasi Oksidatif </span></span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Orang yang mengkonsumsi karbohidrat tinggi, maka di dalam tubuh akan diubah menjadi lemak. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>maka Ga heran orang yang banyak makan bisa ndut. hehe tentu ini sama seperti sapi yang hanya makan karbohidrat ( sellulosa ) dalam rumput ternyata sapi juga berlemak</span></span></li>
</ul><span style="font-size: small;"><span> <br />
Jadi dengan kita makan itu kita Menyediakan substrat untuk rantai respirasi (dalam bentuk hidrogen atau elektron).</span></span> <ul><li><span style="font-size: small;"><span><span> </span></span><span lang="EN-GB">Rantai respirasi masuk ke dalam respirasi level seluler yang ada kaitannya dengan loncatan elektron., bahan dasarnya adalah dari siklus krebs, yaitu ion hidrogen. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="ES">Semua proses metabolisme itu hasilnya CO<sub>2</sub>, yang kemudian dibuang sebagai udara ekspirasi</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="ES">Ketika kita menghirup O<sub>2</sub> </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>dan </span></span><span lang="ES">O<sub>2</sub> digunakan untuk proses oksidasi </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>maka </span></span><span lang="ES">O<sub>2</sub> dibawa oleh Hb ke sel </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>kemudian </span></span><span lang="ES">di dalam sel O<sub>2</sub> digunakan untuk proses pembakaran—membakar sumber-sumber energi, baik karbohidrat, lemak maupun protein yang kemudian </span><span lang="ES">hasilnya CO<sub>2</sub></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="ES">CO<sub>2</sub> ini kemudian diangkut kembali melalui paru-paru tubuh untuk di expirasi . </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="ES">Tetapi tidak semua CO<sub>2</sub> dibuang, ada beberapa atau sebagian kecil digunakan untuk proses pembentukan lemak.<span> </span></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Karena pembentukan lemak mutlak membutuhkan CO<sub>2</sub>.</span><span lang="EN-GB"> </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Hasil dari siklus krebs </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>àdalah </span></span><span lang="EN-GB">CO<sub>2</sub>, ATP, ion hidrogen atau reducing ekivalen (agen pereduksi) yang diikat oleh FAD dan NAD </span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Jadi Kalau O<sub>2</sub> </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>itu sebagai </span></span><span lang="EN-GB">agen pengoksidasi.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">sedang </span><span lang="EN-GB">Ion hidrogen </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> bahan untuk respirasi seluler.</span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"> <span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB">SIKLUS KREBS </span></b></span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB"> </span></b></span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB">Definisi Siklus Krebs</span></b></span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span>Adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Residu asetyl dalam bentuk asetyl-KoA (CH3-CO-S-CoA, asetat aktif)</span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB">Tujuan Siklus Krebs</span></b></span></span></div><div class="MsoNoSpacing"> <span style="font-size: small;"><br />
<span><b><span lang="EN-GB"><span> </span></span></b></span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span>Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum terdapat pada jalur biokimia utama katabolisme tenaga </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya merupakan hasil akhir metabolisme, namun dapat berperan sebagai zat antara, misalnya untuk proses lipogenesis.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="ES">Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan pengendalian jalur-jalur metabolik tertentu</span><span lang="EN-GB">, mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi.</span><span lang="EN-GB"> </span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB"> </span></b></span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB">Fungsi</span></b></span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span>Menghasilkan sebagian besar CO</span><span><sub><span lang="EN-GB">2</span></sub></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Metabolisme lain yang menghasilkan </span><span>CO</span><span><sub><span lang="EN-GB">2</span></sub></span><span lang="EN-GB"> misalnya jalur pentosa phospat atau P3 (pentosa phospat pathway) atau kalau di harper heksosa monofosfat.</span><span> </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Sumber enzym-enzym tereduksi yang mendorong RR ( R</span><span lang="EN-GB">antai Respirasi)</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk sintesis lemak sebelum pembentukan TG untuk penimbunan lemak </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang diperlukan dalam sintesis berbagai molekul </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung untuk lain-lain sistem enzym </span></span></li>
</ul><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: ";"> <br />
Daur Siklus Krebs</span></b></span></span> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><span style="font-size: small;"><span> </span></span> <ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Karbohidrat , Protein dan Lemak /Lipid akan dimetabolisme yang hasil akhirnya menjadi asetyl Co-A, dimana asetyl Co-A merupakan substrat untuk siklus krebs. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Kemudian dari siklus krebs dihasilkan CO<sub>2</sub>, Hidrogen (FAD NAD) dan ATP.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Hidrogen (reducing ekivalen) merupakan substrat untuk rantai respirasi (RR).</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Siklus krebs harus berjalan dalam</span><span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: ";">Siklus Asam Sitrat (Siklus Krebs)</span></b></span></span></li>
</ul><span style="font-size: small;"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir4veGtJ7JIJlpTFYjERW442aUDN-Rj6WS3PFajUqJZ9JOsTazNVR_-GHKkvPMmxB76H54qxIsrotSvPagNJsAlOLDTXjIMhvVJ9yAGuQ5vX0vza9b40nmLl1mNqtrvsWpLGYlbVM2jNRh/s1600/siklus+krebs.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497728418249306738" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir4veGtJ7JIJlpTFYjERW442aUDN-Rj6WS3PFajUqJZ9JOsTazNVR_-GHKkvPMmxB76H54qxIsrotSvPagNJsAlOLDTXjIMhvVJ9yAGuQ5vX0vza9b40nmLl1mNqtrvsWpLGYlbVM2jNRh/s400/siklus+krebs.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 433px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 471px;" /></a><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;">Keterangan:</span></span> <ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Substrat siklus krebs adalah asetyl Co-A.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Asetyl Co-A akan bereaksi dengan oksalo asetat (OAA) </span><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"> hasilnya sitrat</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Asam sitrat rumusnya beda dengan asam askorbat (vitamin C), kalau vitamin C itu rumusnya lebih mirip glukosa. Manusia tidak bisa menghasilkan vitamin C karena ada suatu reaksi yang terputus dimana manusia itu tidak mempunyai enzim L-glunoluase oksidase yang mengoksidasi glukosa menjadi vitamin C. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Dari isositrat ke </span><span>alfa</span><span lang="EN-GB">-ketoglutarat membebaskan CO<sub>2</sub> dan NADH (koenzim).</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Kalau menghasilkan NADH pasti membutuhkan NAD.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">NAD <span> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> dalam bentuk teroksidasi</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">NADH <span> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> dalam bentuk tereduksi</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">NAD merupakan derivat vitamin B<sub>3</sub>.</span></span></li>
</ul><ol><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">B<sub>1</sub> </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> thiamin</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">B<sub>2</sub> </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> riboflavin</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">B<sub>3 </sub></span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> niasin</span></span></li>
</ol><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Koenzim yang terkait dengan ATP hanya vitamin B<sub>2</sub> dan B<sub>3</sub>.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Kekurangan vitamin B akan mengganggu metabolisme energi.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">NADH </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> enzimnya isositrat dehidrogenase. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">NADH akan masuk ke rantai respirasi melepaskan hidrogen dan menghasilkan 3 ATP. Sedangkan FADH menghasilkan 2 ATP</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Dekarboksilasi oksidasi </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> melepaskan CO<sub>2</sub>. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Dari </span><span>alfa</span><span lang="EN-GB">-keto menjadi suksinil Co-A </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> prosesnya dekarboksilasi oksidasi.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Dari succynyl Co-A menjadi succinate langsung dihasilkan ATP.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Reaksi yang menghasilkan ATP langsung: siklus krebs, glikolisis, fosforilasi oksidatif, dan rantai respirasi.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Lemak penghasil ATP paling banyak tapi tidak menghasilkan ATP secara langsung. Lemak banyak menghasilkan NADH dan FADH. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Dari succinate menjadi fumarate dihasilkan FADH<sub>2</sub>, membutuhkan koenzim FAD (derivat vitamin B<sub>2</sub>), dihasilkan 2 ATP.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Dari malate ke oxaloacetat dihasilkan NADH 3 ATP.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Total ATP untuk 1 putaran (1 asetyl Co-A) siklus krebs </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> 12 ATP.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Glikolisis </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> 2 asetyl Co-A</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Lemak </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> 8 asetyl Co.A</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">1 mol glukosa </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> 2 kali putaran</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">1 mol lemak </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> 8 kali putaran</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Karbohidrat disimpan di dalam becak-bercak sitoplasma di dalam hepar.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Hepar dapat bertahan menyimpan glikogen </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> 0,5 gram</span><span style="font-family: ";"></span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span>Berfungsi mengoksidasi hasil glikolisis mjd CO<sub>2</sub> dan juga menyimpan energi ke bentuk molekul berenergi tinggi spt ATP, NADH, FADH<sub>2</sub></span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span>Sentral dalam siklus oksidatif dlm respirasi <span>à</span> dimana semua makromolekul dikatabolis<span> </span>(Karbohidrat, Lipid dan Protein)</span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Untuk kelangsungannya membutuhkan : NAD, FAD, ADP, Pyr (piruvat) dan OAA</span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span>Menghasilkan senyawa intermedier yg penting <span>à</span><span> </span>asetil Co A, <span>a</span> KG & OAA</span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span>Asam amino yang dihasilkan dari <span>alfa</span>-ketoglutarat melalui proses transamnasi <span>à</span> glutamat. Kalau asam oksaloasetat <span>à</span> aspartat</span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span>Merupakan prekursor untuk biosintesis makromolekul – makromolekul</span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span>Siklus krebs selain sebagai jalur akhir karbohidrat , lemak dan protein, juga merupakan jalur awal ari makromolekul-makromolekul. <span></span></span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"></span></span>Jalur akhir <span>à</span> katabolisme <span>à</span> mengubah KH <span>à</span> asetyl Co.A</span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span>Jalur awal <span>à</span> anabolisme</span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span>Berfungsi dalam katabolisme dan juga anabolisme <span>à</span> amfibolik </span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span><b><span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b>Katabolisme<span> </span><span>à</span> memproduksi molekul berenergi tinggi </span></span></li>
<li style="font-family: arial;"><span style="font-size: small;"><span>Anabolisme <span>à</span> memproduksi intermedier untuk prekursor biosintesis makromolekul </span></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; margin: 0in 0in 10pt 0.25in; text-indent: -0.25in;"><style>
@font-face {
font-family: "Wingdings";
}@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}@font-face {
font-family: "Calibri";
}@font-face {
font-family: "Webdings";
}@font-face {
font-family: "Tw Cen MT";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph { margin: 0in 0in 10pt 0.5in; line-height: 115%; font-size: 11pt; font-family: "Calibri","sans-serif"; }.MsoChpDefault { }.MsoPapDefault { margin-bottom: 10pt; line-height: 115%; }div.WordSection1 { page: WordSection1; }ol { margin-bottom: 0in; }ul { margin-bottom: 0in; }
</style><span style="font-size: small;"><span><span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"></span></span></span></span></div><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: ";"></span></b></span></span> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">Jadi </span>Dalam setiap siklus:</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;"></span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">1 gugus asetil<span> </span>( molekul 2C) masuk dan keluar sebagai 2 molekul CO<sub>2</sub></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Dalam setiap siklus : OAA digunakan untuk membentuk sitrat </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> setelah mengalami reaksi yang panjang </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> kembali diperoleh OAA</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="ES">Terdiri dari 8 reaksi : 4 mrpkn oksidasi </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="ES"> dimana energi </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="ES"> digunakan utk mereduksi NAD dan FAD</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Dihasilkan:</span><span> </span><span>2 ATP, 8 NADH, 2 FADH<sub>2</sub></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Tidak diperlukan O<sub>2 </sub><span> </span>pada TCA, tetapi digunakan pada Fosforilasi oksidatif </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span> untuk memberi pasokan NAD, shg piruvat dapat di ubah menjadi Asetil Co A </span></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: ";"> </span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: ";">Glikolisis vs SIKLUS KREBS( TCA ) </span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: ";"> </span></b></span></span></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: 0.1pt; width: 488px;"><tbody>
<tr style="height: 20.3pt;"> <td style="border-color: rgb(39, 39, 118); border-style: solid; border-width: 2.25pt 1pt 2.25pt 2.25pt; height: 20.3pt; padding: 0.05in 0.1in; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div> </div><div class="MsoNormal" style="margin: 6.7pt 0in 0.0001pt 41.75pt; text-align: center; text-indent: -41.75pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;">GLIKOLISIS</span></span></div></td> <td style="border-color: rgb(39, 39, 118) rgb(39, 39, 118) rgb(39, 39, 118) -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 2.25pt 2.25pt 2.25pt medium; height: 20.3pt; padding: 0.05in 0.1in; width: 181.4pt;" valign="top" width="242"> <div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 6.7pt 0in 0.0001pt 41.75pt; text-align: center; text-indent: -41.75pt; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;">SIKLUS KREBS</span></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 39.85pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color rgb(39, 39, 118) rgb(39, 39, 118); border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 2.25pt 2.25pt; height: 39.85pt; padding: 0.05in 0.1in; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"> <div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 32.15pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"><span>a.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Reaksi berjalan linier</span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"></span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 32.15pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"><span>b.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Lokasi di sitoplasma </span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"></span></span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color rgb(39, 39, 118) rgb(39, 39, 118) -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 2.25pt 2.25pt medium; height: 39.85pt; padding: 0.05in 0.1in; width: 181.4pt;" valign="top" width="242"> <div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"><span>a.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Reaksi siklis </span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"></span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"><span>b.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">letak di matriks mitokondria </span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"></span></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: ";"> </span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-family: ";">PROSES KIMIAWI PENGIKATAN ASETIL CoA OLEH OKSALO ASETAT MENJADI SITRAT</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSqfj7_HpizeaimZKN98stMmARMoA1bAT53UfilARKeI93dPC1xCtCTFJqVL6Crg-Kks_8vFu-Fy5gmbnTZg5rchFQuIx32GeuWHIOOYlBPn0Re8CLPSS7yzmcwxXPVo3aV_8QYhe2jffd/s1600/SIKLUS+OA+KE+SITRAT.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497809005889954722" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSqfj7_HpizeaimZKN98stMmARMoA1bAT53UfilARKeI93dPC1xCtCTFJqVL6Crg-Kks_8vFu-Fy5gmbnTZg5rchFQuIx32GeuWHIOOYlBPn0Re8CLPSS7yzmcwxXPVo3aV_8QYhe2jffd/s400/SIKLUS+OA+KE+SITRAT.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 400px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 270px;" /></a></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: ";">BERIKUT RUMUS BANGUN SENYAWA YANG TERLIBAT DALAM SIKLUS KREBS </span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD61J0cpPWGGuACU8dEgsL9jmQZAdWrGfif-ik46xbruLNQDBBFazVRpL-wH_54AzqQ_XEWZLlSBAcmLTiQWn_YAO1L3eRHdaIsRDcETQkZSm8dafloMG3nE_vQd6MIXtjaRgbZvRjHqPO/s1600/RUMUS+BANGUN.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497810617929102002" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD61J0cpPWGGuACU8dEgsL9jmQZAdWrGfif-ik46xbruLNQDBBFazVRpL-wH_54AzqQ_XEWZLlSBAcmLTiQWn_YAO1L3eRHdaIsRDcETQkZSm8dafloMG3nE_vQd6MIXtjaRgbZvRjHqPO/s400/RUMUS+BANGUN.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 130px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQZLRCMkLbMiyp-2zbiC7pOQEx8w5dC91yV2uq6pRQkx6QhkkcDoULtcHa3fQXohD2bDMYwg08TQ4cSOdHwUlMZzHFPjF7Xl_aF8GDA7T8ozpwOicXqPwlAc3Yygf4Bd35RauzPscbhGEC/s1600/rumus+kimia+isositrat.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497811427782015042" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQZLRCMkLbMiyp-2zbiC7pOQEx8w5dC91yV2uq6pRQkx6QhkkcDoULtcHa3fQXohD2bDMYwg08TQ4cSOdHwUlMZzHFPjF7Xl_aF8GDA7T8ozpwOicXqPwlAc3Yygf4Bd35RauzPscbhGEC/s400/rumus+kimia+isositrat.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 127px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPViCxP1wd-Uf2FrXI0HmJ9dAYSbsWvfBUaE6xNjuyDhEm-HccIy2zlgogVAetM0DSqR5Uzlicu-rT7DNnPXTBDIYcS3fT1ctfVwt-O7xcPJjkrZbiGFrZVvGYcQn9DuZmfE5l3G7O2D53/s1600/rumus+fumarat.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497812071952642610" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPViCxP1wd-Uf2FrXI0HmJ9dAYSbsWvfBUaE6xNjuyDhEm-HccIy2zlgogVAetM0DSqR5Uzlicu-rT7DNnPXTBDIYcS3fT1ctfVwt-O7xcPJjkrZbiGFrZVvGYcQn9DuZmfE5l3G7O2D53/s400/rumus+fumarat.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 143px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><style>
@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}@font-face {
font-family: "Tw Cen MT";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }p.MsoNoSpacing, li.MsoNoSpacing, div.MsoNoSpacing { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }.MsoChpDefault { }.MsoPapDefault { margin-bottom: 10pt; line-height: 115%; }div.WordSection1 { page: WordSection1; }
</style> </div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span>En</span><span lang="EN-GB">z</span><span>im tersedia dalam mitokondria</span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"><span> </span></span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span>Ada dua macam en</span><span lang="EN-GB">z</span><span>im: </span></span></div><ol><li><span style="font-size: small;"><span><span> </span>memerlukan NAD</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span></span> <span><span></span>memerlukan NADP</span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="ES">NADP-dependent enzyme : terdapat di matriks mitokondria dan sitosol </span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="ES"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="ES" style="font-family: ";"> </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsHuIO7ebeiX3tDnnH961-gl6OhYjP-kFOtLaBHQJ6ZEme1YDPaTARGVNTPLABkPyCvsz3ZCbHaAItoE5YfGRHKaQ7GNa-SK5iNd9TFI5hkYPx3a3kT_AQ-60Da4EFQXHvjD4t4bRMc-Oy/s1600/citric+acid.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497813287426402210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsHuIO7ebeiX3tDnnH961-gl6OhYjP-kFOtLaBHQJ6ZEme1YDPaTARGVNTPLABkPyCvsz3ZCbHaAItoE5YfGRHKaQ7GNa-SK5iNd9TFI5hkYPx3a3kT_AQ-60Da4EFQXHvjD4t4bRMc-Oy/s400/citric+acid.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 323px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><style>
@font-face {
font-family: "Wingdings";
}@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}@font-face {
font-family: "Calibri";
}@font-face {
font-family: "Tw Cen MT";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }p.MsoNoSpacing, li.MsoNoSpacing, div.MsoNoSpacing { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph { margin: 0in 0in 10pt 0.5in; line-height: 115%; font-size: 11pt; font-family: "Calibri","sans-serif"; }.MsoChpDefault { }.MsoPapDefault { margin-bottom: 10pt; line-height: 115%; }div.WordSection1 { page: WordSection1; }ol { margin-bottom: 0in; }ul { margin-bottom: 0in; }
</style></div><span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: ";"></span></b></span></span> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: ";"></span></b></span></span> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: ";"></span></b></span></span> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: ";"> </span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;">Peran anabolisme dalam siklus krebs ditunjukkan oleh 4 senyawa intermediet, yaitu:</span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"><span>1.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Sitrat</span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Dapat digunakan untuk membentuk kolestrol atau asam lemak. Jika terjadi gangguan atau hambatan pada perubahan sitrat menjadi sis-akusitrat sehingga sitrat menumpuk misalnya, maka sitrat tersebut akan terakumulasi dan dapat meningkatkan kolesterol atau asam lemak.</span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"><span>2.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Alfa</span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">-ketoglutarat</span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Melalui proses transaminasi menghasilkan asam amino glutamat. </span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Purin </span><span lang="IN" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"> jika terlalu banyak di dalam tubuh akan diubah menjadi asam urat, bisa meningkatkan konsentrasi asam urat di dalam darah. Asam urat di dalam tubuh berfungsi sebagai antioksida endogen. </span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"><span>3.<span style="font-family: ";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Succynil Co-A</span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Digunakan untuk mensitesis hem. Hem+protein globin </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> hemoglobin.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Kalau di dalam tanaman, succynil Co-A digunakan untuk pembentukan klorofil. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Rumus hem dan rumus klorofil sama persis, bedanya kalau hem mengikat logam di tengahnya adalah Fe, sedangkan klorofil logam di tengahnya adalah Mg.</span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Oksalo asetat</span></span></li>
</ul><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">Melalui proses transaminasi, enzimnya transaminase menjadi aspartat, purin dan pirimidin. </span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"><span> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: ";">PEMBEBASAN ATP oleh S</span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: ";">iklus </span></b><b><span style="font-family: ";">K</span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: ";">rebs</span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: ";"> </span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMU_gftoDGD8sLIl2tpeNQVbkfLxAnc7ZDFUZBPoWRNZwcEtsu-8wU0T1yc_5hAODIcs5v6M31OtbmrsgxhDdeflWFl1NyNulVMMyucSfKjVoE6AzFwrKYVV2IP0f_jwvzBBQpuYzGfYM/s1600/tabel+respirasi.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5574839907112885538" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMU_gftoDGD8sLIl2tpeNQVbkfLxAnc7ZDFUZBPoWRNZwcEtsu-8wU0T1yc_5hAODIcs5v6M31OtbmrsgxhDdeflWFl1NyNulVMMyucSfKjVoE6AzFwrKYVV2IP0f_jwvzBBQpuYzGfYM/s400/tabel+respirasi.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 392px;" /></a> <br />
<span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: ";"></span></b></span></span></div><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span>S</span><span lang="EN-GB">iklus </span><span>K</span><span lang="EN-GB">rebs</span><span> sebagai jalur metabolisme amfibolik</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Disebut amfibolik</span><span> </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> </span><span>anabolisme dan katabolisme.</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Contoh :</span></span></li>
</ul><ol><li><span style="font-size: small;"><span>a-ketoglutarat +alanin<span> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> </span><span>glutamat +</span><span> </span><span>piruvat </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>oksaloasetat +alanin</span><span lang="EN-GB"> <span> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="EN-GB"> </span><span>aspartat +</span><span> </span><span>piruvat </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>suksinil ko-A, merupakan prazat untuk biosintesis hem</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Reaksi Siklus Krebs sebagai Jalur Metabolisme Amfibolik</span></span></li>
</ol><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: ";"> </span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: ";"></span></b></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrA9KV0lgBnYFG-Qbjj48H9KaTZU-EPGT9KchJaPEaJ8RBkqXN6Rbhy1a-XPzZ5HrTpBfdT4FfkEl3pj1udaxGVubD2kOfROPRwwnYWG4jaOpYAd1u0tlVr0m5ohMsPniZs-EXk-ur7iQj/s1600/funarat+malat.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497816624577418530" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrA9KV0lgBnYFG-Qbjj48H9KaTZU-EPGT9KchJaPEaJ8RBkqXN6Rbhy1a-XPzZ5HrTpBfdT4FfkEl3pj1udaxGVubD2kOfROPRwwnYWG4jaOpYAd1u0tlVr0m5ohMsPniZs-EXk-ur7iQj/s400/funarat+malat.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 412px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 447px;" /></a></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik5kMo9AzLPK8EBpqMJxmQPzerYzEoK-hLGUySHSevn6OWF_4I5xulVJvOM1uDxZatUp1PSlc9Qn0qwbYTXANlugaUxi9Vg0zLbzTKgv5wXvIVZX8y-fPATHFeKZRtIPONDmqmuxv8gohS/s1600/trikarboksilat.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497817670011339906" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik5kMo9AzLPK8EBpqMJxmQPzerYzEoK-hLGUySHSevn6OWF_4I5xulVJvOM1uDxZatUp1PSlc9Qn0qwbYTXANlugaUxi9Vg0zLbzTKgv5wXvIVZX8y-fPATHFeKZRtIPONDmqmuxv8gohS/s400/trikarboksilat.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 396px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 448px;" /></a></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Reaksi-reaksi Anaplerotik Siklus Krebs</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Masukan banyak piruvat atau asetyl Ko-A ke dalam S</span><span lang="EN-GB">iklus </span><span>K</span><span lang="EN-GB">rebs</span><span> dapat mengurangi persediaan okasaloasetat yang digunakan untuk sintase sitrat. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Dua reaksi yang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan oksaloasetat disebut rx anaplerotik (memenuhi)</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Piruvat menjadi oksaloasetat</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Piruvat menjadi malat</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB">Pada jaringan otot yang dilatih berat, AMP menjadi IMP oleh deaminasi oksidatif. Hasil bersihnya membentuk FUMARAT </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span>Reaksi Anaplerotik</span><span> Ketika produk intermedier TCA /siklus krebs digunakan sbg prekursor biosintesis lainnya </span></span></li>
</ul><div class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><span style="font-size: small;"><span lang="ES"> <br />
Konsentrasi intermedier </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="ES"> turun </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span lang="ES"> memperlambat kecepatan TCA</span><span> Ada 5 reaksi :</span></span> <ol><li><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"><span><span style="font-family: ";"> </span></span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Piruvat </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>menjadi </span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">OAA dgn en</span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">z</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">im p</span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">iruvat</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> karboksilase </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">PEP </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>menjadi </span></span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"> OAA dgn enzim PEP karboksikinase</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;">PEP </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>menjadi </span></span><span lang="IN" style="font-family: "; font-size: 100%;"> OAA dgn enzim PEP karboksilase </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "; font-size: 100%;">Piruvat </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>menjadi </span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> malat dg en</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "; font-size: 100%;">z</span><span style="font-family: "; font-size: 100%;">im malat </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="ES" style="font-family: "; font-size: 100%;">Reaksi transaminasi : aspartat </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>menjadi </span></span><span lang="ES" style="font-family: "; font-size: 100%;"> OAA dan glutamat </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>menjadi </span></span><span style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span><span style="font-family: Symbol;"><span>a</span></span><span lang="ES" style="font-family: "; font-size: 100%;">-ketoglutarat </span></span></li>
</ol><span style="font-size: small;"><br />
</span> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span lang="ES" style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOizy3IoqiKD2HhpzM3-B0sIOT79gyWb0a83EWuL7POK131Na_HN1bsEXmlaNjxcInPjaUd1Pcu8hOKhUKuBj_2Y6uTCllRRKS4EK1S1qG9JDfHZVMHaKaPQ2EuExv-ukS70F6X3TJ0T5o/s1600/asetil+coA.bmp"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497819400893568018" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOizy3IoqiKD2HhpzM3-B0sIOT79gyWb0a83EWuL7POK131Na_HN1bsEXmlaNjxcInPjaUd1Pcu8hOKhUKuBj_2Y6uTCllRRKS4EK1S1qG9JDfHZVMHaKaPQ2EuExv-ukS70F6X3TJ0T5o/s400/asetil+coA.bmp" style="cursor: pointer; display: block; height: 351px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a> </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Sekali lagi dalam Siklkus Krebs kita bisa ketahui <br />
<span lang="ES" style="font-family: "; font-size: 100%;"></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span lang="ES" style="font-family: "; font-size: 100%;"> </span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB"> </span></span></div><span style="font-size: small;"><span> </span><span lang="IN">Jalur metabolisme daur asam trikarboksilat (asam sitrat) pertama diketemukan oleh <b>Krebs</b> (1937). </span></span><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Oleh karena itu, jalur ini disebut pula daur Krebs. Jalur daur ini merupakan ajlur metabolisme yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.</span></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: 130%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="IN"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 130%; text-align: justify;"><style>
@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }.MsoChpDefault { font-size: 10pt; }div.WordSection1 { page: WordSection1; }
</style> </div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="letter-spacing: -0.4pt;">Asetil ko-A (sebagai hasil katabolisme lemak dan karbohidrat), oksalasetat, fumarat, dan α-ketoglutarat (sebagaihasil katabolismeasam amino dan protein), masuk kedalam daur Krebs untuk selanjutnya dioksidasi melalui beberapa tahap reaksi yang kompleks menjadi CO<span style="position: relative; top: 5pt;">2</span>, H<span style="position: relative; top: 5pt;">2</span>O dan energi ATP. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="letter-spacing: -0.4pt;">Kegiatan daur asam tri karboksilat terdapat dalam sel hewan, tumbuhan, dan jasad renik yang aerob dan merupakan metabolisme penghasil energi yang utama. Jasad yang anaerob tidak menggunakan metabolisme daur ini sebagai penghasil energinya.</span></span></li>
</ul><span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="letter-spacing: -0.4pt;"> </span><br />
<span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5y-LtGI0AdjbDWQmZN_qmQ4ohrvgsleiv1YGR9LpC5AwyLMdccBfSYuQL2CWIvQspW70pFqCu2QtWO_hmVuV8wlR-momtnthVa6mBK2zC3O3784AUaNObq1_OtWpE8bq4aWByxKSfIkK5/s1600/KREBS+REACTION.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5495047875656208226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5y-LtGI0AdjbDWQmZN_qmQ4ohrvgsleiv1YGR9LpC5AwyLMdccBfSYuQL2CWIvQspW70pFqCu2QtWO_hmVuV8wlR-momtnthVa6mBK2zC3O3784AUaNObq1_OtWpE8bq4aWByxKSfIkK5/s400/KREBS+REACTION.png" style="cursor: pointer; display: block; height: 400px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 310px;" /></a></span></span> <div class="MsoNormal" style="line-height: 130%; text-align: justify;"> <style>
@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }.MsoChpDefault { font-size: 10pt; }div.WordSection1 { page: WordSection1; }
</style> </div><ul><li><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Daur Krebs merupakan bagian rangkaian proses pernafasan yang panjang dan kompleks, yaitu oksidasi glukosa menjadi CO<span style="position: relative; top: 5pt;">2</span>dan H<span style="position: relative; top: 5pt;">2</span>O serta produksi ATP. </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Proses pernafasan terdiri dari 4 tahap utama: </span></span></li>
</ul><ol><li><span style="font-size: small;"><span lang="IN">glikolisis (oksidasi glukosa menjadi piruvat)</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="IN">konversi piruvat ke asetil ko-A</span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="IN">daur Krebs dan </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span lang="IN">proses pengangkutan elektron melalui rantai pernafasan yang dirangkaikan degan sintesis ATP dari ADP = Pi melalui proses fosforilasi bersifat oksidasi. </span></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 130%; text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;"><span lang="IN">Didalam sel eukariota, metabolisme asam trikarboksilat berlangsung didalam mitokondrion. Sebagian enzim dalam metabolisme ini terdapat di dalam cairan matriks dan sebagian lagi terikat pada bagian dalam membran mitokondrion.</span></span><span lang="IN" style="font-size: 100%;"></span><span class="post-timestamp"></span></li>
</ul></div>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-46297290898469887822011-03-30T22:00:00.000-07:002011-03-30T22:00:13.055-07:00GLIKOLISIS<a href="" name="7960796870955171953"></a> <h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/glikolisis-system.html"><br />
</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="post-body entry-content"> BERIKUT 10 LANGKAH GLIKOLISIS<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgENSFZCJc-ovVZZ2U317uzRF_b_RCVim5rg0tqVKc3OZbyI4pJksES45r77E106VP1RUGFueiqZo6H4-9Ss-xQS3HwtRuNPxR9cdIE0T13HGx1HyPGLe7jE-Bv8KCxHgtjRXH-TYDN9u0/s1600-h/13_01Glycolysis-Steps_1-5.jpg"><img alt="" border="0" height="400" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5419079572033827250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgENSFZCJc-ovVZZ2U317uzRF_b_RCVim5rg0tqVKc3OZbyI4pJksES45r77E106VP1RUGFueiqZo6H4-9Ss-xQS3HwtRuNPxR9cdIE0T13HGx1HyPGLe7jE-Bv8KCxHgtjRXH-TYDN9u0/s400/13_01Glycolysis-Steps_1-5.jpg" style="display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 246px;" width="307" /></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRgnl43IKrLp6_SVk5cOqex-J6N8z1GmZx_57eCn4xmHe48Hx6bFrvM1skpXVUdzwdV2DRFVMvFIqpyCssLLzmRd9UPDVC-SjjVs0XEVizuEAYXtlGB3gTHVgb9o90rSciTM9e3u2rDXA/s1600-h/15_01Glycolysis-Steps_6-10.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5419080541376032082" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRgnl43IKrLp6_SVk5cOqex-J6N8z1GmZx_57eCn4xmHe48Hx6bFrvM1skpXVUdzwdV2DRFVMvFIqpyCssLLzmRd9UPDVC-SjjVs0XEVizuEAYXtlGB3gTHVgb9o90rSciTM9e3u2rDXA/s320/15_01Glycolysis-Steps_6-10.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 252px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjut6w7rIRdtT5Q4qX1GWTFao6qpcXDl6GMITRwxjHYZMTtRQgI4c1_mqs6h0GT0Cz2V7Jf3L0Mvfe6N8cLuTMkx_UPcl58GP8uaJQLOamhirKs4AbDhYqm0N2c_hIM6vrpVA8-SN6IWoE/s1600-h/ringkasan+GLIKOLISIS.jpg"><img alt="" border="0" height="297" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5419097691255140898" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjut6w7rIRdtT5Q4qX1GWTFao6qpcXDl6GMITRwxjHYZMTtRQgI4c1_mqs6h0GT0Cz2V7Jf3L0Mvfe6N8cLuTMkx_UPcl58GP8uaJQLOamhirKs4AbDhYqm0N2c_hIM6vrpVA8-SN6IWoE/s400/ringkasan+GLIKOLISIS.jpg" style="display: block; height: 238px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" width="400" /></a><br />
<br />
<div style="margin: 0px 0px 12px;"><ul><li style="text-align: justify;">Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul sumber energi, yaitu glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom C.</li>
<li style="text-align: justify;">Reaksi ini berlangsung di dalam sitosol (sitoplasma).</li>
<li style="text-align: justify;">Reaksi glikolisis mempunyai sembilan tahapan reaksi yang dikatalisis oleh enzim tertentu, tetapi disini tidak akan dibahas enzim-enzim yang berperan dalam proses glikolisis ini.</li>
<li style="text-align: justify;">Dari sembilan tahapan reaksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yaitu fase investasi energi, yaitu dari tahap 1 sampai tahap 4, dan fase pembelanjaan energi, yaitu dari tahap 5 sampai tahap 9.</li>
</ul></div><div style="margin: 0px 0px 12px;"><ul><li>Pertama-tama, glukosa mendapat tambahan satu gugus fosfat dari satu molekul ATP, yang kemudian berubah menjadi ADP, membentuk glukosa 6-fosfat.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li>Setelah itu, glukosa 6-fosfat diubah oleh enzim menjadi isomernya, yaitu fruktosa 6-fosfat. Satu molekul ATP yang lain memberikan satu gugus fosfatnya kepada fruktosa 6-fosfat, yang membuat ATP tersebut menjadi ADP dan fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1,6-difosfat. Kemudian, fruktosa 1,6-difosfat dipecah menjadi dua senyawa yang saling isomer satu sama lain, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan PGAL (fosfogliseraldehid atau gliseraldehid 3-fosfat).</li>
<li>Tahapan-tahapan reaksi diatas itulah yang disebut dengan fase investasi energi.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div></div><ul style="text-align: justify;"><li>Selanjutnya, dihidroksi aseton fosfat dan PGAL masing-masing mengalami oksidasi dan mereduksi NAD+, sehingga terbentuk NADH, dan mengalami penambahan molekul fosfat anorganik (Pi) sehingga terbentuk 1,3-difosfogliserat.</li>
<li>Kemudian masing-masing 1,3-difosfogliserat melepaskan satu gugus fosfatnya dan berubah menjadi 3-fosfogliserat, dimana gugus fosfat yang dilepas oleh masing-masing 1,3-difosfogliserat dipindahkan ke dua molekul ADP dan membentuk dua molekul ATP.</li>
<li>Setelah itu, 3-fosfogliserat mengalami isomerisasi menjadi 2-fosfogliserat. Setelah menjadi 2-fosfogliserat, sebuah molekul air dari masing-masing 2-fosfogliserat dipisahkan, menghasilkan fosfoenolpiruvat.</li>
<li>Terakhir, masing-masing fosfoenolpiruvat melepaskan gugus fosfat terakhirnya, yang kemudian diterima oleh dua molekul ADP untuk membentuk ATP, dan berubah menjadi asam piruvat. (lihat bagan)</li>
</ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5J5FDZeQJ7d9sEZmtiKwSu6F3T4sd2B-IBiXX4t1FoYhHOdiTU9S9FplZ7gKcm9Kw0aTcACSc6LImzSJA1xciMt7lQBBuIVyYw0W2L38f9zZkZCItzeXuEi4mid7w6pHrnFKKkkXPX6-5/s1600-h/Fermentation123.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5J5FDZeQJ7d9sEZmtiKwSu6F3T4sd2B-IBiXX4t1FoYhHOdiTU9S9FplZ7gKcm9Kw0aTcACSc6LImzSJA1xciMt7lQBBuIVyYw0W2L38f9zZkZCItzeXuEi4mid7w6pHrnFKKkkXPX6-5/s640/Fermentation123.gif" /></a></div><br />
<br />
<ul style="text-align: justify;"><li> Setiap pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan menghasilkan produk kotor berupa 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, 4 molekul ATP, dan 2 molekul air.</li>
<li>Akan tetapi, pada awal reaksi ini telah digunakan 2 molekul ATP, sehingga hasil bersih reaksi ini adalah 2 molekul asam piruvat (C3H4O3), 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, dan 2 molekul air.</li>
<li>Perlu dicatat, pencantuman air sebagai hasil glikolisis bersifat opsional, karena ada sumber lain yang tidak mencantumkan air sebagai hasil glikolisis. </li>
</ul>Daei Glikolisis inilah kemudian proses dilanjutkan ke DO dan Siklus Krebs kemudian ke Sistem Transport Elektron<br />
Untuk skema Siklus Krebs perhatikan ini<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKNzO9SXoTxJtK7dIbyI5wEelBj48yrtHanCLCCy-RhudiUKtPEplfIsprgQYYk1eT-iNz00bHW8IXRnNwdj9v7SXuuihDindyunNHRe0O7XYo_qfP6tW9JnkdRMw9f70zbfoPgSStvyy7/s1600/siklus+krebs.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5539339239708498338" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKNzO9SXoTxJtK7dIbyI5wEelBj48yrtHanCLCCy-RhudiUKtPEplfIsprgQYYk1eT-iNz00bHW8IXRnNwdj9v7SXuuihDindyunNHRe0O7XYo_qfP6tW9JnkdRMw9f70zbfoPgSStvyy7/s400/siklus+krebs.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 399px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 361px;" /></a> </div><span class="post-author vcard"> </span><span class="post-comment-link"><a class="comment-link" href="https://www.blogger.com/comment.g?blogID=3377625496189195228&postID=7960796870955171953"></a> </span>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-13403501870396540412011-01-30T07:03:00.000-08:002011-01-30T07:03:30.197-08:00Materi Semester 2(HTML & Dreamweaver)<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">1.Tag Dasar HTML</span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><html><br />
<head><br />
<title><br />
</title><br />
<head></span></div><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><body><br />
</body><br />
</html><br />
2.Istilah-Istilah HTML:</span></div><ul><li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;">HTML adalah kepanjangan dari Hyper Text Markup Language</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fungsi Tag</span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><font> adalah untuk </span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">memanipulasi baik jenis, ukuran, dan warna huruf</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fungsi Tag</span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br> adalah untuk memulai baris baru</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fungsi Tag</span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><pre> adalah untuk membuat fungsi penekanan enter</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fungsi Tag</span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><p> adalah untuk </span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">membuat paragraf dalam sebuah halaman web.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fungsi Tag</span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><marquee> adalah untuk membuat tulisan dan atau gambar bergerak</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fungsi Tag</span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><title> adalah untuk membuat judul</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fungsi Tag</span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><u>,<b>,<i> adalah untuk mengganti tulisan menjadi tebal,miring atau bergaris bawah</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fungsi Tag</span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><hr> adalah untuk m</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">embuat </span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">garis horizontal</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fungsi Tag</span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><table> adalah untuk membuat tabel</span> </li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fungsi Tag</span> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><tr>,<td> adalah untuk membuat jumlah baris dan atau jumlah kolom</span> <br />
</li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Colspan pada table adalah </span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">untuk menggabungkan kolom pada tabel</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Rowspan pada table adalah untuk menggabungkan baris pada tabel</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Cellspacing pada table adalah </span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Cellpaddling pada table adalah</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></li>
</ul>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-40380933067222406452010-12-01T23:33:00.000-08:002010-12-01T23:36:01.577-08:006-VIII01-Calvin-Final Exam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8dk5IZsBKaLrPAm54QOIUoiGXpy6Q6hdxs-rbCEorbYNwiYxNawA3yJRVEfa3aFqHcJHla89-lQsp35SiZ72kSm9akdFep-4GW5CSppYmR5FlL_B99Yo4-NnmKSq11P14XIm2GxvbjNtB/s1600/es+krim.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8dk5IZsBKaLrPAm54QOIUoiGXpy6Q6hdxs-rbCEorbYNwiYxNawA3yJRVEfa3aFqHcJHla89-lQsp35SiZ72kSm9akdFep-4GW5CSppYmR5FlL_B99Yo4-NnmKSq11P14XIm2GxvbjNtB/s1600/es+krim.jpg" /></a><span style="font-size: large;"><b>Es Krim Kelapa Muda</b></span></div><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><b style="color: #cc0000; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bahan:</b></span><br />
<ul style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><li style="background-color: white;"><span style="font-size: x-small;">1/2 ltr sus segar</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">100 ml air kelapa muda</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">1 sdk tepung maizena, <span style="color: #0b5394;"><span style="color: #3d85c6;">larutkan sedikit dalam air</span></span></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"> 3 telur ayam, ambil <span style="color: #3d85c6;">kuningnya</span> saja lalu dikocok</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">200 gr daging kelapa muda</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">100 ml krim kental</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></li>
</ul><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span><br />
<div style="color: #bf9000;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span></div><div style="color: #bf9000;"></div><div style="color: #bf9000;"><b><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Cara </span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">membuat:</span></span></b></div><ol><li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Campurkan susu dan air kelapa muda kemudian aduk rata.</span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Masak diatas api kecil sambil diaduk terus hingga panas</span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Masukkan cairan maizena kemudian aduk terus hingga mendidih</span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Ambil sedikit adonan kemudian aduk dengan kuning telur</span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Masukkan kembali kedalam adonan. Masak hingga mendidih kemudian angkat dan terus diaduk hingga uapnya hilang</span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Tambahkan daging kelapa muda dan krim kemudian aduk rata</span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Setelah agak dingin, masukkan ke dalam freezer hingga setengah beku</span></li>
<li style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Aduk kembali hingga rata kemudian simpan dalam freezer hingga beku</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sajikan dalam gelas-gelas kecil</span></span></li>
</ol><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span>Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5434580016685372619.post-4992738787063155562010-11-17T23:36:00.000-08:002010-11-17T23:36:50.737-08:00pertama kali postinghai teman2...ini adalah yang pertama kali saya posting....semoga temen2 semua senang sama saya.....pada kali ini agak membingungkan,tapi harus sabar.....Biologyhttp://www.blogger.com/profile/05385475886376833116noreply@blogger.com0